Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Tidak terjadi eliminasi karena nilai item to
total correlation indikator seluruhnya ≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak
disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi. Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk
mengestimasi reliabilitas setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-
ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan.
4.3.3 Uji Validitas
Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya
Tabel 4.13 : Hasil Uji Validitas
Fak t or Loading Konst r ak I ndik at or
1 2 3 4 X11
0.272 Tangibles
X12 0.331
X21 0.000
Reliabilit y X22
0.095 X31
0.297 Responsiv enss
X32 - 0.225
X41 0.432
Assur ance X42
0.350 X51
0.538 Em pat hy
X52 0.255
Y11 0.114
Ar t Pr oduct Y12
0.995 Y21
0.418 Ar t Ser vice
Y22 0.278
Y31 0.390
Ar t Pur chase Y32
0.429 Z1
0.534 Z2
0.174 Cust om er Loy alt y
Z3 0.452
Sumber: Pengolahan Data P4M Manajemen
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
diukur. Hasil analisis tampak pada tabel 4.13, Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir
pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga
butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya kurang baik.
4.3.4 Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk
menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat
ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil pengujian normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel
berikut: Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58
itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi
dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga
data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.14 Uji Normalitas
Var iable m in
m ax k ur tosis
c.r . X11
1 5
- 0.056 - 0.124
X12 1
5 0.057
0.127 X21
2 5
- 0.097 - 0.215
X22 2
5 - 0.436
- 0.962 X31
1 5
1.041 2.298
X32 2
5 - 0.716
- 1.581 X41
1 5
0.230 0.508
X42 3
5 - 1.032
- 2.279 X51
2 5
- 0.490 - 1.082
X52 2
5 - 0.592
- 1.307 Y11
2 5
0.322 0.711
Y12 2
5 - 0.485
- 1.071 Y21
2 5
- 0.215 - 0.475
Y22 2
5 - 1.035
- 2.285 Y31
2 5
- 0.937 - 2.069
Y32 3
5 - 0.996
- 2.198 Z 1
1 5
0.481 1.061
Z 2 2
5 - 0.693
- 1.529 Z 3
2 5
- 0.268 - 0.591
Mu lt iv a r ia t e - 2.983
- 0 .5 7 1
Batas Nor m al ± 2 ,5 8
Sumber: Pengolahan data P4M Manajemen
4.4 Uji Hipotesis 4.4.1 Eveluasi Model One-step Approach to SEM