Selanjutnya, jika dibandingkan dengan pada periode dua belas mendatang dapat ditunjukkan bahwa variasi GDP dijelaskan oleh GDP sendiri yaitu sebesar 1,03 meningkat dari
periode sebelumnya, NT sebesar 39,30, EKSNETTO sebesar 25,12, SBR sebesar 27,55, serta INF sebesar 6,98.
Hasil dari varians decomposition menunjukkan bahwa variasi yang cukup kuat untuk menjelaskan GDP yaitu NT nilai tukar, yang ditunjukkan dalam periode dua belas mendatang
adalah sebesar 39,30. Kemudian variasi yang cukup kuat meningkat menjelaskan variasi SBR.
4.4.4.2.3 Singapura Tabel 4.18 Hasil
Varians Decomposition pada Jalur Nilai Tukar di Singapura
Period S.E.
NTSINGAPUR A
EKSNETTOSI NGAPURA
SBRSINGAPU RA
INFSINGAPU RA
GDPSINGAPU RA
1 0.047895
15.93830 82.82744
0.217748 0.066646
0.949865 2
0.075103 24.58061
73.29739 1.677621
0.054313 0.390061
3 0.099508
29.80563 64.23671
5.494918 0.119884
0.342861 4
0.115446 27.10326
63.76124 8.713078
0.116846 0.305570
5 0.129762
27.61396 61.33517
10.69322 0.112365
0.245285 6
0.143254 27.96286
59.35004 12.37313
0.092913 0.221050
7 0.153627
27.38276 58.48401
13.83347 0.089513
0.210246 8
0.162713 27.28172
57.65319 14.78472
0.089318 0.191050
9 0.171061
27.38258 56.80991
15.54501 0.081366
0.181129 10
0.177968 27.16323
56.36695 16.21556
0.079086 0.175169
11 0.184015
27.09978 55.95000
16.70450 0.078471
0.167246 12
0.189509 27.10518
55.56034 17.09731
0.075167 0.162007
Sumber: Pengolahan data Hasil uji varians decomposition pada jalur nilai tukar Singapura telah ditunjukkan pada
tabel di atas. Hasilnya menunjukkan bahwa pada periode pertama variasi GDP dijelaskan oleh GDP sendiri adalah sebesar 0,94. Bila dibandingkan dengan variasi lainnya menunjukkan
bahwa variasi GDP dijelaskan oleh EKSNETTO sebesar 82,82, variasi NT 15,93, variasi SBR sebesar 0,21, dan INF sebesar 0,06. Bila dibandingkan pada periode keenam, dapat
ditunjukkan bahwa variasi GDP dijelaskan oleh GDP sendiri menurun menjadi 0,22,
Universitas Sumatera Utara
EKSNETTO menurun menjadi 59,35, NT meningkat menjadi 27,96, SBR meningkat menjadi 12,37, dan INF meningkat 0,09.
Selanjutnya untuk dua belas periode mendatang, variasi GDP yang dijelaskan variasi GDP sendiri yaitu sebesar 0,16, variasi EKSNETTO sebesar 55,56, variasi NT sebesar
27,10, variasi SBR sebesar 17,09, dan variasi INF menunjukkan variasi pergerakan yang yaitu sebesar 0,07.
Hasil varians decomposition menunjukkan bahwa variasi yang cukup kuat untuk menjelaskan GDP yaitu variasi EKSNETTO ekspor netto walaupun terjadi penurunan variasi
setiap periodenya. Variasi EKSNETTO pada periode dua belas adalah 55,56. Kemudian variasi yang cukup kuat meningkat menjelaskan variasi GDP adalah variasi NT yaitu 27,10 pada dua
belas periode mendatang, serta SBR suku bunga riil sebesar 17,09, dan INF sebesar 0,07.
4.4.5 Hasil Impulse Response Function
Di dalam model VAR didapati bahwa adanya kesulitan untuk menginterpretasikan koefisien, maka dilakukan analisis impulse response. Analisis impulse response ini merupakan
bagian yang sangat penting dalam model VAR. Analisis ini melacak respon dari variabel endogen di dalam VAR, karena adanya guncangan shocks atau perubahan dalam variabel
gangguan. Hasil impulse response function pada jalur suku bunga dan jalur nilai tukar di Indonesia,
Malaysia, dan Singapura ditampilkan pada grafik berikut ini:
4.4.5.1 Jalur Suku Bunga 4.4.5.1.1 Indonesia
Universitas Sumatera Utara