Analisis Hasil METODE PENELITIAN

37 diuji satu per satu, kelebihan volume yang dianjurkan sebesar 0,30 mL Farmakope Indonesia V.

9. Preparasi sampel dan penetapan kadar asam askorbat dalam sediaan

larutan injeksi pemutih kulit merek “X” Sediaan injeksi pemutih kulit merek ―X‖ dengan label mengandung asam askorbat 1000 mg5 mL diambil sebanyak 50 µ L menggunakan micropipet dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 mL kemudian diencerkan dengan pelarut metanol : 0,01 M bufer fosfat pH 3 40 : 60 hingga tanda batas sehingga dihasilkan larutan stok dengan konsentrasi lebih kurang 1000 µgmL. Larutan stok sampel diambil sebanyak 2,4 mL menggunakan macropipet dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 mL dan diencerkan dengan pelarut metanol : 0,01 M bufer fosfat pH 3 40 : 60 hingga tanda batas sehingga dihasilkan larutan sampel dengan konsentrasi lebih kurang 240 µgmL. Larutan sampel disaring menggunakan millipore 0,45 µm ke dalam vial KCKT dan diinjeksikan ke sistem KCKT. Penetapan kadar asam askorbat dilakukan dalam enam kali replikasi.

G. Analisis Hasil

Analisis kualitatif yang dilakukan adalah dengan membandingkan waktu retensi tR senyawa sampel dengan senyawa baku. Analisis kuantitatif yang dilakukan adalah penetapan kadar asam askorbat berdasarkan luas puncakarea under curve AUC dari baku. Kurva baku merupakan grafik hubungan antara kadar baku terhadap AUC yang bersangkutan sehingga diperoleh persamaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 regresi linear kurva baku y = bx + a yang. Nilai AUC sampel dimasukkan ke dalam persamaan regresi kurva baku sebagai nilai y sehingga akan didapatkan kadar sampel asam askorbat. Kadar asam askorbat dalam larutan injeksi obat pemutih kulit merek ―X‖ dinyatakan dalam jumlah mg5 mL. Sediaan injeksi obat pemutih kulit merek ―X‖ dikatakan sesuai dengan persyaratan apabila sediaan ini mengandung asam askorbat tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 110,0 dari yang tertulis pada label kemasan Farmakope Indonesia V, 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penetapan kadar asam askorbat dalam sediaan larutan injeksi pemutih kulit secara KCKT fase terbalik ini telah dioptimasi oleh Jeversoon 2016 dan divalidasi oleh Lestari 2016. Melalui tahap optimasi diperoleh komposisi fase gerak yang optimal untuk menetapkan kadar asam askorbat yaitu campuran metanol : 0,01 M bufer fosfat pH 3,0 40 : 60 dengan kecepatan alir 0,9 mLmenit dengan deteksi pada panjang gelombang maksimum 244 nm. Melalui tahap validasi diperoleh parameter-parameter validasi yang memenuhi syarat antara lain akurasi Recovery = 100,50 –101,01, presisi RSD = 0,28, linearitas r = 0,9989, dan selektivitas Rs = 11,443. Metode yang digunakan adalah KCKT fase terbalik. Metode ini dipilih karena memiliki selektivitas yang lebih tinggi dibanding spektrofotometer dan memiliki teknik deteksi dengan sensitivitas yang lebih tinggi Novakova dkk., 2008. Analisis secara KCKT dengan detektor UV memiliki sensitivitas yang tinggi ditunjukkan dengan nilai absorptivitas molar senyawa analit minimal 10 untuk deteksi dengan panjang gelombang di atas 185 nm Snyder, Kirkland, and Glajch, 1997 sedangkan untuk spektrofotometri UV dibutuhkan absorptivitas molar ≥ 1000 Christian, 2004. Selektivitas menjadi keunggulan utama metode KCKT dalam analisis senyawa asam askorbat. Hal ini dikarenakan asam askorbat mudah teroksidasi menghasilkan senyawa asam dehidroaskorbat dan sampel yang digunakan mengandung eksipien antara lain natrium hidroksida, metil paraben, dan propil paraben. Senyawa-senyawa ini berpotensi menjadi senyawa

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Asam Salisilat Dalam Sediaan Bedak Salicyl Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

76 458 36

Optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik untuk penetapan kadar asam askorbat dalam sediaan larutan injeksi obat pemutih kulit merk ``X``.

0 10 99

Validasi metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik untuk penetapan kadar asam askorbat dalam sediaan larutan injeksi obat pemutih kulit merek "X".

1 1 114

Validasi metode kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik pada penetapan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau pada rokok ``Merek X``.

0 3 131

Penetapan kadar aspartam dalam minuman serbuk beraoma merek ``X`` secara kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 83

Validasi metode penetapan kadar kurkumin dalam sediaan cair obat herbal terstandar merk Kiranti secara kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 118

VALIDASI METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK PADA PENETAPAN KADAR KURKUMIN DALAM SEDIAAN KAPSUL LUNAK OBAT HERBAL TERSTANDAR MEREK RHEUMAKUR

1 1 111

Penetapan kadar kurkumin dalam sediaan cair obat herbal terstandar merk Kiranti secara kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 117

Penetapan kadar guaifenesin yang tercampur dengan salbutamol sulfat dalam sediaan sirup merek ``x`` menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 1 130

Validasi metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik untuk penetapan kadar salbutamol sulfat dan guaifenesin dalam sediaan sirup merek ``x`` - USD Repository

0 0 138