5 Linguistik, yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa.
6 Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar,
pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral. 7
Politik, yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia termasuk negara.
8 Psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
9 Sejarah, yang mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat
manusia. 10
Sosiologi, yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di dalamnya.
Berdasarkan masalah-masalah yang telah diutarakan diatas, maka penulis mengambil judul “Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Motivasi dan
Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi”.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Adapun hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Penelitian yang dilaksanakan oleh Sri Mudjiastuti 2006, memberikan
kesimpulan bahwa kecenderungan kreatifitas siswa kelas IV SD Sampangan 04 Semarang meningkat, mereka bisa saling menghargai
pendapat orang lain, serta muncul kepercayaan diri, serta memupuk rasa kebersamaan dari berbagai latar belakang yang berbeda. Keadaan
demikian bisa dipupuk dan dikembangkan dalam pembelajaran IPS, sehingga siswa tidak semata-mata mendapatkan nilai dalam aspek
kognitif, tapi juga aspek efektif dan psikomotor.
28
2 Penelitian yang dilakukan oleh Muhyiddin 2011, disimpulkan bahwa
siswa di SDN 005 Nunukan Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur yang
28
Sri Mudjiastuti, “Penggunaan Metode Diskusi Mata Pelajaran IPS Sejarah Pada Mata Pelajaran IPS Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SD Sampangan 04
Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun Ajaran 2004- 2005”, skripsi pada Jurusan
Sejarah fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2005, tidak dipubilkaikan. http:lib.unnes.ac.id383212123a.pdf
diakses pada tanggal 25 September 2012 pukul 08.15 WIB.
menggunakan metode diskusi memiliki prestasi belajar lebih baik dibanding siswa yang diberi pelajaran hanya menggunakan metode
ceramah secara monoton. Oleh sebab itu metode ceramah perlu didukung dengan metode lain yang relevan. Salah satu metode yang cocok
dipadukan adalah dengan metode diskusi.
29
3 Penelitian yang dilakukan oleh Lilirna Budi Korawati 2010, bahwa
setelah dilakukan penelitian pada siswa kelas IV SDN Sukagalih V Tarogong kidul-Garut mengemukakan bahwa metode diskusi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dengan ditunjukkan dengan hasil wawancara.
30
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir seperti yang diungkapkan di atas, maka dalam penelitian ini akan diajukan rumusan hipotesis tindakan yaitu:
Ho : Metode diskusi tidak dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi.
Ha : Metode diskusi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi.
29
Muhyiddin, “Penggunaan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SDN 005 NUNUKAN Kabupaten
Nunukan Kalimantan Timur ”
http:persadapendidikan.blogspot.com201010ptk-metode-diskusi- pada-pelajaran-ips.html
diakses pada tanggal 25 September 2012 pukul 09.35 WIB.
30
Lil irna Budi Korawati, “Implementasi Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Unuk
meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2010. http:repository.upi.eduoperatoruploads_a0651_0804877_chapter4.pdf
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama,
dinamakan metode
postpositivistik karena
berlandaskan pada
filsafat postpositivisme. Metode ini disebut jga sebagai metode artistic, karena proses
penelitian lebih bersifat seni kurang terpola, dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi
terhadap data yang ditemukan di lapangan.
31
Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang
holistikutuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif reciprocal.
Tempat penelitian adalah tempat atau lokasi dimana penelitian dilakukan. Sedangkan waktu penelitian berisi penjelasan kapan penelitian dilakukan
semester, tahun pelajaran dan lamanya penelitian dilakukan semester, tahun pelajaran dan lamanya penelitian dilakukan.
32
A. Tempat dan waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Pangkalan Kota Sukabumi. Alasan peneliti mengambil lokasi tersebut, karena dengan pertimbangan sekolah tersebut
merupakan tempat peneliti melakukan aktivitasnya sebagai pendidik. Sehingga peneliti lebih mengetahui keadaan siswa yang hendak diteliti, dan mudah dalam
mengumpulkan data, serta peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan target peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksankan pada bulan April sd Mei 2012. Adapun rincian kegiatan dapat diperhatikan pada tabel 3.1 sebagai berikukut:
Table 3.1 No. Waktu
Kegiatan Keterangan
1. 1Januari 2012
Studi pendahuluan mengamati masalah
yang terjadi. Mengumpulkam
informasi seputar pembelajaran yang
dimaksud, baik fisik maupun non fisik.
2. 18 Februari 2012
Perencanaan Penelitian. 3.
25 Februari- 03Maret 2012
Penentuan dan penyusunan Proposal
Skripsi. Dilakukan dengan cara
berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing.
4. 10-31 Maret 2012
Penyusunan instrumen penelitian.
Dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan
Dosen Pembimbing. 5.
02-14 April 2012 Pelaksanaan penelitian:
a. Siklus I
Lokasi Penelitian
16-21 April 2012 b.
Siklus II Lokasi Penelitian
6. 23-28 April 2012
Pengolahan data dan analisis data penelitian
Dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing.
7. 30-12 Mei 2012
Penyusunan laporan penelitian
Dosen Pembimbing.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini berbentuk Penelitian tindakan kelas.Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa proses yang disebut siklus, yaitu siklus pertama
Dan siklus kedua. Siklus pertama dilakukan agar dapat diobservasi, hasil yang dapat dijadikan acuan untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti.Setiap
siklus dilaksanakan dalam empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, 24