Pencapaian belajar atau hasil belajar diperoleh setelah dilaksanakannya suatu program pengajaran. Penilaian atau evaluasi pencapaian hasil belajar
merupakan langkah untuk mengetahui seberapa jauh tujuan kegiatan belajar mengajar KBM suatu bidang studi atau mata pelajaran telah dapat dicapai.
42
Dan penilaian yang dilakukan oleh guru adalah mengukur kemampuan siswa dalam
belajar dengan cara tes. Tes adalah instrumen pengumpulan data untuk ujian yang paling tradisional
dan banyak digunakan dunia pendidikan. Berdasarkan teori pengukuran yang digunakan untuk pengembangan tes, suatu tes yang baik harus mengukur dengan
valid kemampuan peserta didik. Apabila kemampuan itu adalah hasil yang diperoleh peserta didik dari suatu proses belajar, maka tes tersebut harus mampu
memberikan informasi yang benar mengenai kemampuan tersebut.
43
Dalam penelitian ini, dengan mempertimbangkan waktu dan tujuan maka hasil belajar
yang diukur hanya dari aspek kognitif berupa tes objektif.
4. Konsep Keanekaragaman Hayati
Konsep menunjukkan suatu hubungan antar konsep-konsep yang lebih sederhana sebagai dasar perkiraan atau jawaban manusia terhadap pertanyaan
yang bersifat asasi tentang mengapa suatu gejala itu dapat terjadi. Konsep merupakan pikiran seseorang atau sekolompok orang orang yang dinyatakan
dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum, dan teori. Konsep diperoleh dari fakta, peritiwa, pengalaman, melalui generalisasi
dan berpikir abstrak. Konsep dapat mengalami perubahan disesuaikan dengan fakta atau pengetahuan baru, sedangkan kegunaan konsep adalah menjelaskan dan
meramalkan.
44
42
Dwi Apriyani, Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Interaktif pada Konsep Sistem Pernapasan Pada Manusia Skripsi, Prodi
Pendidikan Biologi Jurusan PIPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1429 H2008 M online, h.11. Tersedia: http:idb4.wikispaces.com. Diaskes 29 Desember 2009.
43
S. Hamid Hasan, Pendidikan, Kualitas, dan Ujian Nasional dalam Menggugat Ujian Nasional, Jakarta: Teraju, 2007, cet. ke -1, h. 43.
44
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta, 2008, cet. Ke-6, h.71.
Konsep menurut Hilda Taba seperti yang dikutip Wina Sanjaya lebih tinggi tingkatannya dari ide pokok. Memahami konsep berarti memahami sesuatu yang
abstrak sehingga mendorong anak untuk berpikir lebih mendalam. Konsep akan muncul dalam berbagai konteks, sehingga pemahaman konsep akan terkait dalam
berbagai situasi.
45
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep merupakan suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri, karakter atau
atribut yang sama dari sekelompok objek dari suatu fakta, baik merupakan proses, peristiwa, benda, atau fenomena di alam yang membedakannya dari kelompok
lainnya.
46
Keanekaragaman hayati ditunjukkan dengan adanya variasi makhluk hidup yang meliputi bentuk, penampilan, jumlah, serta ciri lain. Variasi makhluk hidup
terdapat pada tingkat gen, spesies, dan ekosistem. Keseluruhan variasi pada ketiga tingkat tersebut membentuk keanekaragaman hayati.
47
Keanekaragaman hayati tingkat gen adalah keanekaragaman yang menyebabkan variasi antarindividu pada bentuk, penampilan, warna, ataupun hal
lainnya, yang masih berada dalam tingkat spesies yang sama. Gen merupakan materi di dalam sel yang mengatur dan mengendalikan sifat atau penampilan suatu
makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai susunan gen yang berbeda- beda. Contohnya : berbagai macam kelapa yaitu kelapa gading; kopyor; hidrid;
dan kelapa hijau.
Keanekaragaman hayati tingkat jenisspesies adalah keanekaragaman yang
menyebabkan variasi antarspesies, lebih mudah diamati karena perbedaan lebih menyolok. Keanekaragaman hayati tingkat spesies dapat diamati pada tingkat
takson yang lebih tinggi dari spesies seperti genus dan familia. Contohnya : variasi famili Palmae antara lain kelapa; siwalan, aren dan pinang.
45
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain SistemPembelajaran,Jakarta: Kencana, 2008, cet. I, h. 144.
46
Nuryani Y. Rustaman dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, Malang: Unversitas Negeri Malang, 2005, cet I, h.50.
47
Diah Aryulina, dkk., Biologi 1: SMA dan MA untuk Kelas X., Jakarta: Esis Erlangga, 2004, h.143.
Keanekaragaman ekosistem adalah dari semua variasi yang ada pada setiap tingkat jenis akan mempunyai tempat hidup yang berbeda, tempat hidup ini akan
membentuk ekosistem yang berbeda pula. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem melibatkan komponen fisik dan komponen kimia komponen abiotik
dan komponen biotik, sebagai penyusun dari ekosistem itu sendiri. Komponen fisik misalnya iklim, air, tanah, udara, cahaya, suhu, kelembaban, topografi, dan
geologi. Komponen kimia misalnya, keasaman, kandungan mineral, dan salinitas. Sedangkan, komponen biotiknya adalah makhluk hidup. Contohnya : kelapa
ekosistemnya di daerah pantai. Manfaat mempelajari keanekaragaman hayati antara lain:
a. mengetahui manfaat masing-masing jenis bagi kehidupan manusia b. mengetahui adanya saling ketergantungan makhluk hidup
c. mengetahui ciri-ciri dan sifat masing-masing jenis d. mengetahui kekerabatam antar makhluk hidup
e. mengetahui manfaat keanekaragaman dalam mendukung kelangsungan hidup manusia
Pemanfaatan keanekaragaman hayati melalui usaha pelestarian a. Tebang pilih, yaitu penebangan pohon secara selektif terpilih bagi pohon-
pohon yang memenuhi persyaratan untuk ditebang, baik dari segi umur, ketersediaan jenisnya, maupun jumlahnya.
b. Reboisasi, yaitu penanaman kembali hutan bekas tebangan dengan tumbuhan yang masih muda.
c. Perburuan musiman, yaitu pemanfaatan SDA pada musim tertentu, yaitu menghindari berburu pada musim kawin, masa hamil, atau masa beranak.
d. Penganekaragaman bahan pangan, yaitu pemanfaatan SDA sebagai bahan pangan secara bervariasi dengan menghindari penggunaan bahan makanan
satu jenis saja sehingga tidak menghabiskan jenis tersebut. Pelestarian keanekaragaman hayati melalui usaha perlindungan yaitu:
1. Perlindungan alam, dalam usaha menjaga kelestarian alam. Ada 2 cara, yaitu: a. Pelestarian in situ yaitu pelestarian alam di habitat aslinya. Misalnya
taman wisata, taman nasional, dan hutan lindung.
b. Pelestarian ex situ, pelestarian alam bukan di habitat aslinya. Misalnya kebun koleksi, kebun botani, kebun binatang, dan kebun plasma nuftah.
2. Macam-macam perlindungan alam a. Perlindungan alam umum, yaitu secara terbimbing oleh para ahli atau
diarahkan seperti Kebun Raya Bogor dan Taman Nasional, dan secara ketat yang sesuai kehendak alam tanpa adanya campur tangan manusia
kecuali jika diperlukan. b. Perlindungan alam khusus, yaitu yang ditujukan kepada satu atau beberapa
unsur alam tertentu. Contohnya: perlindungan botani, perlindungan zoologi, perlindungan geologi, perlindungan alam antropologi, dan
perlindungan ikan. c. Perlindungan satwa langka, yaitu yang dikenal dengan suaka marga satwa.
Cara pelestariannya diantaranya: 1. Dibuat undang-undang perburuan serta tindakan hukuman bagi
pelanggar. 2. Membiarkan hewan-hewan langka yang hampir punah.
3. Memindahkan hewan langka yang hampir punah ke habitat yang lebih cocok.
48
5. Aplikasi Pembelajaran Aktif Menggunakan Mind Map Dalam Rancangan