1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan
guru. 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi
guru.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan bermanfaat, bagi pihak-pihak berikut: 1. Bagi Pemerintah
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan dan evaluasi mengenai kebijakan pemerintah akan kurikulum KTSP serta
sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah- langkah yang harus diambil dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan nasional.
2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemicu guru untuk menyusun
kurikulum sekolah sesuai yang diinginkan pemerintah dan dapat menjadi masukan dalam menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah berkaitan
dengan kurikulum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bagi Universitas Dapat memberi tambahan literatur mengenai penelitian yang berkaitan
dengan dunia keguruan terutama dalam hal kurikulum, serta menambah jumlah referensi penelitian yang ada di perpustakaan.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persepsi
Persepsi pada dasarnya adalah suatu proses penelaahan dan pemahaman seseorang akan suatu informasi tentang lingkungannya, baik melalui
penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Jadi, persepsi merupakan langkah berikutnya dari suatu proses penginderaan
Thoha, 2000:146. Dengan kata lain, persepsi dapat menambah dan mengurangi kejadian yang sesungguhnya diinderakan oleh seseorang.
Menurut Edgar F. Huse dan James L. Bowditch dalam Thoha 2000:145, cara kebiasaan yang dapat dipergunakan untuk mengenal
penginderaan adalah: 1. Aspek penginderaan yang memiliki kesamaan antara satu orang dengan
yang lain disebut kenyataan. Misalkan ada suatu kejadian yang disaksikan oleh orang banyak, maka itu disebut sebagai kenyataan dari kejadian itu.
Akan tetapi setiap orang dimungkinkan akan memiliki persepsi yang berbeda akan penyebab kejadian itu.
2. Penginderaan tersusun dalam cara yang unik bagi kita. Setiap orang memiliki kekhasan masing- masing, entah dari segi biologis, masa lalu,
pengalaman, nilai- nilai dan sebagainya. Dalam persepsi, yang menjadi intinya adalah bahwa persepsi merupakan
sebuah penafsiran akan suatu situasi, jadi bukan merupakan pelabelan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
benar terhadap suatu situasi. Persepsi memiliki subproses sebagai berikut Thoha, 2000:146:
1. Stimulus Pada tahap ini, individu memperoleh rangsangan dari suatu sumber.
Rangsangan ini mungkin ditangkap oleh penginderaan individu tersebut. 2. Registrasi
Pada tahap ini, seseorang akan terpengaruh atas apa yang diinderakannya. Pada tahap registrasi, seseorang akan menerima informasi yang
diinderakannya, kemudian mendata dan mendaftar semua informasi tersebut.
3. Interpretasi Interpretasi merupakan penyebab utama dari perbedaan persepsi antar
individu. Interpretasi dipengaruhi oleh cara pendalaman learning, motivasi, dan kepribadian seseorang. Interpretasi merupakan subproses
dari persepsi yang sangat penting. 4. Umpan balik feedback
Pembentukan persepsi seseorang yang diakibatkan dari adanya suatu ekspresi atau kejadian atas apa yang telah dilakukan individu tersebut.
Ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Menurut Pareek 1984 dalam Desy Arisandy http:www.journal-
psyche.com, ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi yaitu:
1. Perhatian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI