44
yang berarti panjang gelombang hasil optimasi pada penelitian ini masuk dalam rentang sehingga panjang gelombang 244 nm dapat digunakan dalam pengukuran
secara KCKT fase terbalik untuk penetapan kadar asam askorbat.
C. Pengujian Stabilitas Baku Pembanding
Tujuan utama analisis adalah untuk mengukur kondisi sesungguhnya yang terdapat dalam sampel, maka penting untuk menguji stabilitas dari senyawa
uji selama penelitian dengan maksud agar kondisi dalam sampel yang ditunjukkan dari hasil pengukuran menunjukkan kondisi sesungguhnya dan bukan hasil dari
perubahan akibat adanya faktor ketidakstabilan. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran stabilitas larutan baku untuk mengetahui stabilitas dari senyawa asam
askorbat. Pengukuran stabilitas larutan baku asam askorbat menggunakan tiga konsentrasi yaitu 50, 100, dan 150 µgmL dalam pelarut metanol : 0,01 M bufer
fosfat pH 3 40 : 60 selama 4 jam dengan interval 1 jam. Pengujian stabilitas harus mencakup total waktu yang digunakan selama analisis asam askorbat dan
dalam penelitian ini peneliti melakukan pengukuran larutan baku asam askorbat kurang lebih selama 2 jam terhitung mulai dari penimbangan hingga selesai
pengukuran secara KCKT. Menurut Ahuja dan Dong 2005, larutan baku dapat dikatakan stabil jika persen perubahan yang terjadi kurang dari 2.
Hasil uji kestabilan larutan baku asam askorbat dapat dilihat pada Tabel I, II, dan III. Konsentrasi asam askorbat hasil uji kestabilan dihitung terhadap
persamaan regresi linier Y = 70202X – 296485. Berdasarkan data pada IV dapat
dilihat bahwa perubahan yang diperoleh pada konsentrasi 50; 100, dan 150 µgmL masing-masing
≤ 2. Dalam penelitian ini dibutuhkan asam askorbat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
yang stabil ≥ 2 jam maka hasil pengujian stabilitas yang stabil dalam waktu 4 jam ini memenuhi persyaratan. Larutan baku asam askorbat dinyatakan stabil dan
dapat dilakukan analisis kuantitatif pada sampel larutan injeksi merek ―X‖
berlabel mengandung asam askorbat.
Tabel I. Hasil uji kestabilan larutan baku asam askorbat replikasi 1
Jam ke-
Larutan Baku Asam Askorbat 50 µgmL
100 µgmL 150 µgmL
AUC mAU
Konsentrasi µgmL
AUC mAU
Konsentrasi µgmL
AUC mAU
Konsentrasi µgmL
3839183 58,911
6800041 101,087
10153895 148,862
1 3836529
58,873 6799386
101,078 10151630
148,829 2
3835568 58,859
6798513 101,065
10148625 148,787
3 3835508
58,859 6797668
101,053 10148385
148,783 4
3834241 58,841
6788846 100,928
10144997 148,735
Tabel II. Hasil uji kestabilan larutan baku asam askorbat replikasi 2
Jam ke- Larutan Baku Asam Askorbat
50 µgmL 100 µgmL
150 µgmL AUC
mAU Konsentrasi
µgmL AUC
mAU Konsentrasi
µgmL AUC
mAU Konsentrasi
µgmL 3839183
58,911 6800041
101,087 10153895
148,862 1
3836529 58,873
6799386 101,078
10151630 148,829
2 3835568
58,859 6798513
101,065 10148625
148,787 3
3835508 58,859
6797668 101,053
10148385 148,783
4 3834241
58,841 6788846
100,928 10144997
148,735
Tabel III. Hasil uji kestabilan larutan baku asam askorbat replikasi 3
Jam ke- Larutan Baku Asam Askorbat
50 µgmL 100 µgmL
150 µgmL AUC
mAU Konsentrasi
µgmL AUC
mAU Konsentrasi
µgmL AUC
mAU Konsentrasi
µgmL 3839183
58,911 6800041
101,087 10153895
148,862 1
3836529 58,873
6799386 101,078
10151630 148,829
2 3835568
58,859 6798513
101,065 10148625
148,787 3
3835508 58,859
6797668 101,053
10148385 148,783
4 3834241
58,841 6788846
100,928 10144997
148,735
46
Tabel IV. Persen perbedaan konsentrasi larutan baku asam askorbat replikasi
Kadar Teoritis µgmL
Replikasi Ke-
perubahan antara jam ke-0 dengan jam ke- 1
2 3
4 50
1 0,064
0,051 0,052
0,070 2
0,064 0,051
0,052 0,070
3 0,064
0,051 0,052
0,070 100
1 0,009
0,022 0,034
0,159 2
0,009 0,022
0,034 0,159
3 0,009
0,022 0,034
0,159 150
1 0,032
0,075 0,078
0,127 2
0,032 0,075
0,078 0,127
3 0,032
0,075 0,078
0,127
Hal yang perlu menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah senyawa asam askorbat yang sangat tidak stabil pada aqueous solution. Faktor penyebab
degradasi harus dijaga seminimal mungkin agar tidak menghasilkan bias pada hasil pengukuran kadar asam askorbat. Sample
―X‖ yang digunakan dalam penelitian ini memiliki pengemas berupa ampul berbahan kaca bening dengan
pengemas sekunder berupa kertas karton. Untuk melindungi sampel dari fotooksidasi, selama preparasi vial sampel dan juga labu ukur wadah larutan yang
mengandung asam askorbat dibungkus menggunakan aluminium foil untuk menghindari paparan cahaya langsung. Selama penelitian ini perlakuan sampel
selalu diusahakan pada suhu rendah seperti: selama penelitian disimpan dalam lemari pendingin, pada tahap preparasi sampel digunakan penangas es untuk
menjaga suhu larutan tetap rendah, dan dilakukan pengaturan suhu pada ruang sampel KCKT berkisar pada suhu 5
o
C. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
D. Pembuatan Kurva Baku