Kejadian ISPA 1. Frekuensi Kejadian ISPA
Tabel 4.16. Susunan Makanan Berdasarkan Status Gizi BBU
Susunan Makanan Status Gizi BBTB
Kurus Normal
Total n
n n
Lengkap 1
6,3 15
93,7 16 100,0
Tidak Lengkap 13
27,7 34
72,3 47 100,0
Berdasarkan Tabel 4.16. diatas dapat dilihat bahwa dari 16 balita ada 1 balita 6,3 yang susunan makanannya lengkap dengan status gizi kurus. Dan
dari 47 balita ada 13 balita 27,7 yang susunan makanannya tidak lengkap dengan status gizi kurus.
Tabel 4.17. Distribusi Jumlah Asupan Karbohidrat Balita Penderita ISPA Berdasarkan Status Gizi BBU
Asupan Karbohidrat Status Gizi BBU
Sangat Kurang
Kurang Normal
Total n
n n
n Baik
1 16,7
5 83,3
6 100,0
Sedang 1
2,7 1
2,7 35
91,6 37
100,0 Kurang
1 5,0
7 35,0
12 60,0 20
100,0
Berdasarkan tabel 4.17. diatas dapat dilihat bahwa dari 6 balita yang asupan karbohidratnya kategori baik ada 5 balita 83,3 status gizi normal.
Kemudian sebanyak 37 orang asupan karbohidratnya kategori sedang ada 35 balita 91,6 status gizi normal. Sedangkan dari 20 balita yang asupan
karbohidratnya kategori kurang ada 12 balita 60,0 status gizi normal.
Tabel 4.18. Distribusi Jumlah Asupan Protein Balita Penderita ISPA Berdasarkan Status Gizi BBU
Asupan Protein Status Gizi BBU
Sangat Kurang
Kurang Normal
Total n
n n
n Baik
2 10,0
18 90,0
20 100,0
Sedang 2
6,3 7
21,8 23
71,9 32
100,0 Kurang
7 100,0
7 100,0
Defisit 4
100,0 4
100,0
Berdasarkan tabel 4.18. diatas dapat dilihat bahwa dari 20 balita yang asupan proteinnya kategori baik ada 18 orang 90,0 status gizi normal.
Kemudian sebanyak 32 balita yang asupan proteinnya kategori sedang ada 23 balita 71,9 status gizi normal. Sedangkan ada 7 balita 100 yang asupan
proteinnya kategori kurang status gizi normal dan ada 4 balita 100 yang asupan proteinnya kategori defisit status gizi normal.
Tabel 4.19. Distribusi Jumlah Asupan Vitamin A Balita Penderita ISPA Berdasarkan Status Gizi BBU
Asupan Vitamin A Status Gizi BBU
Sangat Kurang
Kurang Normal
Total n
n n
n Sedang
4 100,0
4 100,0
Kurang 1
3,6 4
14,3 23
82,1 28
100,0 Defisit
1 3,2
5 16,2
25 80,6
31 100,0
Berdasarkan tabel 4.19. diatas dapat dilihat bahwa ada 4 balita 100 yang asupan vitamin A nya sedang status gizi normal. Kemudian sebanyak 28
balita yang asupan vitamin A nya kurang ada 23 balita 82,1 status gizi normal. Sedangkan dari 31 balita yang asupan vitamin A nya defisit ada 25 balita 80,6
status gizi normal.
Tabel 4.20. Distribusi Jumlah Asupan Zink Balita Penderita ISPA berdasarkan Status Gizi BBU
Asupan Zink Status Gizi BBU
Sangat Kurang
Kurang Normal
Total n
n n
n Sedang
1 16,7
5 83,3
6 100,0
Kurang 1
2,9 6
17,1 28
80,0 35
100,0 Defisit
3 13,6
19 86,4
22 100,0
Berdasarkan tabel 4.20. diatas dapat dilihat bahwa dari 6 balita yang asupan zinknya kategori sedang ada 5 balita 83,3 status gizi normal.
Kemudian sebanyak 35 balita yang asupan zinknya kurang ada 28 balita 80,0 status gizi normal. Sedangkan dari 22 balita yang asupan zinknya kategori defisit
ada 19 balita 86,4 status gizi normal. Tabel 4.21. Distribusi Jumlah Asupan Zat Besi Balita Penderita ISPA berdasarkan
Status Gizi BBU
Asupan Zat Besi Status Gizi BBU
Sangat Kurang
Kurang Normal
Total n
n n
n Sedang
8 100,0
8 100,0
Kurang 1
4,3 5
21,7 17
73,9 23
100,0 Defisit
1 3,1
4 12,5
27 84,4
32 100,0
Berdasarkan tabel 4.21. diatas dapat dilihat bahwa yang asupan zat besinya kategori sedang ada 8 balita 100 status gizi normal. Kemudian sebanyak 23
balita yang asupan zat besinya kategori kurang ada 17 balita 73,9 status gizi normal. Sedangkan dari 32 balita yang asupan zat besinya kategori defisit ada 27
balita 84,4 status gizi normal.
Tabel 4.22. Distribusi Jumlah Asupan Karbohidrat Balita Penderita ISPA Berdasarkan Status Gizi TBU
Asupan Karbohidrat Status Gizi TBU
Sangat Pendek
Pendek Normal
Total n
n n
n Baik
1 16,7
1 16,7
4 66,6
6 100,0
Sedang 4
10,8 6
16,2 27
73,0 37
100,0 Kurang
1 9,5
9 25,4
10 65,1
20 100,0
Berdasarkan tabel 4.22. diatas dapat dilihat bahwa dari 6 balita yang asupan karbohidratnya kategori baik ada 4 balita 66,6 status gizi normal.
Kemudian dari 37 balita yang asupan karbohidratnya kategori sedang ada 27 balita 73,0 status gizi normal. Sedangkan dari 20 balita yang asupan
karbohidratnya kategori kurang ada 10 balita 65,1 status gizi normal. Tabel 4.23. Distribusi Jumlah Asupan Protein Balita Penderita ISPA Berdasarkan
Status Gizi TBU
Asupan Protein Status Gizi TBU
Sangat Pendek
Pendek Normal
Total n
n n
n Baik
6 30,0
14 70,0
20 100,0
Sedang 5
15,6 10
31,3 17
53,1 32
100,0 Kurang
1 14,3
6 85,7
7 100,0
Defisit 4
100,0 4
100,0
Berdasarkan tabel 4.23. diatas dapat dilihat bahwa dari 20 balita yang asupan proteinnya kategori baik ada 14 balita 70,0 status gizi normal.
Kemudian dari 32 balita yang asupan proteinnya sedang ada 17 balita 53,1 status gizi normal. Sedangkan dari 7 balita yang asupan proteinnya kurang ada 6
balita 85,7 status gizi normal. Dan dari 4 balita yang asupan proteinnya defisit ada 4 balita 100,0 status gizi normal.
Tabel 4.24. Distribusi Jumlah Asupan Vitamin A Balita Penderita ISPA Berdasarkan Status Gizi TBU
Asupan Vitamin A Status Gizi TBU
Sangat Pendek
Pendek Normal
Total n
n n
n Sedang
4 100,0
4 100,0
Kurang 4
14,3 5
17,8 19
67,9 28
100,0 Defisit
2 6,5
11 35,4
18 58,1
21 100,0
Berdasarkan tabel 4.24. diatas dapat dilihat bahwa ada 4 balita 100,0 yang asupan vitamin A nya kategori sedang status gizi normal. Kemudian dari 28
balita yang asupan vitamin A nya kategori kurang ada 19 balita 67,9 status gizi normal. Sedangkan dari 21 balita yang asupan vitamin A nya kategori defisit
ada 18 balita 58,1 status gizi normal. Tabel 4.25. Distribusi Jumlah Asupan Zink Balita Penderita ISPA Berdasarkan
Status Gizi TBU
Asupan Zink Status Gizi TBU
Sangat Pendek
Pendek Normal
Total n
n n
n Sedang
1 16,7
1 16,7
4 66,6
6 100,0
Kurang 3
8,6 12
34,3 20
57,1 35
100,0 Defisit
2 9,1
3 13,6
17 77,3
22 100,0
Berdasarkan tabel 4.25. diatas dapat dilihat bahwa dari 6 balita yang asupan zinknya kategori sedang ada 4 balita 66,6 status gizi normal.
Kemudian dari 35 balita yang asupan zinknya kategori kurang ada 20 balita 57,1 status gizi normal. Sedangkan dari 22 balita yang asupan zinknya
kategori defisit ada 17 balita 77,3 status gizi normal.
Tabel 4.26. Distribusi Jumlah Asupan Zat Besi Balita Penderita ISPA Berdasarkan Status Gizi TBU
Asupan Zat Besi Status Gizi TBU
Sangat Pendek
Pendek Normal
Total n
n n
n Sedang
8 100,0
8 100,0
Kurang 2
8,7 7
30,4 14
60,9 23
100,0 Defisit
4 12,5
9 28,1
19 59,4
32 100,0
Berdasarkan tabel 4.26. diatas dapat dilihat bahwa ada 8 balita 100 asupan zat besi sedang dengan status gizi normal. Kemudian dari 23 balita yang
asupan zinknya kategori kurang ada 14 balita 60,9 dengan status gizi normal. Sedangkan dari 32 balita yang asupan zinknya kategori defisit ada 19 balita
59,4 dengan status gizi normal. Tabel 4.27. Distribusi Jumlah Asupan Karbohidrat Balita Penderita ISPA
Berdasarkan Status Gizi BBTB Asupan Karbohidrat
Status Gizi BBTB Kurus
Normal Total
n n
n Baik
1 16,7
5 83,3
6 100,0
Sedang 3
8,1 34
91,9 37
100,0 Kurang
10 50,0
10 50,0
20 100,0
Berdasarkan tabel 4.27. diatas dapat dilihat bahwa dari 6 balita yang asupan karbohidratnya kategori baik ada 5 balita 83,3 status gizi normal.
Kemudian dari 37 balita yang asupan karbohidratnya kategori sedang ada 34 balita 91,9 status gizi normal. Sedangkan dari 20 balita yang asupan
karbohidratnya kategori kurang ada 10 balita 50,0 status gizi kurus.
Tabel 4.28. Distribusi Jumlah Asupan Protein Balita Penderita ISPA Berdasarkan Status Gizi BBTB
Asupan Protein Status Gizi BBTB
Kurus Normal
Total n
n n
Baik 4
20,0 16
80,0 20
100,0 Sedang
10 31,2
22 68,8
32 100,0
Kurang 7
100,0 7
100,0 Defisit
4 100,0
4 100,0
Berdasarkan tabel 4.28. diatas dapat dilihat bahwa dari 20 balita yang asupan proteinnya kategori baik ada 16 balita 80,0 status gizi normal.
Kemudian dari 32 balita yang asupan proteinnya kategori sedang ada 22 balita 68,8 status gizi normal. Sedangkan yang asupan proteinnya kategori kurang
ada 7 balita 100 status gizi normal dan yang asupan proteinnya kategori defisit ada 4 balita 100 status gizi normal.
Tabel 4.29. Distribusi Jumlah Asupan Vitamin A Balita Penderita ISPA Berdasarkan Status Gizi BBTB
Asupan Vitamin A Status Gizi BBTB
Kurus Normal
Total n
n n
Sedang 4
100,0 4
100,0 Kurang
3 10,7
25 89,3 28
100,0 Defisit
11 35,5
20 64,5 31
100,0
Berdasarkan tabel 4.29. diatas dapat dilihat bahwa yang asupan vitamin A nya kategori sedang ada 4 balita 100,0 status gizi normal. Kemudian dari 28
balita yang asupan vitamin A nya kategori kurang ada 25 balita 89,3 status gizi normal. Sedangkan dari 31 balita yang asupan vitamin A nya kategori defisit
ada 20 balita 64,5 status gizi normal.
Tabel 4.30. Distribusi Jumlah Asupan Zink Balita Penderita ISPA Berdasarkan Status Gizi BBTB
Asupan Zink Status Gizi BBTB
Kurus Normal
Total n
n n
Sedang 1
16,7 5
83,3 6
100,0 Kurang
12 34,3
23 54,7
35 100,0
Defisit 1
4,5 21
95,5 22
100,0
Berdasarkan tabel 4.30. diatas dapat dilihat bahwa dari 6 balita yang asupan zinknya kategori sedang ada 5 balita 83,3 gizi normal. Kemudian dari
35 balita yang asupan zinknya kategori kurang ada 23 balita 54,7 status gizi normal. Sedangkan dari 22 balita yang asupan zinknya kategori defisit ada 21
balita 95,5 status gizi normal. Tabel 4.31.Distribusi Jumlah Asupan Zat Besi Balita Penderita ISPA Berdasarkan
Status Gizi BBTB Asupan Zat Besi
Status Gizi BBTB Kurus
Normal Total
n n
n Sedang
8 100,0
8 100,0
Kurang 5
21,7 18
78,3 23
100,0 Defisit
9 28,1
23 71,9
32 100,0
Berdasarkan tabel 4.31. diatas dapat dilihat bahwa yang asupan zat besinya kategori sedang ada 8 balita 100,0 status gizi normal. Kemudian dari 23 balita
yang asupan zat besinya kategori kurang ada 18 balita 78,3 status gizi normal. Sedangkan dari 32 balita yang asupan zat besinya kategori defisit ada 23 balita
71,9 status gizi normal.