Observasi Pengamatan Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan

menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua tidak menunjukkan data yang berbeda. Selanjutnya, ada beberapa istilah yang berhubungan dengan tes, yaitu sebagai berikut: a. Tes Sebelum adanya Ejaan Yang Disempurnakan dalam Bahasa Indonesia ditulis dengan test, adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan- aturan yang sudah ditentukan. Nampak jelas dalam pengertian diatas, bahwa bila seseorang ingin mengetahui tingkat kualitas atau kuantitas sesuatu, maka yang dilakukan adalah dengan melakukan tes. Tetapi tetap harus dengan aturan-aturan yang telah ditentukan. Hal ini menjadi penting, karena demi keakuratan dari hasil tes yang telah dilakukan. b. Testing Testing bisa dikatakan sebagai waktu pelaksanaan tes atau pengambilan tes dilakukan. c. Testee Dalam istilah Indonesia tercoba, adalah responden yang sedang mengerjakan tes. Responden inilah yang nantinya akan menjadi obyek dalam suatu pengukuran, baik mengenai kemampuan, minat, bakat, pencapaian dan sebagainya. d. Tester Dalam isitlah Indonesia tercoba, adalah orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes terhadap para responden. Dalam penelitian ini metode tes digunakan sebagai alat untuk memperoleh data dengan menguji kemampuan siswa sebelum diberi tindakan pembelajaran IPS dengan penerapan metode diskusi dan selama mengikuti pembelajaran IPS dengan penerapan metode diskusi. Melalui metode tes tersebut digunakan untuk menguji sejauh mana perbandingan siswa mengalami perubahan tingkahlaku serta prestasi sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan pembelajaran IPS dengan penerapan metode diskusi. Teknik penilaian yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan table distribusi frekuensi relatif atau tabel presentase. Dikatakan “frekuensi reltif” sebab frekuensi yang disajikan disini bukanlah frekuensi yang sebenarnya, melinkan frekuensi yang dituagkan dalam bentuk angka persenan. 31 Tabel 3.7 KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR SIKLUS I DAN II No. Kompetensi Dasar Indikator No. Item 1. Mengidentifikasi perkembangan teknologi produksi, ekonomi dan transportasi.  Menjelaskan teknologi produksi masa lalu dan masa sekarang.  Menyebutkan keuntungan memakai teknologi produksi masa kini.  Menyebutkan macam-macam teknologi komunikasi.  Menyebutkan macam-macam teknologi transportasi.  Menjelaskan teknologi transportasi hubungannya dengan pengguna. 1, 2, 3 4 5, 6, 7 8, 9 10 31 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, Cet ke-23, h. 42-43. 2. Mengident ifkasi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi.  Menyebutkan macam-macam teknologi produksi.  Menyebutkan macam-macam teknologi komunikasi.  Menyebutkan macam-macam teknologi trnasportasi.  Menyebutkan manfaat menggunakan teknologi transportasi masa kini.  Menyebutkan manfaat menggunakan teknologi, komunikasi masa kini. 1, 2, 3 4, 5, 6 7, 8 9 10

3. Angket

Angket adalah alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat dan paham dalam hubungan kausal. Angket mempunyai kesamaan dengan wawancara, kecuali dalam implementasinya. Angket dilaksanakan secara tertulis, sedangkan wawancara dilaksanakan secara lisan. 32 Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban. Angket juga dapat dikatakan sebagai suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga WS. Wingkel, 1978. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data I. Djumhur, 1985. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang tidak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data Dewa Ktut Sukardi, 1983. Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh oranganak yang ingin diselidiki atau responden Bimo Walgito, 1987. 33 Keuntungan angket antara lain: 1 responden dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi oleh hubungan dengan peneliti atau penilai, dan waktu relatif lama, sehingga obyektivitas dapat terjamin, 2 informasi atau data terkumpul lebih mudah karena itemnya homogeny, 3 dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari jumlah responden yang besar yang dijadikan sampel. Sedangkan kelemahannya adalah 1 ada kemungkinan angket diisi oleh orang 32 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009, h.163. 33 http:www.psend.comusersjsarwonobab12.html Diakses tanggal 13 Maret 2012, pukul16:20 WIB. lain 2 hanya diperuntukan bagi yang dapat melihat saja 3 responden hanya menjawab berdasarkan jawaban yang ada. 34 Dalam hal ini peneliti akan menanyakan hal-hal sebagai berikut: 1 Dalam proses belajar mengajar IPS, apakah Guru Kelas IV menerapkan metode yang bervariasi? 2 Apakah Guru Kelas IV mengucapkan Pujian “Bagus” terhadap keberhasilan yang kamu lakukan dalam diskusi? 3 Bagi siswa yang malas, apakah Guru Kelas IV memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat belajar? 4 Apakah Guru Kelas IV menumbuhkan motivasi hasil belajar dalam mata pelajaran IPS? 5 Ketika siswa mengalami kesulitan dalam berdiskusi, apakah Guru Kelas IV membimbing dengan sabar? 6 Menurut pendapat kamu, bagaimana penjelasan dari guru, mengenai materi pelajaran IPS? 7 Apakah kamu mengerti setiap materi IPS yang disampaikan dengan cara berdiskusi? 8 Apakah cara mengajar Guru Kelas IV di kelas menyenangkan? 9 Apakah kamu suka pelajaran IPS dengan menggunakan metode diskusi? 10 Apakah kamu aktif dalam mengikuti pelajaran IPS dengan menggunakan metode diskusi? Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga. Pengambilan data dapat dilakukan secara: a. Pertanyaan langsung vs Pertanyaan tidak langsung. Perbedaan mendasar antara Pertanyaan Langsung dan Pertanyaan Tidak Langsung ialah terletak pada tingkat kejelasan suatu pertanyaan dalam mengungkap informasi khususdari responden. Pertanyaan Langsung menanyakan informasi khusus secara langsung dengan tanpa basa-basi direct, 34 Arifin, loc. cit. dimana jawaban diperoleh dari sumber pertama tanpa menggunakan perantara. Pertanyaan Tidak Langsung menanyakan informasi khusus secara tidak langsung indirect, dimana Jawaban angket itu diperoleh dengan melalui perantara, sehingga jawabannya tidak dari sumber pertama. b. Pertanyaan Khusus vs Pertanyaan Umum Pertanyaan Khusus menanyakan hal-hal yang khusus yang dibutuhkan oleh penulis. Sedang Pertanyaan Umum biasanya menanyakan informasi mengenai identitas dari koresponden. Lebih baik pertanyaan dimulai dari umum ke khusus. c. Pertanyaan Tentang Fakta v.s Pertanyaan Tentang Opini Pertanyaan tentang fakta yang menghendaki jawaban dari responden berupa fakta. Sedang Pertanyaan tentang opini menghendaki jawaban yang bersifat opini. Pada praktiknya dikarenakan responden mungkin mempunyai memori yang tidak kuat ataupundengan sadar yang bersangkutan ingin menciptakan kesan yang khusus; maka Pertanyaan tentang fakta belum tentu sepenuhnya menghasilkan jawaban yang bersifat faktual.Demikian halnya dengan pertanyaan yang menanyakan opini belum tentu sepenuhnya menghasilkan jawaban yang mengekspresikan opini yang jujur. Hal ini terjadi karena responden mendistorsi opininya dida sarkan pada adanya “tekanan sosial” untuk menyesuaikan diri dengan keinginan sosial dan lingkungannya. d. Pertanyaan dalam bentuk kalimat tanya v.s. Pertanyaan dalam bentuk kalimat pernyataan Pertanyaan dalam bentuk kalimat tanya memberikan pertanyaan langsung kepada responden dimana jawaban yang diperoleh dapat beraneka ragam. Sedang pertanyaan dalam bentuk kalimat pernyataan menyediakan jawaban persetujuannya. Tabel 3.8 KISI-KISI ANGKET METODE DISKUSI Variabel Dimensi Indikator Butir Pertanyaan Jumlah Motivasi Belajar  Model Pembelajaran Yang Aktif  Mengikuti model pembelajaran kooperatif 2, 5, 10 3  Perasaan Senang  Menerima pelajaran dengan senang 3, 4, 8 3  Mengikuti pembelajaran yang menyenangkan  Perhatian dalam belajar  Melaksanakan kegiatan dan tugas bersama- sama 7 1  Pengetahuan dan materi  Pokok bahasan menjadi menarik dengan model pembelajaran yang baik 1, 6, 9 3

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus istimewa, atau untuk mendeskripsikan dan menarasikan suatu proses. 35 Catatan merupakan bentuk deskriptif dari proses kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Catatan lapangan ini bertujuan 35 Asrori, op.cit. h. 110. agar guru dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dilakukan oleh siswa, berbagai pendapat siswa yang diutarakannya ketika pembelajaran dan aktifitas siswa selama kegiatan berlangsung. Penulisan catatan lapangan ini yaitu setelah pembelajaran dilaksanakan. Melalui catatan lapangan, guru dapat mengetahui apa saja yang terjadi ketika PBM berlangsung. J.Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Untuk memperoleh data yang obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan,dalam penelitian ini menggunakan teknik kepercayaan yaitu: 1. Menggali data dan sumber data yang berbeda, adapun untuk merperoleh informasi tentang aktivitas siswa dengan observasi dilakukan ketika diskusi kelompok berlangsung dan memeriksa hasil catatan siswa. 2. Untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa dilakukan dengan memeriksa hasil tes pretest dan postest. 3. Memeriksa kembali hasil data-data yang telah terkumpul baik tentang kejanggalan ataupun keaslian dan kelengkapannya.

4. Mengulang , mengolah dan menganalisis data yang sudah

terkumpul.

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Analisis tentang penerapan metode diskusi dapat dilakukan dengan membandingkan skor ketercapaian pada siklus 1dan siklus 11setelah diperoleh data serta sajiannya, dilakukan penilaian keberhasilan tindakan yang disesuaikan dengan data yang terkumpul diantaranya: 1. Data penerapan metode diskusi dapat dilihat dari aktivitas siswa ketika diskusi berlangsung 2. hasil belajar Pengukuran hasil belajar bisa dilihat dari tiga ranah yaitu:

Dokumen yang terkait

Penerapan metode Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV SDN Jeru 01.

0 7 24

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 2 METRO PUSAT

3 16 69

PENERAPAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV Penerapan Metode Stad Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN Tegalharjo 02 Tahun 2013/2014.

0 2 15

PENGGUNAAN METODE DISKUSI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN Penggunaan Metode Diskusi Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kelas IV SDN 02 Doplang Karangpandan Kabupaten Karangany

0 2 15

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SDN 03 KALIJIRAK TASIKMADU KARANGANYAR 2011.

1 2 15

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS BAGI Penerapan Metode Think Pair Share Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Ips Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Blimbing, Karangnongko, Klaten Tahun 2012/2013.

0 0 14

PENERAPAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 4 49

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI PUASA RAMADHAN SISWA KELAS III MI BADRUSSALAM SURABAYA.

1 19 111

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA ... 1 SM

0 4 6

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SEGERAN KABUPATEN INDRAMAYU - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 17