Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

normal. Sedangkan data variabel tingkat pendidikan S1 S2 S3 sebesar 0,037 yang berarti lebih kecil dari alpha α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel tingkat pendidikan S1 S2 S3 adala tidak normal. Tabel 5.10 Hasil Pengujian Normalitas Status Kepegawaian One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test GH GTT PNS GTY N 15 31 109 42 Normal Parametersa, b Mean 127.56 126.77 125.44 124.33 Std. Deviation 9.581 8.733 10.347 5.915 Most Extreme Differences Absolute .218 .182 .083 .186 Positive .218 .182 .083 .090 Negative -.104 -.106 -.062 -.186 Kolmogorov -Smirnov Z .924 .927 .875 1.220 Asymp. Sig. 2-tailed .360 .357 .428 .102 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Dari tabel 5.10 di atas dapat diketahui bahwa nilai asymptotic significance asym.sig. untuk data variabel status kepegawaian guru honorer sebesar 0,360; guru tidak tetap sebesar 0,357; guru negeri sebesar 0,428; guru tetap yayasan sebesar 0,102 yang berarti lebih besar dari alpha α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel tingkat pendidikan adalah normal. Tabel 5.11 Hasil Pengujian Normalitas Lama Menjalani Profesi Guru One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 1 thn 1-5 thn 6-10 thn 11-15 thn 15 thn N 35 22 42 98 Normal Parametersa, b Mean 121.89 126.64 126.26 126.34 Std. Deviation 8.646 9.713 7.979 9.687 Most Extreme Differences Absolute .134 .183 .158 .084 Positive .134 .183 .158 .084 Negative -.077 -.106 -.092 -.070 Kolmogorov -Smirnov Z .795 .857 1.034 .824 Asymp. Sig. 2-tailed .552 .455 .235 .506 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Dari tabel 5.11 di atas dapat diketahui bahwa nilai asymptotic significance asym.sig. untuk data variabel lama menjalani profesi guru 1 tahun 1-5 tahun sebesar 0,552; 6-10 tahun sebesar 0,455; 11-15 tahun sebesar 0,235; 15 tahun sebesar 0,506 yang berarti lebih besar dari alpha α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel tingkat pendidikan adalah normal. b. Pengujian Homogenitas Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah diambil dari setiap populasi. Pengujian yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji Bartlett. 1. Pengujian Homogenitas untuk variabel tingkat pendidikan Berikut ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett: Tabel 5.12 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett Variabel Tingkat Pendidikan Sampel dk 1dk 2 i s log 2 i s dk log 2 i s 1 14 0,07142857 67,3142857 1,828107242 25,59350139 2 9 0,1111111 170,011111 2,230477305 20,07429575 3 13 0,07692308 50,7252307 1,705224031 22,1679124 4 155 0,00645161 1,705224031 1,974556854 306,0563124 Jumlah ∑ 191 0,26591437 94,3098065 373,8920219 Dari tabel tersebut kemudian dicari variansi gabungan untuk variabel tingkat pendidikan: s 2 = 155 13 9 14 7252307 , 50 13 011111 , 170 9 3142857 , 67 14 + + + + + + 3098065 , 94 155 = 191 948 , 17749 = 92,9316649 log s 2 = log 92,9316649 = 1,968163718 Mencari nilai B: B = 1,968163718193 = 375,9192701 Mencari nilai Chi Kuadrat χ 2 : Chi Kuadrat χ 2 = 2,3026 375,9192701- 373,8920219 = 4,66794355 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menarik kesimpulan: Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 3 didapat χ 2 0,953 = 7,81. Karena χ 2 hitung = 4,66794355 χ 2 tabel = 7,81, maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil varian homogen. 2. Pengujian Homogenitas untuk variabel status kepegawaian Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett: Tabel 5.13 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett Variabel Status Kepegawaian Sampel dk 1dk 2 i s log 2 i s dk log 2 i s 1 41 0,02439024 38,9785122 1,590825258 65,22383559 2 108 0,00925926 10,539259 2,081128517 224,7618799 3 30 0,03333333 73,8473 1,868334621 56,05003864 4 14 0,07142857 89,6952143 1,952769272 27,33876981 Jumlah ∑ 193 373,3745239 Dari tabel tersebut kemudian dicari variansi gabungan untuk variabel status kepegawaian: s 2 = 14 30 108 41 8473 , 73 30 539259 , 120 18 978122 , 38 41 + + + + + + 6952143 , 89 14 = 193 511 , 18087 = 93,7176736 log s 2 = log 93,7176736 = 1,971821499 Mencari nilai B: B = 1,971821499193 = 380,5615493 Mencari nilai Chi Kuadrat χ 2 : Chi Kuadrat χ 2 = 2,3026 380,5615493- 373,3745239 = 16,5488438 Menarik kesimpulan: Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 3 didapat χ 2 0,953 = 7,81. Karena χ 2 hitung = 16,5488438 χ 2 tabel = 7,81, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil varian tidak homogen. 3. Pengujian Homogenitas untuk variabel lama menjalani profesi guru Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett: Tabel 5.14 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett Variabel Lama Menjalani Profesi Guru Sampel dk 1dk 2 i s log 2 i s dk log 2 i s 1 34 0,02941176 85,4 1,931457871 65,6695676 2 21 0,04761905 118,398286 2,073345415 43,54025372 3 41 0,02439024 62,7920976 1,797904991 73,71410464 4 97 0,01030928 101,84258 2,007940813 194,7702588 Jumlah ∑ 193 0,11173033 377,6940848 Dari tabel tersebut kemudian dicari variansi gabungan untuk variabel lama menjalani profesi guru: s 2 = 97 41 21 34 7920976 , 62 41 398286 , 118 12 4 , 85 34 + + + + + + 845258 , 101 97 = 193 4300336 , 17843 = 92,453001 log s 2 = log 92,453001 = 1,9659210 Mencari nilai B: B = 1,9659210193 = 379,422753 Mencari nilai Chi Kuadrat χ 2 : Chi Kuadrat χ 2 = 2,3026 379,422753- 377,6941848 = 3,9804 Menarik kesimpulan: Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 3 didapat χ 2 0,953 = 7,81. Karena χ 2 hitung = 3,9804 χ 2 tabel = 7,81, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil varian tidak homogen. Hasil pengujian normalitas menunjukkan bahwa untuk variabel tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru berdistribusi normal. Sedangkan hasil pengujian homogenitas menunjukkan variabel tingkat pendidikan memiliki varian homogen dan variabel status kepegawaian dan lama menjalani profesi guru memiliki varians tidak homogen. Oleh karena hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengujian prasyarat analisis menunjukkan kondisi demikian, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan berdasarkan statistik nonparametrik Chi Square. 2. Pengujian Hipotesis 1. Pengujian hipotesis I a. Rumusan hipotesis I H = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan H a1 = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan b. Pengujian hipotesis I Berikut ini akan disajikan tabel dari data penelitian: Tabel 5.15 Data Penelitian Tentang Persepsi guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan D1 D2 D3 S1 S2 S3 Total Kriteria Jml Jml Jml SPP 18 9,137 126 63,96 144 73.1 CPNSN 21 1,66 32 16,24 53 26,90 Jumlah 39 19,79 185 80,20 197 100 Sumber: Data Penelitian Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu sebagai berikut: E a 197 144 39 × = = 28,507 E b 197 144 158 × = = 115,492 E c 197 53 39 × = = 10,492 E d 197 53 158 × = = 42,507 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari data penelitian tentang variabel tingkat pendidikan dan perhitungan frekuensi teoretik maka dapat disusun tabel hasil gabungan tabel kontingensi yaitu sebagai berikut: Tabel 5.16 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Persepsi Guru Terhadap KTSP D1 D2 D3 S1 S2 S3 Total SPP 18 28,507 126 115,492 144 CPNSN 21 10,492 32 42,507 53 Total 39 158 197 Kemudian dari tabel kontingensi dapat dihitung χ 2 , yaitu: χ 2 = 28,507 28,507 - 18 2 + 115,492 115,492 - 126 2 + 10,492 492 , 10 21 2 − + 507 , 42 507 , 42 32 2 − χ 2 = 3,8726295+0,95606678+10,5240244+2,5971499 χ 2 = 17,9498706 c. Penarikan kesimpulan Pada α = 0,05 dan dk= 2-1 2-1= 1, maka berdasarkan daftar chi kuadrat didapat χ 2 tabel = 3,84 lebih kecil dari χ 2 hitung = 17,9498706. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H a1 diterima yang berarti ada perbedaan persepsi guru terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP ditinjau dari tingkat pendidikan. d. Mengukur derajat hubungan koefisien kontingensi C Menghitung nilai C: C = 197 9498706 , 17 9498706 , 17 + = 0,288976 Menghitung nilai C maks.: C maks. = 2 1 2 − = 0,7071 Besarnya tingkat persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan dapat dicari dengan membagi C dengan C maks . Hasil perhitungan menunjukkan nilai sebesar 0,409. Nilai tersebut terkategorikan sedang. 2. Pengujian hipotesis II a. Rumusan hipotesis II H = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian H a2 = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian b. Pengujian hipotesis II Berikut ini akan disajikan tabel dari data penelitian: Tabel 5.17 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari status Kepegawaian Status Kepegawaian GTYPNS GTTGH Total Kriteria jml jml jml SP 18 9,131 8 4,06 26 13,39 P 84 42,63 33 16,75 117 59,39 CPNSN 47 23,85 5 2,53 54 27,41 Jum;lah 151 76,64 46 23,35 197 100 Sumber: Data Penelitian Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu sebagai berikut: E a 197 26 151 × = = 19,928934 E b 197 26 46 × = = 6,071 E c 197 144 39 × = = 89,680203 E d 197 117 46 × = = 27,319 E e 197 54 151 × = = 41,3908629 E f 197 54 46 × = = 12,609 Dari data penelitian tentang variabel tingkat pendidikan dan perhitungan frekuensi teoretik maka dapat disusun tabel hasil gabungan tabel kontingensi yaitu sebagai berikut: Tabel 5.18 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian Status Kepegawaian Persepsi Guru Terhadap KTSP GTYPNS GTT GH Total SP 18 19,928934 8 6,071 26 P 84 89,680203 33 27,319 117 CP N SN 47 41,3908629 5 12,609 54 Total 151 46 197 Kemudian dari tabel kontingensi dapat dihitung χ 2 , yaitu: χ 2 = 19,928 19,928 - 18 2 + 6.071 6,071 - 8 2 + 89,680 89,680 - 84 2 + 319 , 27 319 , 27 33 2 − + 41,391 41,391 - 47 2 + 12,609 12,609 - 5 2 χ 2 = 0,1865307+0,61292061+0,3597502+1,18136685+ 0,7600899+4,5917108 χ 2 = 7,89236906 c. Penarikan kesimpulan Pada i 2 i E E i − = 0,05 dan dk= 3-1 2-1= 2, maka berdasarkan daftar chi kuadrat didapat χ 2 tabel = 5,99 lebih kecil dari χ 2 hitung = 7,89236906. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H a2 diterima yang berarti ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP ditinjau dari status kepegawaian. d. Mengukur derajat hubungan koefisien kontingensi C Menghitung nilai C: C = 197 89236906 , 7 89236906 , 7 + = 0,196264 Menghitung nilai C maks.: C maks. = 2 1 2 − = 0,7071 Besarnya tingkat persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan dapat dicari dengan membagi C dengan C maks . Hasil perhitungan menunjukkan nilai sebesar 0,278. Nilai tersebut terkategorikan rendah. 3. Pengujian hipotesis III a. Rumusan hipotesis III H = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru H a3 = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru b. Pengujian hipotesis III Berikut ini akan disajikan tabel dari data penelitian: Tabel 5.19 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru Lama Menjalani Profesi Guru 1 thn 1-5 thn 6-10 thn 11-15 thn 15 thn Total Kriteria Jml Jml Jml Jml SP 6 3,04 3 1,52 17 8,26 26 13,39 P 23 11,67 35 17,76 52 26,39 117 59,39 CPNS N 28 14,21 4 2,03 29 14,72 54 27,41 Jumlah 57 28,93 42 21,31 98 49,74 197 100 Sumber: Data Penelitian Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu sebagai berikut: E a 197 26 57 × = = 7,523 E b 197 26 42 × = = 5,543 E c 197 26 98 × = =12,934 E d 197 117 57 × = = 33,852 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E e 197 117 42 × = = 24,944 E f 197 117 98 × = = 58,2030 E g 197 54 57 × = = 15,624 E h 197 54 42 × = = 11,513 E i 197 54 98 × = = 26,863 Dari data penelitian tentang variabel tingkat pendidikan dan perhitungan frekuensi teoretik maka dapat disusun tabel hasil gabungan tabel kontingensi yaitu sebagai berikut: Tabel 5.20 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru Persepsi Guru Terhadap KTSP Persepsi Guru Terhadap KTSP 1 Thn 1-5 Thn 6-10 Thn 11-15 Thn 15 Thn Total SP 60 7,523 3 1,52 17 12,934 26 P 23 33,852 35 17,76 52 58,203 117 CPNSN 28 15,624 4 2,03 29 26,863 54 Total 57 42 98 197 Kemudian dari tabel kontingensi dapat dihitung χ 2 , yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI χ 2 = 7,523 7,523 - 6 2 + 5,543 5,543 - 3 2 + 12,034 12,934 - 17 2 + 852 , 33 852 , 33 23 2 − + 944 , 24 944 , 24 35 2 − + 58,203 58,203 - 52 2 + 624 , 15 624 , 15 28 2 − + 513 , 11 513 , 11 4 2 − + 26,863 26,863 - 29 2 χ 2 = 0,308325+1,166669+1,278209+3,4788462+4,05400641+ 0,6610864+9,80321147+4,9027333+0,1700022 χ 2 = 25,8230896 c. Penarikan kesimpulan Pada α = 0,05 dan dk= 3-1 3-1= 4, maka berdasarkan daftar chi kuadrat didapat χ 2 tabel = 9,48 lebih kecil dari χ 2 hitung = 25,8230896. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H a3 diterima yang berarti ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP ditinjau dari lama menjalani profesi guru. d. Mengukur derajat hubungan koefisien kontingensi C Menghitung nilai C: C = 197 8230896 , 25 8230896 , 25 + = 0,340427 Menghitung nilai C maks.: C maks. = 2 χ = 0,816 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Besarnya tingkat persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan dapat dicari dengan membagi C dengan C maks . Hasil perhitungan menunjukkan nilai sebesar 0,417. Nilai tersebut terkategorikan sedang.

C. Pembahasan

1. Persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP ditinjau dari Tingkat Pendidikan Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP ditinjau dari tingkat pendidikan. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa pada taraf signifikan α =5 atau = 0,05 dan dk = 2-1 2-1 = 1, tampak bahwa χ 2 tabel = 3,84 lebih kecil dari χ 2 hitung = 17,9498706, artinya terdapat perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. Sedangkan hasil pengujian koefisien kontingensi menunjukkan bahwa terdapat derajat hubungan yang sedang antara tingkat pendidikan guru dengan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan membandingkan nilai C = 0,288976 dan C maks. = 0,7071 yang diperoleh hasil 0,409. Berdasarkan deskripsi data tentang tingkat pendidikan guru diperoleh hasil sebagai berikut: D1 ada sebanyak 15 guru; D2 ada sebanyak 10 guru; D3 ada sebanyak 14 guru; S1 ada sebanyak 156 guru; S2 ada 1 guru; S3 ada 1 guru. Sedangkan deskripsi data tentang persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP diperoleh hasil sebagai berikut: untuk kriteria sangat positif sebanyak 25 responden, positif sebanyak 119 responden, cukup positif sebanyak 51 responden dan negatif sebanyak 2 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah positif. Deskripsi data tingkat pendidikan menunjukkan hasil bahwa guru sebagian besar berpendidikan S1, yang artinya guru sebagian besar telah menempuh pendidikan formal yang tinggi yang dicapai untuk melakukan tugas profesinya sebagai seorang guru. Semakin tinggi tingkat pendidikan guru maka akan semakin tinggi keinginan untuk mengembangkan profesinya, seperti melakukan penelitian, membuat karya tulis, menulis buku dan sebagainya. Pada umumya guru dengan tingkat pendidikan yang tinggi memiliki wawasan yang luas dan pengetahuan yang tinggi. Wawasan dan pengetahuan memiliki hubungan dengan kreatifitas seorang guru dalam memilih dan mengemas proses pembelajarannya. Guru dengan tingkat pendidikan S1 akan memiliki kecerdasan, keterampilan, pengetahuan yang lebih tinggi dan wawasan yang lebih luas dibandingkan guru yang berpendidikan D1, D2 atau D3. Sedangkan hasil deskripsi data tentang persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP secara umum terkategorikan positif. Hal tersebut terlihat dari dukungan guru untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari pengalaman mengajar, tingkat pendidikan dan jenjang pendidikan : studi kasus guru-guru SD, SMP, SMA Pangudiluhur Kotamadya Yogyakarta.

1 9 161

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru : studi kasus pada guru-guru di Yayasan Kanisius Yogyakarta.

0 19 203

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status guru dan golongan jabatan guru.

0 4 181

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status guru dan golongan jabatan guru - USD Repository

0 0 179

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 184

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 208

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 201

PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU, DAN MASA KERJA GURU

0 0 104

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENJANG PENDIDIKAN

0 1 159

PERSEPSI GURU SMA TERHADAP PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU YANG TERBUKA BAGI SARJANA NON-KEPENDIDIKAN DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN MASA KERJA

0 0 160