Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal Pengujian Model One-step Approach Pengujian Model Two-step Approach

49 Karena indicator Multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct akan diuji dengan melihat loading faktor dari hubungan antara observed dan latent variable. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance-extracted. Reliability construct dan variance extracted dihitung dengan rumus sebagai berikut: Construct Reliability =         i  2 loading Standarize loading Standarize Variance Extracted =         i  2 2 loading Standarize loading Standarize Standarize loading dapat diperoleh output AMOS 4.01 , dengan melihat estimasi setiap construct standardized regression weight terhadap setiap butir sebagai indikatornya. Sementara єj = 1 [standardize loading]² . Secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah ≥ 0,7 dan variance extracted ≥ 0,5.

3.3.3 Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal

Pengaruh langsung [koefisien jalur] diamati dari bobot regresi terstandar, dengan pengujian signifikasi pembanding nilai CR [Critical Ratio] atau P [Probability] yang sama dengan nilai t hitung. Apabila t hitung lebih besar dari pada t table berarti signifikan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 50

3.3.4 Pengujian Model One-step Approach

Dalam model SEM, model pengukuran dan model structural parameternya diestimasi secara bersama – sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan besar ditentukan oleh terjadinya interaksi antara Measurement Model dan Structural model yang diestimasi secara bersama – sama one-step approach to SEM yang digunakan apabila model diyakini dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas yang sangat baik, Hair,et,al ; 1998.

3.3.5 Pengujian Model Two-step Approach

Two Step Approach to Structural Equation Model SEM digunakan untuk menguji model dari kerangka konseptual yang telah dibuat. Two Step Approach digunakan untuk mengatasi sampel data yang kecil jika dibandingkan dengan jumlah butir intrumasi yang digunakan Hartline dan Farrel, 1996, dan keakuratan realibilitas indikator-indikator terbaik dapat dicapai dalam model Two Step Approach ini. Two Step Approach bertujuan untuk menghindari interaksi antara model pengukuran dan model struktural pada One Step Approach Hair et. Al., 1998 yang dilakukan dalam Two Step Approach to SEM adalah estimasi terhadap measurement model dan estimasi terhadap struktural model. Cara yang dilakukan dalam menganalisis SEM dengan two step approach adalah sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 51 a. Menjumlahkan skala butir-butir setiap konstrak menjadi sebuah indikator summed-scale bagi setiap konstrak. Jika terdapat skala yang berbeda setiap indikator tersebut distandardisasi Z-scores dengan mean = 0, sd = 1, yang tujuannya adalah untuk mengeliminasi pengaruh-pengaruh skala yang berbeda tersebut Hair et. al.,1989 b. Menetapkan error ฀ dan lambda λ terms, error terms dihitung dengan rumus 0,1 kali σ² dan lambda terms dengan rumus 0,95 kali σ Anderson dan Gerbing,1988. Perhitungan construct reliability α telah dijelaskan pada bagian sebelumnya dan deviasi standart σ dapat dihitung dengan bantuan program aplikasi statistik SPSS. Setelah error ฀ dan lambda λ terms diketahui, skor tersebut dimasukkan sebagai parameter fix pada analisis model pengukuran SEM.

3.3.6 Evaluasi Model