diantisipasi dengan perubahan perilaku perbankan, sektor keuangan dan para pelaku ekonomi dalam berbagai aktivitas ekonomi dan keuangannya.
Direktur Otoritas Moneter Singapura MAS Ravi Menon mengatakan bahwa kebijakan nilai tukar tetap alat yang paling ampuh untuk menghadapi tekanan inflasi yang sedang terjadi.
Pemerintah lebih mengandalkan kebijakan gelembung diawal daripada setelah inflasi terjadi. Penggunaan kebijakan makroprudensial termasuk langkah-langkah pendinginan masalah properti
yang sedang terjadi, menjadi semakin penting dalam era uang mudah cheap money.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka ada beberapa rumusan masalah yang dapat dijadikan sebagai dasar kajian dalam penelitian yang akan dilakukan dengan tujuan
untuk mempermudah penulisan skripsi ini. Selain itu,rumusan masalah ini diperlukan sebagai cara untuk mengambil keputusan di akhir penulisan skripsi ini. Adapun perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga efektif dalam mentransmisikan
kebijakan moneter di Indonesia, Malaysia, dan Singapura? 2. Apakah transmisi kebijakan moneter melalui jalur nilai tukar efektif dalam menstransmisikan
kebijakan moneter di Indonesia, Malaysia, dan Singapura? 3. Bagaimana perbandingan peranan mekanisme transmisi kebijakan moneter antara jalur suku
bunga dan nilai tukar di Indonesia, Malaysia, dan Singapura?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui efektivitas suku bunga deposito, suku bunga pinjaman, suku bunga riil, inflasi, dan GDP dalam mentransmisikan kebijakan moneter di Asean: Indonesia, Malaysia,
dan Singapura melalui jalur suku bunga.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui efektivitas nilai tukar, ekspor netto, suku bunga riil, inflasi, dan GDP dalam mentransmisikan kebijakan moneter di Asean : Indonesia, Malaysia, dan Singapura
melalui jalur nilai tukar.
3. Untuk mengetahui perbandingan peranan mekanisme transmisi kebijakan moneter antara jalur
suku bunga dan nilai tukar di Asean: yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura. 1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan masukan bagi otoritas moneter dalam kebijakan moneter yang dilaksanakan
dalam mekanisme transmisi kebijakan moneter di Asean: yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
2. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi penelitian selanjutnya, sekaligus untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis.
3. Sebagai bahan studi dan literatur bagi mahasiswai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terutama bagi mahasiswai Departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan
penelitian selanjutnya dalam cabang ilmu ekonomi makro.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA