Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

mempunyai kedud ukan yang cukup sentral dalam keseluruhan kegiatan, pembelajaran, menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan Surjanto Budiwalujo, http:www.kompas.com, 13 Maret 2006. Indonesia mengalami berkali-kali ganti kurikulum. Kurikulum pertama yang diterapkan dalam dunia pendidikan Indonesia adalah Kurikulum 1947 yang lebih dikenal dengan Rencana Pelajaran 1947. Kemudian disusul dengan berganti- ganti oleh kurikulum 1950, 1968, 1975, dan 1994. Kurikulum 1994 menjadi tolok ukur kemajuan pendidikan di Indonesia karena telah berprinsip pada keaktifan siswa dalam proses pembelajarannya. Kurikulum ini semakin disempurnakan dengan Suplemen GBPP 1999. Namun pemerintah merasa bahwa kurikulum pendidikan di Indonesia masih jauh dari mutu kurikulum-kurikulum bangsa barat. Oleh karena itu, pemerintah kemudian mencanangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi atau KBK pada tahun 2004. Kurikulum ini menekankan pada kompetensi belajar siswa. Setelah berjalan selama kurang lebih tiga tahun, pemerintah melihat bahwa hasil yang diberikan oleh KBK tidak seperti yang diharapkan. Pada awal tahun 2006, pemerintah menyusun kurikulum baru yang lebih menekankan pada isi dan kompetensi. Produk terbaru tersebut kemudian diberi label Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Dasar pengembangan kurikulum itu adalah Standar Kompetensi Lulusan SKL dan Standar Isi SI hasil rumusan Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah kurikulum yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing- masing satuan pendidikan. KTSP PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat pendidikan, kalender pendidikan dan silabus Sarkim, 2006:1. Sesuai dengan namanya, KTSP memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada guru dan sekolah untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri. Suyanto http:www.kompas.com, 8 Agustus 2006 memaparkan bahwa implementasi KTSP membutuhkan penciptaan iklim pendidikan yang memungkinkan tumbuhnya semangat intelektual dan ilmiah bagi setiap guru, mulai dari rumah, di sekolah, maupun di masyarakat. Ini berkaitan adanya pergeseran peran guru yang semula lebih sebagai instruktur kini menjadi fasilitator pembelajaran. KTSP merupakan sebuah bentuk demokratisasi dan desentralisasi sektor pendidikan dari pemerintah kepada setiap lembaga pendidikan. Dalam KTSP ini, Peraturan Pemerintah dijadikan sebagai rambu-rambu dalam penyusunan KTSP agar terdapat konsistensi dan persamaan dalam me muat suatu materi ke kurikulum. Menurut Mulyasa 2006:176, terdapat enam komponen KTSP, yaitu: 1. Visi dan Misi Satuan Pendidikan Visi dan misi satuan pendidkan dapat dikembangkan oleh lembaga masing- masing dengan memperhatikan potensi dan kelemahan masing- masing. Sebaiknya visi dan misi satuan pendidikan bukan hanya rumusan yang hampa makna, tetapi merupakan acuan yang sarat dengan makna, sehingga mewarnai seluruh kegiatan di satuan pendidikan tersebut. 2. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan a. Tujuan Pendidikan Dasar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. b. Tujuan Pendidikan Menengah Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. c. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai kejuruannya. 3. Menyusun Kalender Pendidikan Kalender pendidikan adalah suatu kesepakatan bersama yang dirumuskan oleh sekolah atau instans i pendidikan tertentu untuk dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun. Kalender pendidikan mencakup semua rencana jangka pendek dan merinci pelaksanaan rencana jangka panjang sekolah dalam tahun berjalan. Kalender pendidikan juga memuat rancangan dan rencana proses belajar menagajar, evaluasi, kegiatan-kegiatan sekolah, libur sekolah, libur keagamaan dan libur nasional yang telah teralokasikan dalam range waktu satu tahun. Kalender pendidikan menjadi acuan bagi seluruh komponen sekolah untuk melaksanakan kegiatan dan tugasnya. Penyususnan kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efisiensi, efektifitas, dan hak-hak peserta didik. Dalam penyusunan kelender pendidikan, pengembang kurikulum harus mampu menghitung jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi peserta didik, dan menyesuaikannya dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu. 4. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memuat komponen mengenai mata pelajaran, kelas dan alokasi waktu sesuai dengan jenjang pendidikannya, yang dispesifikasikan sebagai berikut: Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SD MI Kelas dan Alokasi Waktu Komponen I II III IV, V, dan VI A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 3 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 3. Bahasa Indonesia 5 4. Matematika 5 5. Ilmu Pengetahuan Alam 4 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 7. Seni Budaya dan Keterampilan 4 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4 B. Muatan Lokal 2 C. Pengembangan Diri 2 Jumlah 26 27 28 32 2 Ekuivalen 2 jam pembelajaran • Pembelajaran pada Kelas I sampai dengan Kelas III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV sampai dengan Kelas VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. • 1 jam pelajaran adalah 35 menit Tabel 2. 2 Struktur Kurikulum SMP MTs Kelas dan Alokasi Waktu Komponen VII VIII IX A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Bahas Inggris 4 4 4 5. Matematika 4 4 4 6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 8. Seni Budaya 2 2 2 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 10.Keterampilan Teknologi Informasi danKomunikasi 2 2 2 B. Muatan Lokal 2 2 2 C. Pengembangan Diri 2 2 2 Jumlah 32 32 32 2 Ekuivalen 2 jam pembelajaran § Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP MTs merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”. § 1 jam pelajaran adalah 45 menit Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMA MA Kelas X Alokasi Waktu Komponen Semester I Semester II A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4. Bahas Inggris 4 4 5. Matematika 4 4 6. Fisika 2 2 7. Biologi 2 2 8. Kimia 2 2 9. Sejarah 1 1 10. Geografi 1 1 11. Ekonomi 2 2 12. Sosiologi 2 2 13. Seni Budaya 2 2 14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 16. Keterampilan Bahasa Asing 2 2 B. Muatan Lokal 2 2 C. Pengembangan Diri 2 2 Jumlah 38 38 2 Ekuivalen 2 jam pembelajaran § 1 jam pelajaran adalah 45 menit Tabel 2.4 Struktur Kurikulum SMA MA Kelas XI dan XII IPA Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Komponen Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahas Inggris 4 4 4 4 5. Matematika 4 4 4 4 6. Fisika 4 4 4 4 7. Kimia 4 4 4 4 8. Biologi 4 4 4 4 9. Sejarah 1 1 1 1 10. Seni Budaya 2 2 2 2 11. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2 13. Keterampilan Bahasa Asing 2 2 2 2 B. Muatan Lokal 2 2 2 2 C. Pengembangan Diri 2 2 2 2 Jumlah 39 39 39 39 2 Ekuivalen 2 jam pembelajaran § 1 jam pelajaran adalah 45 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 2.5 Struktur Kurikulum SMA MA Kelas XI dan XII IPS Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Komponen Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahas Inggris 4 4 4 4 5. Matematika 4 4 4 4 6. Sejarah 3 3 3 3 7. Geografi 3 3 3 3 8. Ekonomi 4 4 4 4 9. Sosiologi 3 3 3 3 10. Seni Budaya 2 2 2 2 11. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2 13. Keterampilan Bahasa Asing 2 2 2 2 B. Muatan Lokal 2 2 2 2 C. Pengembangan Diri 2 2 2 2 Jumlah 39 39 39 39 2 Ekuivalen 2 jam pembelajaran § 1 jam pelajaran adalah 45 menit Tabel 2.6 Struktur Kurikulum SMA MA Kelas XI dan XII Bahasa Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Komponen Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 5 5 5 5 4. Bahas Inggris 5 5 5 5 5. Matematika 3 3 3 3 6. Sastra Indonesia 4 4 4 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Bahasa Asing 4 4 4 4 8. Antropologi 2 2 2 2 9. Sejarah 2 2 2 2 10. Seni Budaya 2 2 2 2 11. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2 13. Keterampilan 2 2 2 2 B. Muatan Lokal 2 2 2 2 C. Pengembangan Diri 2 2 2 2 Jumlah 39 39 39 39 2 Ekuivalen 2 jam pembelajaran § 1 jam pelajaran adalah 45 menit Dalam struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdapat lima kelompok pelajaran, yaitu: a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran estetika e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan 5. Silabus Setiap mata pelajaran yang diajarkan akan memiliki batasan-batasan tertentu sejauh mana mata pelajaran tersebut akan didalami. Batasan- batasan tersebut akan dikemas dalam suatu rencana pembelajaran yang juga mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber, bahan, alat belajar. Perangkat tersebut bernama silabus. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ke dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan pencapaian kompetensi untuk penilaian Sarkim, 2006:8. 6. Rencana Pelaksnaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional. Dengan melihat uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan “perpanjangan tangan” pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Melalui KTSP, pemerintah menggandeng tangan guru dan sekolah untuk bersama-sama menciptakan suatu pola pendidikan melalui desentralisai sistem pendidikan. KTSP memberikan kebebasan untuk menentukan laju pendidikan bagi tiap-tiap sekolah sesuai dengan kemampuan dan kompetensi mereka, tetapi dengan batas-batas yang tetap ditentukan pemerintah.

D. Tingkat Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1981:232 adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan adalah keseluruhan proses, metode belajar mengajar mengalihkan suatu pengetahuaan dari seorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditentukan Siagian, 1987:175. Unsur yang penting dalam pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan, pengetahuan, sikap, tingkah laku, kompetensi sosial serta pribadi optimal. Mengingat unsur- unsur demikian, Soejono Soekanto 1992:335 mengatakan bahwa pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal- hal baru tentang bagaimana berpikir secara ilmiah. 2. Ruang Lingkup Pendidikan Dilihat dari ruang lingkupnya pendidikan dapat dibagi menjadi Siagian, 1987:181: a. Pendidikan Informal Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak seorang itu lahir sampai mati di dalam keluarga, dalam pekerjaan, atau pengalaman sehari- hari. b. Pendidikan Formal Pendidikan formal adalah pendidikan sekolah yang merupakan sistem pendidikan yang mengkhususkan diri pada penyelenggaraan pendidikan generasi muda secara sistematis, berencana, berurutan dengan tujuan pendidikan yang jelas untuk setiap tingkatan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari pengalaman mengajar, tingkat pendidikan dan jenjang pendidikan : studi kasus guru-guru SD, SMP, SMA Pangudiluhur Kotamadya Yogyakarta.

1 9 161

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru : studi kasus pada guru-guru di Yayasan Kanisius Yogyakarta.

0 19 203

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status guru dan golongan jabatan guru.

0 4 181

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status guru dan golongan jabatan guru - USD Repository

0 0 179

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 184

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 208

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 201

PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU, DAN MASA KERJA GURU

0 0 104

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENJANG PENDIDIKAN

0 1 159

PERSEPSI GURU SMA TERHADAP PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU YANG TERBUKA BAGI SARJANA NON-KEPENDIDIKAN DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN MASA KERJA

0 0 160