Pengaruh Pembelajaran Aktif Menggunakan Mind Map Terhadap Hasil

C. Pengaruh Pembelajaran Aktif Menggunakan Mind Map Terhadap Hasil

Belajar Siswa Dari hasil penghitungan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t didapat t tabel pada taraf signifikan α = 0,05 5 sebesar 2,00. Sedangkan t hitung sebesar 2,98. Dengan demikian t hitung t tabel . Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran aktif menggunakan mind map lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran aktif tanpa menggunakan mind map. Melalui aktivitas di kelas, siswa secara sadar atau tidak langsung menggunakan ilmu pengetahuan yang ada hubungannya dengan mata pelajaran yang dipelajari di sekolah. Dan siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa aktif dan guru sebagai fasilitator. Siswa lebih banyak mengeksplorasi pengetahuan sehingga siswa memahami konsep dan belajar menjadi lebih bermakna. Di dalam kelas, siswa bebas menentukan teman diskusi, bertukar pikiran dengan anggota kelompok lain, saling membandingkan hasil diskusi, melakukan penilaian terhadap hasil presentasi kelompok lain dan menghargai pendapat orang lain. Hal ini juga diungkapkan oleh Inayati Ulya Fidiana, terdapat positif terhadap peningkatan aktivitas dan partisipasi siswa dalam kerja kelompok, peningkatan aktivitas siswa terdapat pada aspek tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, kemampuan membuat mind map dan kerjasama dengan kelompok dan siswa memberi tanggapan positif terhadap penggunaan metode mind map dilihat dari banyaknya siswa yang menyatakan persetujuannya dibanding dengan yang tidak setuju. Saat diperlihatkan gambar mind map, siswa merasa tertarik dan menaruh perhatian serius. Karena hal tersebut baru bagi siswa. Mind map menampilkan bentuk dan warna yang beragam. Perhatian seseorang akan tertuju atau diarahkan pada hal-hal baru, hal-hal yang berlawanan dengan pengalaman yang baru saja diperoleh atau dengan pengalaman yang didapat selama hidupnya. Jika guru menjelaskan konsep dengan cara menampilkan dalam bentuk lain, maka siswa akan berminat dan termotivasi dalam belajar. Semakin banyak simbol, gambar, dan warna, siswa akan lebih memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Selain itu, dengan menggunakan mind map belajar lebih lama diingat dibandingkan harus menghafal kata-kata yang tidak ada hubungan arti. Dengan mind map, berarti siswa belajar menghubungkan atau merangkaikan dua objek atau lebih menjadi lebih mudah diingat. Hal ini disebabkan adanya tugas membuat mind map untuk bahan yang akan disampaikan, sehingga siswa terlebih dahulu membaca materi dan mulai berpikir. Jadi dapat disimpulkan bahwa mind map melatih siswa untuk mengaitkan konsep-konsep materi pelajaran menurut pemikirannya sehingga merangsang siswa untuk berpikir aktif dalam hal ini melatih domain psikomotorik siswa. Ada umpan balik dari proses pembuatan mind map meberikan kontribusi dalam kemajuan siswa yaitu meaningful learning. 1 Karena belajar itu meanigful learning, sehingga siswa memahami dan memaknai pembelajaran di kelas dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa dengan membuat mind map dapat melatih siswa untuk berpikir kreatif, yang meliputi 1 menghasilkan sesuatu yang berbeda dari yang lain atau original. Ini berarti seorang siswa memiliki mind map yang berbeda bentuk dari siswa lainnya. Sehingga menimbulkan variasi bentuk. 2 menghasilkan ide yang tidak terbatas atau menghasilkan banyak ide. Dengan begitu, siswa dapat mengeksplorasi semua pengetahuan sehingga siswa mendapatkan ide untuk setiap alasan yang dikemukakan oleh orang lain. 3 mampu berpikir dari yang umum ke hal-hal yang lebih detail. Sehingga kemampuan siswa menjelaskan sesuatu tidak terbatas oleh sumber yang dimilikinya tetapi dapat mencari sumber lain yang relevan, dan siswa dapat berpikir dengan baik. 4 mampu menilai karya sendiri sehingga selau ingin memperbaikinya. Hal ini dapat terjadi oleh siapa pun, belajar tidak waktu dan usia. Jika siswa mengalami kesalahan dalam belajar, ia akan memperbaiki 1 Fersun Paykoç, dkk., What are the Major Curriculum Issues?: the Use of Mindmapping as a Brainstorming Exercise, Turkey: Middle East Technical University, 2004. h. 4 kesalahan tersebut dan menjadikannya sebuah pengalaman yang akan diingat dalam memori siswa. 5 melihat permasalahan dari berbagai aspek. Ini berarti siswa harus berpikir logis dalam menghadapi masalah. Suatu masalah dapat diselesaikan bukan hanya dengan satu cara tetapi banyak cara. Hal ini juga diungkapkan oleh Ida Bagus Putu Arnyana. 2 Selain itu, hasil penelitian menunjukkan kegunaan mind map dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran biologi. Saat mind map digunakan siswa dapat mencapai hasil belajar dengan baik, siswa lebih percaya diri dan minat terhadap materi pelajaran. Pada penelitian ini, mind map yang digunakan oleh guru dalam menyusun struktur pelajaran. Dengan mind map, guru dapat merencanakan, mengembangkan dan menerapkan prosedur pembelajaran dengan efektif. Sehingga tugas guru untuk menentukan kegiatan apa yang dapat dibantu dengan menggunakan mind map serta untuk memastikan hasil belajar jauh lebih baik. Sebagian siswa dalam kelas eksperimen mengalami kesulitan dalam mempraktikkan dengan cepat cara membuat mind map. Kurang familiar bagi siswa menyebabkan frustasi. Oleh karena itu, disarankan kepada guru untuk memberikan instruksi awal dalam cara membuat mind map. 3 Hal yang sama juga diungkap oleh John W. Budd, selama penugasan yang paling penting adalah guru berkeliling melihat kegiatan kelompok siswa. Ini akan membantu siswa dalam mengatasi kesalahan di awal dan membutukan saran terhadap pemikiran siswa yang bertambah luas. Karena mind map secara umum tidak familiar bagi sebagian siswa atau kelompok siswa juga dalam manfaat untuk menggabungkan warna dan gambar kecil sebagai tujuan dan saran yang ada. 4 Sehingga guru harus mengontrol kegiatan 2 Ida Bagus Putu Arnyana, Pengembangan Peta Pikiran Untuk Meningkatkan Kecakapan berpikir Kreaif Siswa, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 3 TH XXXX Juli 2007, h.681. 3 Bang Khanh Nong, dkk., Integrate the Digital Mindmapping into Teaching and Learning Psychology online, Teacher Training Component – ICT, VVOB Education Program Vietnam. Tersedia: www.unescobkk.org. Diakses 13 Januari 2010. 4 John W. Budd, Mind Maps As Classroom Exercises, Minneapolis: University of Minneasota, 2003, tersedia: jbuddcsom.umn.edu, diakses 6 Juni 2010. siswa dan siswa bertanya langsung kepada guru tentang permasalahan yang dihadapinya. Untuk itu perlu penugasan mind map yang berkelanjutan, yaitu guru melatih siswa dalam pembuatan mind map dalam pembelajarannya. Pembuatan mind map dapat dibuat di dalam maupun di luar kelas, dan dikerjakan secara individu maupun berkelompok. Sehingga siswa lebih mandiri dalam membuat mind map sebagai hasil karyanya. Proses pengalaman ini dapat dibuktikan dari peningkatan rata-rata kerja peserta didik dari pembelajaran pertama hingga akhir pembelajaran. Dengan pengamatan yang dilakukan oleh observer. Peningkatan rata-rata ini dapat dilihat dari hasil rata-rata siswa. Siswa merasa tertarik dan mampu untuk berpartisipasi langsung dalam pembelaran sehingga mendapatkan banyak pengalaman pembelajaran dan mampu menyelesaikan masalah pembelajarannya sendiri. Dibanding membaca atau hanya mendengarkan materi siswa lebih produktif dan kreatif dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Dengan pembelajaran di atas, siswa benar-benar mampu menemukan masalah sendiri, memecahkan masalahnya, mengenal diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sehingga proses di atas secara langsung telah membantu tugas guru dalam memberikan pembelajaran di dalam kelas yang mengakibatkan siswa banyak mendapatkan pengalaman dan ilmu pengetahuan serta meningkatkan kreativitas siswa dalam pembuatan mind map. Hal inilah yang menstimulus para peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif untuk membangun pikiran mereka dalam pembelajaran biologi. Peserta didik mampu menghubungkan fakta yang pernah dilihat dan dialaminya dalam kehidupan sehari-hari dengan konsep biologinya. Menjadikan pengalamannya yang bermakna dalam benak peserta didik. Sehingga tidak ada lagi kesan pengalaman belajar sebelumnya lebih bersifat tekstual dan lebih menekankan pada penyelesaian soal-soal daripada pembelajaran. Siswa kelas kontrol hanya diberikan catatan biasa dalam pembelajaran. Tidak ada warna, simbol dan gambar. Terlihat biasa-biasa saja dan kurang menarik. Sehingga membuat siswa bosan dan tidak bersemangat dalam hal mencatat hal-hal yang penting dalam pembelajaran. Keadaan juga sama saat menyampaikan hasil diskusi mereka. Kesimpulannya siswa kelas kontol tidak ada ketertarikan dalam hal mencatat. Karena hal ini sudah terbiasa di kelas, setiap belajar pasti mencatat apa yang dijelaskan oleh guru. Dengan demikian, pembelajaran aktif menggunakan mind map mampu memberikan pembelajaran yang meningkatkan keaktifan siswa dan ketuntasan belajar, menambah sifat ilmiah, dapat menimbulkan kerja sama dengan orang lain, mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan kreatif, mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri. Sesuai dengan tujuan pembelajaran ilmu mata pelajaran biologi di SMAMA.

BAB V PENUTUP

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan

9 160 169

The Efectiveness of learning reading through collaborative leraning: apre-experimental study of the second grade students of SMAN 8 South Tangerang

0 4 71

Pengaruh multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi terhadap retensi siswa: kuasi eksperimen pada konsep sistem ekskresi di SMAN 5 Tangerang Selatan

1 11 208

Pengaruh model pembelajaran creative problem solving terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep virus (kuasi eksperimen di SMAN 9 Bekasi)

6 30 254

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista : Eksperimen di SMAN 9 Kota Tangerang

0 30 225

Pengaruh strategi belajar metakognitif terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan pada manusia : Kuasi eksperimen di SMAN 8 Tangerang Selatan

0 21 234

Pengaruh Penerapan Metode Mind Mop Terhadap Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Pada Siswa Kelas VIII (Quasi Eksperimen Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta)

6 46 156

PENGARUH PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP Pengaruh Pembelajaran Mind Map Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMAN Kebakkramat Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 5 11

PENGARUH PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMAN KEBAKKRAMAT Pengaruh Pembelajaran Mind Map Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMAN Kebakkramat Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 2 15

BIOLOGI EKSPERIMEN DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

0 0 11