sebanyak 36 orang 57,1 dan frekuensi 1 kali bulan dengan jenis konsumsi minuman susu sebanyak 22 balita 34,9.
4.4.3. Asupan Zat Gizi Jumlah Asupan Karbohidrat, Protein, Vitamin A, Zink dan Zat Besi dengan Kelompok Umur.
Hasil penelitian tentang gambaran jumlah asupan karbohidrat, protein, vitamin A, zink dan zat besi dengan kelompok umur balita di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Tahun 2015 ditampilkan pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Distribusi Asupan Karbohidrat Balita Berdasarkan Kelompok Umur Umur Balita
Asupan Karbohidrat Baik
Sedang Kurang
Total n
n n
n 12-36 Bulan
4 8,7
28 60,9
14 30,4
46 100,0
37-59 Bulan 2
11,8 9
52,9 6
35,3 17
100,0
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa balita asupan karbohidrat lebih banyak pada kategori kurang dengan kelompok umur 12-36 bulan sebanyak
14 balita 30,4 dan kelompok umur 37-59 bulan sebanyak 6 balita 35,5. Tabel 4.6. Distribusi Asupan Protein Balita Berdasarkan Kelompok Umur
Umur Balita Asupan Protein
Baik Sedang
Kurang Defisit
Total N
n N
n N
12-36 Bulan 17
37,0 21
45,7 5 10,8
3 6,5
46 100,0
37-59 Bulan 3
17,6 11
64,7 2 11,8
1 5,9
17 100,0
Berdasarkan Tabel 4.6. diatas dapat dilihat bahwa jumlah asupan protein lebih banyak pada kategori defisit dengan kelompok umur 12-36 bulan sebanyak 3
balita 6,5.
Tabel 4.7. Distribusi Asupan Vitamin A Balita Berdasarkan Kelompok Umur Umur Balita
Asupan Vitamin A Sedang
Kurang Defisit
Total n
n n
n 12-36 Bulan
2 4,3
20 43,5
24 52,2
46 100,0
37-59 Bulan 2
11,8 8
47,1 7
41,2 17
100,0 Berdasarkan Tabel 4.7. diatas dapat dilihat bahwa jumlah asupan vitamin
A lebih banyak pada kategori defisit dengan kelompok umur 12-36 bulan sebanyak 24 balita 52,2, dan kelompok umur 37-59 bulan sebanyak 7 balita
41,2. Tabel 4.8. Distribusi Asupan Zink Balita Berdasarkan Kelompok Umur
Umur Balita Asupan Zink
Sedang Kurang
Defisit Total
n n
n n
12-36 Bulan 3
6,5 25
54,3 18
39,2 46
100,0 37-59 Bulan
3 17,6
10 58,8
4 23,6
17 100,0
Berdasarkan Tabel 4.8. diatas dapat dilhat bahwa jumlah asupan zink lebih banyak pada kategori kurang dengan kelompok umur 12-36 bulan sebanyak 25
balita 54,3 dan kemlompok umur 37-59 bulan sebanyak 10 balita 58,8. Tabel 4.9. Distribusi Asupan Zat Besi Balita Berdasarkan Umur
Umur Balita Asupan Zat Besi
Sedang Kurang
Defisit Total
n n
n n
12-36 Bulan 6 13,0
18 39,2
22 47,8
46 100,0
37-59 Bulan 2 11,8
5 29,4
10 58,8
17 100,0
Berdasarkan Tabel 4.9. diatas dapat dilihat bahwa jumlah asupan zat besi lebih banyak pada kategori defisit dengan kelompok umur 12-36 tahun sebanyak
22 balita 47,8 dan kelompok umur 37-59 sebanyak 10 balita 58,8.
4.5. Status Gizi Balita
Hasil penelitian tentang status gizi balita berdasarkan indikator berat badan menurut umur BBU, indikator tinggi badan menurut umur TBU dan indikator
berat badan menurut tinggi badan BBTB penderita ISPA diwilayah kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kabupaten Batubara tahun 2015 ditampilkan pada
tabel 4.10. Tabel 4.10. Distribusi Status Gizi Balita Menurut BBU Berdasarkan Umur
Umur Balita Status Gizi BBU
Sangat Kurang
Kurang Normal
Total n
n n
n 12-36 Bulan
2 4,3
8 17,4
36 78,3
46 100,0
37-59 Bulan 1
5,9 16
94,1 17
100,0 Berdasarkan Tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa status gizi berdasarkan
BBU lebih banyak pada kategori normal dengan kelompok umur 12-36 bulan sebanyak 36 balita 78,3 dan kelompok umur 37-59 bulan sebanyak 16 balita
94,1. 4.11. Distribusi Status Gizi Balita Menurut TBU Berdasarkan Kelompok Umur
Umur Balita Status Gizi TBU
Sangat Pendek
Pendek Normal
Total n
n n
N 12-36 Bulan
5 10,9
11 23,9
30 65,2
46 100,0
37-59 Bulan 1
5,9 5
29,4 11
64,7 17
100,0 Berdasarkan Tabel 4.11. diatas dapat dilihat bahwa status gizi berdasarkan
TBU lebih banyak pada kategori normal dengan kelompok umur 12-36 bulan sebanyak 30 balita 65,2 dan kelompok umur 37-59 bulan sebanyak 11 balita
64,7.
4.12. Distribusi Status Gizi Balita Menurut BBTB Berdasarkan Kelompok Umur Umur Balita
Status Gizi BBTB Kurus
Normal Total
N N
N 12-36 Bulan
7 15,2
39 84,8
46 100,0
37-59 Bulan 7
41,2 10
58,8 17
100,0 Berdasarkan Tabel 4.12. diatas dapat dilihat bahwa status gizi berdasarkan
TBU lebih banyak pada kategori normal dengan kelompok umur 12-36 bulan sebanyak 39 balita 84,8 dan kelompok umur 37-59 bulan sebanyak 10 balita
58,8.
4.6. Kejadian ISPA 4.6.1. Frekuensi Kejadian ISPA
Hasil penelitian tentang gambaran Frekuensi kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kabupaten Batubara tahun 2015
ditampilkan pada tabel 4.13. Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Kejadian ISPA berdasarkan Umur
Umur Balita Frekuensi Kejadian ISPA
1 kali sebulan 2 kali sebulan 3 kali sebulan Total
n n
n N
12-36 Bulan 18
39,1 23
50,0 5
10,9 46
100,0 37-59 Bulan
5 29,4
11 64,7
1 5,9
17 100,0
Berdasarkan tabel 4.13. diatas dapat dilihat bahwa balita dengan frekuensi kejadian ISPA 2 kali sebulan lebih banyak pada kelompok umur 12-36 bulan
sebanyak 23 balita 50,0.
4.7. Tabulasi Silang Pola Pemberian Makan dengan Status Gizi balita Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA.
Hasil tabulasi silang antara pola makan dengan status gizi balita penderita ISPA di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kabupaten Batubara tahun
2015dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.14. Distribusi Susunan Makanan Berdasarkan Status Gizi BBU
Susunan Makanan Status Gizi BBU
Sangat kurang
Kurang Normal
Total n
n n
N Lengkap
16 100,0 16
100,0 Tidak Lengkap
2 4,3
9 19,1
36 76,6 47
100,0
Berdasarkan tabel 4.14. diatas dapat dilihat bahwa ada 16 balita 100 yang susunan makanannya lengkap dengan status gizi normal. Dan dari 47 balita
ada 36 balita 76,6 yang susunan makanannya tidak lengkap dengan status gizi sangat normal.
Tabel 4.15. Distribusi Susunan Makanan Berdasarkan Status Gizi TBU
Susunan Makanan Status Gizi TBU
Sangat Pendek
Pendek Normal
Total n
n n
N Lengkap
16 100,0
16 100,0
Tidak Lengkap 6
12,8 16
34,0 25
53,2 47
100,0
Berdasarkan Tabel 4.15. diatas dapat dilihat bahwa dari 63 balita, yang mengkonsumsi susunan makanan lengkap dengan kategori status gizi normal
sebanyak 16 orang 100 dan susunan makanan tidak lengkap dengan status gizi normal sebanyak 25 balita 53,2