Sistem Imun Flavonoid PENGANTAR

lipocortin-1 ini akan mencegah pelepasan eikosanoid dari paru-paru dan merupakan agen anti-inflamasi yang kuat Vane, 1996.

F. Sistem Imun

Sistem imun merupakan suatu sistem pertahanan tubuh manusia melalui interaksi yang kompleks pada tingkat molekul, sel, dan jaringan baik lokal dan sistemik. Sistem imun hanya dapat diaktifkan oleh antigen, baik molekul dan ataupun organisme, sehingga menimbulkan respon imun. Sistem imun terdiri atas sistem imun alamiah atau non-spesifik naturalinnatenative dan didapat atau spesifik adaptiveacquired Bhagavan, 2011. Sistem imun non-spesifik sudah ada sejak lahir merupakan suatu respon cepat yang efektif terhadap serangan patogen dan zat asing. Respon imun yang diperlihatkan selalu respon yang sama. Mekanisme sistem imun non-spesifik bisa melalaui fagositosis yang menyerang partikel asing oleh sel-sel sistem kekebalan tubuh makrofag dan granulosit dan inflamasi yang berkerja untuk memulihkan jaringan yang rusak yang ditandai dengan peningkatan aliran darah, peningkatan permeabilitas kapiler, dan melarikan diri dari cairan dan sel-sel dari kapiler membesar ke dalam ruang jaringan Kent, 2000. Sistem imun spesifik meliputi sel dan protein dalam darah dan getah bening yang menyerang, menghancurkan, dan mengeluarkan dari tubuh. Respon yang ditimbulkan terbilang lambat dan hanya efektif melawan patogen yang spesifik. Respon yang cepat bila terjadi infeksi berulang dengan patogen yang sama fenomena yang disebut memori imunologi Kent, 2000. Neutrofil adalah sel fagosit yang menjaga kulit dan selaput lendir. Fungsinya melindungi terhadap antigen yang dirasakan, bermigrasi pada tempat infeksi serta menghancurkan antigennya. Neutrofil beredar dalam darah selama sekitar 6-10 jam tapi bisa tetap dalam jaringan dalam keadaan tidak aktif selama 2-6 hari. Migrasi neutrofil dalam inflamasi akut disertai dengan peningkatan permeabilitas pembuluh darah Bhagavan, 2011.

G. Flavonoid

Senyawa flavonoid merupakan senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon yang tersusun dalam konfigurasi C 6 -C 3 -C 6 . Kerangka flavonoid terdiri atas satu cincin aromatik A, satu cincin aromatik B, dan cincin tengah berupa heterosiklik yang mengandung oksigen dan bentuk teroksidasi cincin ini dijadikan dasar pembagian flavonoid ke dalam sub-sub kelompoknya Redha, 2010. Sistem penomoran digunakan untuk membedakan posisi karbon di sekitar molekul flavonoid dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Konfigurasi C 6 -C 3 -C 6 flavonoid Redha, 2010 Senyawa flavonoid adalah senyawa fenol terbesar yang terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, bunga, buah, dan biji. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah,ungu, dan biru dan sebagian zat kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoids dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan dan mempunyai bioktifitas sebagai obat. Manfaat flavonoids antara lain adalaha untuk melindungi stuktur sel, meningkatkan efektifitas vitamin C, antiinflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai antibiotik Rathee, 2009. Jaringan dan sel didalam tubuh akan mengalami kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dari aktifitas RSO reactive oxygen species yang dihasilkan dari proses metabolisme oksigen sel radang. Meningkatnya produksi ROS dapat memicu kerusakan pada jaringan sehingga akan memperparah proses inflamasi. Senyawa flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dengan cara mengikat berbagai macam radikal bebas sehingga mencegah kerusakan jaringan yang semakin parah Gomes, 2008. Mekanisme lain flavonoid dalam menghambat terjadinya radang yaitu melalui dua cara, yang pertama menghambat pelepasan asam arakidonat dan sekresi enzim lisosom dari sel neutrofil dan sel endotelial, dan yang kedua menghambat fase proliferasi dan fase eksudasi dari proses radang. Terhambatnya pelepasan asam arakidonat dari sel radang akan menyebabkan kurang tersedianya substrat arakidonat bagi jalur siklooksigenase dan jalur lipooksigenase, yang pada akhirnya akan menekan jumlah prostaglandin, prostasiklin, endoperoksida, tromboksan di satu sisi dan asam hidroperoksida, asam hidroksieikosatetraienoat, leukotrien di sisi lainnya Rahayu, 2009.

H. Hematoksilin dan Eosin