Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Kurikulum 2004. Setelah empat tahun KBK diujicobakan dan dirasakan kurang berhasil di berbagai sekolah, maka KBK diganti dengan kurikulum yang lebih baru yang lebih menekankan pada standar isi dan kompetensi www.kompas.com, 27 Februari 2006. Kurikulum baru yang menggantikan KBK adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Dalam KTSP ini, pemerintah memberikan wewenang kepada guru dan sekolah untuk menyusun kurikulum sendiri dan melaksanakannya di sekolah masing- masing. Penyusunan KTSP itu sendiri terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus Sarkim, 2006:2. Namun demikian penyusunan kurikulum tersebut harus berdasarkan pada standar isi dan standar kompetensi yang dikukuhkan oleh peraturan menteri Sarkim, 2006:1. KTSP yang diberlakukan mulai akhir Februari 2006 lalu memberikan keleluasaan bagi guru dan sekolah dalam melaksanakan suatu sistem pembelajaran. Karenanya, keberhasilan KTSP ini sangat tergantung pada guru karena guru adalah penyusunan dan pelaksaan KTSP. Guru dituntut untuk mempersiapkan dan mengeluarkan seluruh potensi dirinya dalam mengembangkan kurikulum dan memberikan bekal pendidikan yang cukup bagi peserta didik agar dapat meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Mengingat kehadiran kurikulum relatif baru, sangat mungkin terjadi persepsi antar guru di lapangan sangat beragam. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hal ini disebabkan guru memiliki latar belakang yang berbeda diantaranya: tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan masa kerjanya. Guru di sekolah memiliki pendidikan formal yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat pendidikan formal tersebut menyebabkan guru memiliki wawasan yang berbeda yang menyebabkan mereka mempunyai persepsi yang berbeda-beda pula. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang guru, maka akan semakin luas pengetahuan, wawasan, serta tentunya memiliki keahlian dan kemampuan yang cukup di bidang penyusunan kurikulum. Karenanya pada guru yang memiliki tingkat pendidikan tinggi diduga akan lebih positif dibandingkan guru dengan tingkat pendidikan lebih rendah Cara pandang guru yang berbeda-beda terhadap KTSP diduga juga akan berbeda pada guru dengan dengan status kepegawaian yang berbeda. Guru honorer yang mengajar di sekolah yayasan mungkin akan lebih mudah menerima pergantian kurikulum dan lebih antusias dalam menyikapi KTSP. Hal ini disebabkan karena guru honorer ingin menunjukkan etos kerja dan mentalitas kerja mereka dengan tujuan agar yayasan melihat kemampuan dan prestasi yang dimilikinya sehingga dapat diangkat menjadi guru tetap yayasan. Sedangkan guru swasta yang telah menjadi guru tetap yayasan mungkin akan lebih sulit dalam menerima pergantian kurikulum karena mereka sudah terbiasa dengan penggunaan kurikulum lama. Penggunaan kurikulum lama lebih mudah karena sudah lama digunakan dan diterapkan di sekolah sedangkan untuk penggunaan kurikulum baru guru harus menyusun kurikulum baru dan mengganti kurikulum lama dengan kurikulum baru. Sedangkan guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berstatus PNS yang bekerja di sekolah diduga akan lebih sulit menerima pergantian kurikulum dan kurang antusias dalam menyikapi KTSP. Guru negeri diduga akan kurang optimal dalam menyusun dan melaksanakan KTSP mengingat status yang dimiliki sudah jelas sebagai pengajar yang dibiayai negara. Persepsi guru yang berbeda terhadap KTSP juga dapat dilihat dari lama lamanya seorang guru menjalani profesinya. Lamanya menjalani profesi guru menyebabkan guru- guru memiliki kualitas yang berbeda-beda dalam segala hal. Seorang guru yang sudah lama mengajar akan memiliki kualitas yang berbeda dengan guru yang baru. Misalnya saja guru yang telah 5 tahun mengajar tentu akan memiliki cara mengajar dan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan guru yang baru 2 tahun mengajar atau bahkan guru yang telah 30 tahun mengajar. Guru yang telah lama menjalani profesi sebagai guru mungkin akan lebih sulit menerima pergantian kurikulum dibandingkan dengan guru yang tergolong masih baru dalam dunia pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU”. Penelitian dilaksanakan pada guru- guru di sekolah- sekolah yang berada dalam naungan Yayasan BOPKRI di Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

Banyak variabel yang berhubungan dengan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Penelitian ini akan memfokuskan pada variabel tingkat pendidikan guru, status kepegawaian guru, dan lama guru tersebut menjalani profesi guru. Sedangkan faktor-faktor dalam KTSP mencakup 6 komponen yaitu visi dan misi, tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kalender pendidikan, silabus, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru? 2. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru? 3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti dengan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru. 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru. 3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan bermanfaat, bagi pihak-pihak berikut: 1. Bagi Pemerintah Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan dan evaluasi mengenai kebijakan pemerintah akan kurikulum KTSP serta sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah- langkah yang harus diambil dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan nasional. 2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemicu guru untuk menyusun kurikulum sekolah sesuai yang diinginkan pemerintah dan dapat menjadi masukan dalam menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah berkaitan dengan kurikulum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari pengalaman mengajar, tingkat pendidikan dan jenjang pendidikan : studi kasus guru-guru SD, SMP, SMA Pangudiluhur Kotamadya Yogyakarta.

1 9 161

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru : studi kasus pada guru-guru di Yayasan Kanisius Yogyakarta.

0 19 203

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status guru dan golongan jabatan guru.

0 4 181

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status guru dan golongan jabatan guru - USD Repository

0 0 179

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 184

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 208

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 201

PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU, DAN MASA KERJA GURU

0 0 104

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENJANG PENDIDIKAN

0 1 159

PERSEPSI GURU SMA TERHADAP PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU YANG TERBUKA BAGI SARJANA NON-KEPENDIDIKAN DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN MASA KERJA

0 0 160