41. M. Gusmiran G 60
68 61
71 42. Alfi Haimiman Bestari
60 65
67 73
JUMLAH 2178
2833 2450
3039 NILAI RATA-RATA
52 68
58 72
Dari keterangan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi pada Mata Pelajaran IPS dapat
ditingkatkan dengan penerapan metode diskusi. Pada siklus pertama nilai rata-rata postest adalah 58 adapun nilai rata-rata postest pada siklus kedua adalah 72.
Maka, penelitian ini dicukupkan pada siklus kedua karena keterbatasan waktu bagi peneliti dan hasil postest pada siklus kedua sudah mencapai keberhasilan
dengan kategori “Cukup Tinggi”.karena sudah melebihi KKM yaitu 70 yang telah ditentukan di MI Pangkalan Kota Sukabumi.
E. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti tidak mendapatkan kendala besar yang mempengaruhi pelaksanaan maupun hasil penelitian. Meskipun begitu, bukan
berarti dalam pelaksanaan penelitian ini tidak ada kendala sama sekali. Ada beberapa kendala teknis antara lain keterbatasan waktu, selain itu siswa belum
terbiasa penerapan metode diskusi terlihat ada beberapa siswa yang masih malu dalam mengungkapkan argumentasinya ketika diskusi dilaksanakan pada setiap
kelompok.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. metode diskusi terbukti sangat efektif untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar IPS. Terlihat pada perolehah nilai postest siklus 1 yaitu 58 dan nilai postest siklus 11 yaitu 72 dengan katagori tinggi sekali,
karena sudah melebihi standar KKM yang dilaksanakan di MI Pangkalan.
2. Motivasi dan hasil belajar IPS dapat ditingkatkan dengan penerapan
metode diskusi. Karena bisa dilihat ketika siswa membuat komentar di dalam kelompok diskusi73,81 melakukan presentasi kelompok71,44,
menanggapi pertayaan dari kelas73,81, menyikapi pandangan yang berbeda76,19 dan mempertahankan argument yang benar76,19,
Sehingga siswa mampu mengatasi permasalahan yang yang timbul ketika
diskusi berlangsung. Dengan demikian penerapan metode diskusi proses
belajar lebih aktif karena sumber belajar tidak berpusat pada guru
melaikan berpusat pada siswa.dan guru haya sebagai pasilitator.
B. Saran
1. Guru
Dalam setiap proses pembelajaran hendaknya menerapkan metode diskusi yang menciptakan kreatifitas, agar siswa dapat terlibat pada
materi yang sedang dipelajari. Sehingga tidak ada lagi siswa yang merasa jenuh dalam proses pembelajaran.
2. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah diharapkan memberikan dukungan kepada guru yang akan melakukan perbaikan proses pembelajaran. Dukungan tersebut
dapat dilakukan dengan cara pemberian waktu dan pemberian media yang diperlukan dalam proses pembelajaran tersebut. Karena media