Pembuatan larutan Karagenin Pengujian Ekstrak Etanol daun Crescentia cujete Pengambilan bagian kulit punggung mencit untuk data histopatologi

8. Pembuatan larutan Karagenin

Karagenin 3 dibuat dengan melarutkan 3 g karagenin dalam larutan NaCl 0,9 hingga 100 mL sehingga diperoleh larutan Karagenin 3 bv.

9. Pengujian Ekstrak Etanol daun Crescentia cujete

Sebanyak 30 ekor mencit betina dibagi secara acak menjadi enam kelompok perlakuan : a. Kelompok 1 Terdiri dari lima ekor mencit sebagai kontrol negatif karagenin. Mencit diinjeksi karagenin dengan konsentrasi 3 secara subkutan. b. Kelompok 2,3,4, 5, dan 6 Masing-masing terdiri dari lima ekor mencit sebagai perlakuan Biocream®, Hidrokortison, dan ekstrak etanol daun Crescentia cujete 1,67; 2,5; dan 3,75 bb. Ekstrak Seberat 1,67; 2,5; dan 3,75 gram masing-masing dicampur dengan basis krim Biocream® seberat 10 gram sehingga didapat konsentrasi 1,67; 2,5; 3,75 bb. Mencit terlebih dahulu diinjeksi karagenin dengan kosentrasi 3 secara subkutan. Selanjutnya Biocream®, Hidrokortison, dan masing-masing konsentrasi ekstrak dalam basis krim diambil sebanyak 0,1 gram untuk dioleskan seluas 2,25 cm 2 disekitar suntikan segera setelah injeksi karagenin 3.

10. Pengambilan bagian kulit punggung mencit untuk data histopatologi

Dua puluh empat jam setelah diinjeksi karagenin 3 mencit dikorbankan dengan cara dislokasi tulang leher mencit dan dilakukan pengambilan kulit punggung mencit dengan cara dibedah yang dilakukan dipapan bedah. Area pengambilan kulit disekitar daerah injeksi subkutan dengan ukuran 1 x 1cm. Hasil pemotongan jaringan kulit diletakkan di container yang telah berisi larutan fiksatif yaitu formalin 10 hingga potongan kulit terendam sempurna yang kemudian dibawa ke bagian Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada untuk pembuatan preparat histologi. Pengecatan hematoksilin dan eosin HE dikerjakan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada dan imunohistokimia dengan antibodi anti-COX-2 dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dr. Sardjito, Yogyakarta. Hasil pengecatan dianalisis di bawah mikroskop cahaya Olympus CX21 dengan perbesaran 400x di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada.

F. Teknik Analisis Data