4.4.2. Frekuensi Makanan
Hasil penelitian tentang frekuensi dan jenis makanan balita penderita ISPA di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kabupaten Batubara tahun 2015
ditampilkan pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Distribusi Berdasarkan Frekuensi dan Jenis Makanan Yang
Dikonsumsi
Frekuensi Bahan Makanan Jenis
Makanan 1-3xhari
4-6x minggu 1-3x minggu
1x bulan Tidak Pernah
Total n
N N
n n
n
Makanan Pokok
Nasi 63
100,0 63
100 Mie
18 28,6
38 60,3
7 11,1
63 100
Roti 30
47,6 33
52,4 63
100
Lauk-pauk
Ikan 63
100,0 63
100 Daging Ayam
37 58,7
26 41,3
63 100
D.Sapi 9
14,3 54
85,7 63
100 Telur
3 4,8
45 71,4
15 23,8
63 100
Tahu 8
12,7 19
30,2 36
57,1 63
100 Tempe
15 23,8
48 76,2
63 100
Sayuran
Bayam 2
3,2 31
49,2 30
47,6 63
100 Kangkung
46 73,0
13 20,6
4 6,4
63 100
Kentang wortel
15 23,8
28 44,4
20 31,8
63 100
Brokoli 20
31,7 43
68,3 63
100 Daun ubi
25 39,7
38 60,3
63 100
Sawi hijau 45
71,4 18
28,6 63
100
Buah-buahan
Pepaya 34
54,0 29
46,0 63
100 Pisang
2 3,2
36 57,1
25 39,7
63 100
Mangga 23
36,5 40
63,5 63
100 Semangka
22 34,9
41 65,1
63 100
Susu 13
20,6 22
34,9 28
44,5 63
100
Berdasarkan tabel 4.4. diatas dapat dilihat balita penderita ISPA lebih banyak pada kelompok dengan frekuensi makan sebanyak 1-3 kali hari dengan
jenis makanan pokok nasi sebanyak 63 balita 100, frekuensi makan 1-3 kalihari dengan jenis lauk-pauk ikan yaitu sebanyak 63 balita 100, frekuensi
makan 1-3xminggu dengan jenis makanan sayur-mayur kangkung 46 orang 73,0, frekuensi makan 4-6xminggu dengan jenis buah-buahan pisang
sebanyak 36 orang 57,1 dan frekuensi 1 kali bulan dengan jenis konsumsi minuman susu sebanyak 22 balita 34,9.
4.4.3. Asupan Zat Gizi Jumlah Asupan Karbohidrat, Protein, Vitamin A, Zink dan Zat Besi dengan Kelompok Umur.
Hasil penelitian tentang gambaran jumlah asupan karbohidrat, protein, vitamin A, zink dan zat besi dengan kelompok umur balita di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Tahun 2015 ditampilkan pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Distribusi Asupan Karbohidrat Balita Berdasarkan Kelompok Umur Umur Balita
Asupan Karbohidrat Baik
Sedang Kurang
Total n
n n
n 12-36 Bulan
4 8,7
28 60,9
14 30,4
46 100,0
37-59 Bulan 2
11,8 9
52,9 6
35,3 17
100,0
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa balita asupan karbohidrat lebih banyak pada kategori kurang dengan kelompok umur 12-36 bulan sebanyak
14 balita 30,4 dan kelompok umur 37-59 bulan sebanyak 6 balita 35,5. Tabel 4.6. Distribusi Asupan Protein Balita Berdasarkan Kelompok Umur
Umur Balita Asupan Protein
Baik Sedang
Kurang Defisit
Total N
n N
n N
12-36 Bulan 17
37,0 21
45,7 5 10,8
3 6,5
46 100,0
37-59 Bulan 3
17,6 11
64,7 2 11,8
1 5,9
17 100,0
Berdasarkan Tabel 4.6. diatas dapat dilihat bahwa jumlah asupan protein lebih banyak pada kategori defisit dengan kelompok umur 12-36 bulan sebanyak 3
balita 6,5.