36
125, dan 150 µgmL. Larutan disaring dengan millipore 0,45 µm dan
dimasukkan ke dalam vial KCKT.
Larutan seri baku asam askorbat masing-masing konsentrasi diinjeksikan sebanyak 20 µ L pada sistem KCKT fase terbalik. Luas puncak
asam askorbat untuk masing-masing konsentrasi seri larutan baku didapatkan dari kromatogram yang dihasilkan. Pembuatan kurva baku dilakukan dalam
tiga kali replikasi. Luas puncak digunakan untuk menghitung regresi linear dengan persamaan y = bx + a dengan kriteria keberterimaan r
≥ 0,998 Kazakevich and Lobrutto, 2007.
7. Pengujian stabilitas baku pembanding asam askorbat
Larutan baku asam askorbat dengan konsentrasi lebih kurang 50, 100, dan 150 µgmL diinjeksikan ke sistem KCKT fase terbalik dalam
rentang waktu empat jam dengan interval satu jam. Pengujian stabilitas ini dilakukan dalam tiga kali replikasi. Stabilitas asam askorbat dilihat dari nilai
persen perubahan konsentrasi ≤ 2 Ahuja and Dong, 2005.
8. Penetapan Volume Injeksi dalam Wadah
Penetapan volume injeksi dalam wadah menggunakan jarum suntik nomor 21 dengan kapasitas tidak lebih dari tiga kali volume yang akan diukur
dan dipindahkan ke dalam gelas ukur volume tertentu sehingga volume yang akan diukur memenuhi sekurang-kurangnya 40 volume dari kapasitas tertera.
Volume yang diukur tidak kurang dari volume yang tertera pada wadah bila PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
diuji satu per satu, kelebihan volume yang dianjurkan sebesar 0,30 mL Farmakope Indonesia V.
9. Preparasi sampel dan penetapan kadar asam askorbat dalam sediaan
larutan injeksi pemutih kulit merek “X”
Sediaan injeksi pemutih kulit merek ―X‖ dengan label mengandung asam askorbat 1000 mg5 mL diambil sebanyak 50 µ L menggunakan
micropipet dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 mL kemudian diencerkan dengan pelarut metanol : 0,01 M bufer fosfat pH 3 40 : 60 hingga tanda batas
sehingga dihasilkan larutan stok dengan konsentrasi lebih kurang 1000 µgmL. Larutan stok sampel diambil sebanyak 2,4 mL menggunakan macropipet dan
dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 mL dan diencerkan dengan pelarut metanol : 0,01 M bufer fosfat pH 3 40 : 60 hingga tanda batas sehingga
dihasilkan larutan sampel dengan konsentrasi lebih kurang 240 µgmL. Larutan sampel disaring menggunakan millipore 0,45 µm ke dalam vial KCKT dan
diinjeksikan ke sistem KCKT. Penetapan kadar asam askorbat dilakukan dalam enam kali replikasi.
G. Analisis Hasil