Karyawan tersebut dapat dengan

Berdasarkan tabel tersebut, didapatkan persamaan regresi sebagai berikut : .

2. Pengujian Hipotesis

Uji t dilakukan dengan menggunakan software SPSS 22.0 untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keadilan organisasional terhadap kinerja karyawan. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dengan tingkat signifikan 0,05. Adapun tahapan yanng dilakukan dari uji t tersebut adalah sebagai berikut : a. Pengaruh keadilan organisasional terhadap kinerja karyawan 1 Merumuskan Hipotesis H = Keadilan organisasional tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan H a = Keadilan organisasional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan 2 Menentukan tingkat signifikansi α dan t tabel Tingkat signifikansi dalam penelitian ini adalah 5 atau 0,05. Tabel distribusi t di cari pada α = 5 dengan derajat kebebasan df=n-k=65-2=63. Berdasarkan tabel t α=5 dapat diketahui t tabel sebesar 1,99. 3 Menentukan t hitung menggunakan spss Berdasarkan tabel pada diatas didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut t hitung sebesar 0,818 sedangkan t tabel sebesar 1,99. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dengan demikian t hitung t tabel maka H diterima dan H a ditolak, artinya keadilan organisasional tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. 4 Kesimpulan Keadilan organisasional t hitung 0,818 t tabel 1,998, maka H diterima H a ditolak artinya keadilan organisasional tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Yang berarti semakin adil organisasional yang diberikan oleh atasan tidak semakin tinggi maupun semakin rendah kinerja karyawan.

F. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh positif variabel independen keadilan organisasional terhadap variabel dependen kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di PT. Jaeil Indonesia, Cikarang, Bekasi dengan menggunakan analisis linier sederhana. Dalam penelitian ini, karena alasan tertentu peneliti tidak dapat melihat secara langsung proses pembagian dan pengisian kuesioner. Oleh karena itu, kuesioner diserahkan dan dibagikan secara langsung dilakukan oleh atasan PT. Jaeil Indoesia, dan pengembalian kuesioner dilakukan pada 2 minggu setelahnya. Berdasarkan alasan tersebut, pengambilan kuesioner keadilan organisasional dengan kinerja karyawan. Setelah di dapatkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan didapatkan hasil yang ternyata keadilan organisasonal secara sendiri tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Artinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI semakin tinggi keadilan organisasional dalam bentuk perhatian dari atasan, perlakuan sama dan layak gaji yang diberikan tidak semakin tinggi maupun rendah kinerja karyawan. Keadilan organisasional merupakan suatu bentuk perlakuan organisasi terhadap karyawannya dalam hal upaya yang adil untuk mendapatkan kinerja dan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Proses untuk memperoleh hasil itu juga dilakukan secara adil atau tidak, serta bentuk perlakuan pimpinan terhadap masing-masing karyawan. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Harris Kristianto 2015 dari mahasiswa Universitas Kristen Petra dengan judul keadilan organisasional, komitmen organisasional dan kinerja karyawan studi kasus pada karyawan CV Tanaya Fiberglass Surabaya. Dimana keadilan organisasional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Pada penelitian ini keadilan organisasional tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang berarti PT. Jaeil Indonesia ini dalam menerapkan keadilan organisasional di dalam perusahaan sudah dengan adil, hal ini ditunjukkan dengan deskripsi jawaban responden variabel keadilan organisasional pada pernyataan pertama, kedua dan ketiga yang responden memberi tanggapan dengan rata-rata setuju yang mungkin pihak pimpinan bagi karyawannya telah memenuhi atau memberi gaji telah sesuai dengan kinerja di dalam perusahaan dengan posisi masing-masing karyawannya sehingga karyawan merasa dalam aspek alokasi sumber daya sudah dengan adil. Selain itu pengaruh lain, pimpinan di perusahaan dalam melibatkan karyawan untuk memberi kesempatan dalam mengemukakan pendapatnya dalam hal pengambilan keputusan baru yang diambil oleh perusahaan, untuk mencapai perubahan baru di dalam perusahaan, dianggap cukup adil hal ini ditunjukkan pada deskripsi jawaban responden variabel di lihat pada pernyataan kelima yang responden memberi tanggapan paling tinggi netral, oleh sebab itu, karyawan merasa bahwa pimpinan dalam memberikan kesempatan pada karyawan dalam mengemukakan pendapatan untuk pengambilan keputusan baru yang menyebabkan perubahan baru di dalam perusahaan dianggap sudah cukup adil. Artinya pimpinan tidak sepenuhnya dalam memberikan karyawan kesempatan dalam mengemukakan pendapat untuk proses pengambilan keputusan baru di dalam perusahaan. Hal lain, pihak pimpinan dalam meningkatkan hubungan antar pribadi di dalam perusahaan dan dalam memperlakukan sama terhadap karyawan. Persepsi karyawan dalam hal tersebut bahwa pimpinan telah adil. Hal ini ditunjukkan pada deskripsi jawaban responden variabel keadilan organisasional pada pernyataan keenam dan ketujuh yang sebagian responden memberi tanggapan setuju, hal ini berarti pimpinan dalam menerapkan keadilan organisasional di anggap sudah adil. Sehingga di dalam PT. Jaeil Indonesia tersebut keadilan organisasional telah di anggap sudah diterapkan dengan adil. Oleh karena itu, keadilan organisasional yang diterapkan di PT. Jaeil Indonesia secara khusus tidak mempengaruhi secara positif tinggi rendahnya kinerja karyawan. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan di dalam PT. Jaeil Indonesia, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI atasan dalam menerapkan keadilan organisasional di dalam perusahaan berdasarkan indikator-indikator yang ditentukan sudah dilakukan atau diterapkan dengan secara adil dan secara terus-menerus sehingga karyawan merasa hal tersebut sudah menjadi aturan dan kebiasaan yang tetap di dalam perusahaan dalam hal keadilan organisasional. Sehingga secara khusus keadilan organisasional tidak berpengaruh positif terhadap tinggi rendahnya kinerja karyawan, yang mungkin masih ada di pengaruhi oleh variabel lainnya, seperti gaya kepemimpinan, motivasi kerja, budaya organisasi, komitmen kerja dan lain sebagainya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI