b. Keadilan dalam proses pengambilan keputusan. Organisasi dapat dikatakan adil oleh karyawan apabila dalam pengambilan keputusan,
karyawan diberikan kesempatan untuk menyuarakan pendapat dan pandangannya.
c. Keadilan dalam persepsi kewajaran atas pemeliharaan hubungan antar pribadi. Organisasi dapat dikatakan adil oleh karyawan apabila
hubungan antar atasan dengan bawahan baik, seperti mendapatkan perlakuan yang baik sewajarnya.
C. Kinerja 1. Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan suatu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut para ahli tentang kinerja sebagai berikut: a. Wirawan 2008:5 mengemukakan kinerja adalah keluaran yang
dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu.
b. Fahmi 2010:65 mengemukakan kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan mereka ketika
dibandingkan dengan
satu set
standar, kemudian
mengomunikasikan informasi tersebut. c. Siagian 2005:120 mengemukakan kinerja adalah konsep yang
bersifat universal yang merupakan efektivitas operasional karyawan, bagian organisasi dan bagian yang berdasar standard dan
kriteria yang ditetapkan. d. Mangkunegara 2000:38 mengemukakan kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikannya. e. Rivai Basri dalam Riani 2011:97 mengemukakan kinerja adalah
hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran
atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
2. Syarat –Syarat Kinerja
Menurut Riani 2011:98 Mutu karyawan secara langsung mempengaruhi kinerja perusahaan, guna mendapatkan kontribusi karyawan yang optimal,
manajemen harus memahami secara mendalam strategi untuk mengelola, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengukur dan meningkatkan kinerja, yang dimulai terlebih dahulu dengan menetukan tolok ukur kinerja.
Menurut Riani 2011:98 ada beberapa syarat tolak ukur kinerja yang baik, yaitu:
a. Tolok ukur yang baik haruslah mampu diukur dengan cara yang dapat
diukur dengan cara yang dapat di percaya. b.
Tolok ukur yang baik harus mampu membedakan individu –individu
sesuai dengan kinerja mereka. c.
Tolok ukur yang baik harus sensitive terhadap masukan dan tindakan- tindakan dari pemegang jabatan.
d. Tolok ukur yang baik harus dapat diterima oleh individu yang
mengetahui kinerjanya sedang dinilai.
3. Ukuran –Ukuran Kinerja Karyawan
Artikelsiana 2015 menyatakan terdapat ukuran-ukuran kinerja karyawan sebagai berikut:
a. Quantity of Work: jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan. Jumlah pekerjaan yang diselesaikan dalam berapa
periode tertentu. b. Quality of Work: kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat
–syarat kesuaian dan kesiapannya.