E. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman Crescentia cujete dengan cara mencocokkan ciri- ciri makroskopik yang terdapat pada tanaman yang dilakukan secara benar
menurut Steenis 1992 di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Pengumpulan Bahan
Pengumpulan sampel
dilakukan secara
purposif, yaitu
tanpa membandingkan dengan daerah lain. Daun Crescentia cujete didapat dari
warga di Jl. Garuda, No. 168, Pringwulung, Yogyakarta dan dipanen serta dikumpulkan. Daun yang digunakan adalah daun yang berwarna hijau, segar,
tidak berlubang dan tidak terdapat kotoran binatang.
3. Pembuatan Simplisia
Pembuatan simplisia daun Crescentia cujete diawali dengan mencuci bersih daun majapait yang telah dipanen menggunakan air mengalir dan
ditiriskan untuk meniadakan airnya. Kemudian dikeringkan kembali menggunakan oven pada suhu 30-45 derajat celcius hingga benar-benar
kering ditandai dengan warna daun hijau kecoklatan dan mudah dihancurkan. Selanjutnya daun diserbuk dengan mesin penyerbuk. Serbuk yang diperoleh
diayak menggunakan ayakan nomor 40.
4. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Crescentia cujete
Ekstraksi etanol daun Crescentia cujete dilakukan dengan mengambil 15 gram serbuk kering daun Crescentia cujete direndam dengan 100 mL etanol
70 pada erlemeyer bersumbat. Ekstraksi dilakukan secara maserasi selama 2 hari terlindungi dari cahaya pada temperatur kamar di atas shaker mekanik.
Setelah 2 hari, hasil maserasi disaring untuk memisahkan filtrat dan endapannya. Kemudian ampasnya diremaserasi dengan melarutkanya kembali
dalam jumlah dan volume pelarut yang sama selama 1 hari. Kemudian disaring untuk mendapatkan filtrat. Hasil filtrat maserasi dan remaserasi
disatukan. Selanjutnya pelarut ekstrak diuapkan menggunakan waterbath hingga diperoleh ekstrak kental dengan bobot yang tetap.
5. Pembuatan Krim Ekstrak Daun Crescentia cujete