Malaysia Jalur Suku Bunga .1 Indonesia

standar deviasi SBP dan mencapai titik tertinggi pada periode pertama dan setelah periode tersebut mengalami penurunan, selanjutnya pada periode kelima meningkat lagi dan kemudian berangsur-angsur menuju posisi konvergen. Pada tahap ini juga menunjukkan bahwa diperlukan time lag 1 satu bagi SBR dapat merespon shock SBP. 3 Tahap response INF Indonesia to SBR Indonesia Pada tahap ini dapat dijelaskan mengenai analisis SBR dengan INF. Tahap ini menunjukkan bahwa respon INF terhadap shock SBR mengalami penurunan lima standar deviasi dan mencapai titik tertinggi pada periode keempat. Pada periode keenam shock SBR direspon negatif oleh INF hingga periode kedelapan dan kemudian untuk periode kesembilan dan seterusnya direspon positif. Pada tahap ini juga menunjukkan bahwa diperlukan time lag 2 dua bagi inflasi untuk dapat merespon shock SBR dan respon INF terhadap shock SBR relatif kuat. 4 Tahap response GDP Indonesia to INF Indonesia Pada tahap ini dapat dijelaskan mengenai analaisis INF dengan GDP. Tahap ini menunjukkan bahwa respons GDP terhadap shock INF mengalami peningkatan tiga standar deviasi INF dan mencapai titik tertinggi pada periode pertama. Pada periode pertama hingga periode kedua belas shock INF direspon positif oleh GDP. Pada tahap ini menunjukkan bahwa diperlukan time lag 1 satu bagi GDP untuk dapat merespon shock INF dan responGDP terhadap shock relatif kuat.

4.4.5.1.2 Malaysia

Universitas Sumatera Utara Grafik 4.23 Hasil Impulse Respon Function pada Jalur Suku Bunga di Malaysia Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa : 1 Tahap response SBP Malaysia to SBD Malaysia Pada tahap ini dapat dijelaskan mengenai analisis SBD dengan SBP. Tahap ini menunjukkan bahwa respon SBD terhadap shock SBP mengalami peningkatan tiga standar deviasi dan mencapai titik tertinggi pada periode pertama. Pada periode ketiga shock SBD direspon negatif oleh SBP hingga periode seterusnya. Pada tahap ini juga menunjukkan bahwa diperlukan time lag 1 satu bagi SBD untuk dapat merespon shock SBP dan respon SBP terhadap shock SBD relatif kuat. 2 Tahap response SBR Malaysia to SBP Malaysia Pada tahap ini dapat dijelaskan mengenai analisis SBP dengan SBR. Tahap ini menunjukkan bahwa respon SBR terhadap shock SBP mengalami penurunan dua standar -.3 -.2 -.1 .0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Response of SBPMALAYSIA to Cholesky One S.D. SBDMALAYSIA Innovation -6 -4 -2 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Response of SBRMALAYSIA to Cholesky One S.D. SBPMALAYSIA Innovation -1.00 -0.75 -0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Response of INFMALAYSIA to Cholesky One S.D. SBRMALAYSIA Innovation -.10 -.08 -.06 -.04 -.02 .00 .02 .04 .06 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Response of GDPMALAYSIA to Cholesky One S.D. INFMALAYSIA Innovation Universitas Sumatera Utara deviasi dan mencapai titik tertinggi pada periode kedua. Pada periode ketiga shock SBP direspon lemah oleh SBR hingga periode seterusnya menuju posisi konvergen. Pada tahap ini juga menunjukkan bahwa diperlukan time lag 2 dua bagi SBR untuk dapat merespon shock SBP dan respon SBR terhadap shock SBP relatif lemah. 3 Tahap response INF Malaysia to SBR Malaysia Pada tahap ini dapat dijelaskan mengenai analisis SBR dengan INF. Tahap ini menunjukkan bahwa respon INF terhadap shock SBR mengalami penurunan dua standar deviasi SBR dan mencapai titik tertinggi pada periode ketiga. Pada periode keempat shock SBR direspon negatif oleh INF. Tetapi pada periode kelima naik menuju posisi konvergen hingga periode keenam, dan kemudian untuk periode ketujuh dan seterusnya direspon negatif. Pada tahap ini juga menunjukkan bahwa diperlukan time lag 1 satu bagi inflasi untuk dapat merespon shock SBR dan respon INF terhadap shock SBR relatif lemah. 4 Tahap response GDP Malaysia to INF Malaysia Pada tahap ini dapat dijelaskan mengenai analisis INF dengan GDP. Tahap ini menunjukkan bahwa respon GDP terhadap shock INF mengalami penurunan satu standar deviasi dan mencapai titik terendah pada periode kedua. Pada periode pertama shock INF direspon negatif oleh GDP dan seterusnya direspon negatif. Pada tahap ini juga menunjukkan bahwa diperlukan time lag 1 satu bagi GDP untuk dapat merespon shock INF. 4.4.5.1.3 Singapura Universitas Sumatera Utara Grafik 4.24 Hasil Impulse Respon Function pada Jalur Suku Bunga di Singapura Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa : 1. Tahap response SBP Singapura to SBD Singapura Pada tahap ini dapat dijelaskan mengenai analisis SBD dengan SBP. Tahap ini menunjukkan bahwa respon SBD terhadap shock SBP mengalami peningkatan dua standar deviasi dan mencapai titik tertinggi pada periode pertama. Pada periode keempat shock SBR direspon negatif oleh INF dan selanjutnya pada periode seterusnya. Pada tahap ini juga menunjukkan bahwa diperlukan time lag 1 satu bagi SBP untuk dapat merespon shock SBD dan respon SBP terhadap shock SBP relatif kuat. 2. Tahap response SBR Singapura to SBP Singapura Pada tahap ini dapat dijelaskan mengenai analisis SBP dengan SBR. Tahap ini menunjukkan bahwa respon SBR terhadap shock SBP mengalami peningkatan satu standar deviasi dan -.04 -.02 .00 .02 .04 .06 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Response of SBPSINGAPURA to Cholesky One S.D. SBDSINGAPURA Innovation -2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Response of SBRSINGAPURA to Cholesky One S.D. SBPSINGAPURA Innovation -2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Response of INFSINGAPURA to Cholesky One S.D. SBRSINGAPURA Innovation -.04 -.03 -.02 -.01 .00 .01 .02 .03 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Response of GDPSINGAPURA to Cholesky One S.D. INFSINGAPURA Innovation Universitas Sumatera Utara mencapai titik tertinggi pada periode pertama. Pada periode kedua shock SBP direspon negatif oleh SBR. Tetapi pada periode ketiga shock SBP direspon positif oleh SBR, turun lagi pada periode keempat hingga periode selanjutnya menuju posisi konvergen. Pada tahap ini juga menunjukkan bahwa diperlukan time lag 1 satu bagi SBR untuk dapat merespon shock SBP dan respon SBR terhadap shock SBP relatif lemah. 3. Tahap response INF Singapura to SBR Singapura Pada tahap ini dapat dijelaskan mengenai analisis SBR dengan INF. Tahap ini menunjukkan bahwa respon INF terhadap shock SBR mengalami penurunan satu standar deviasi dan mencapai titik terendah pada periode kedua. Pada tahap ini juga menunjukkan bahwa diperlukan time lag 2 dua bagi INF untuk dapat merespon shock SBR dan respon INF terhadap shock SBR relatif lemah. 4. Tahap response GDP Singapura to INF Singapura Pada tahap ini dapat dijelaskan mengenai analisis INF dengan GDP. Tahap ini menunjukkan bahwa respon GDP terhadap shock INF mengalami peningkatan satu standar deviasi dan mencapai titik tertinggi pada periode pertama. Pada periode kedua shock SBR direspon negatif oleh INF dan seterusnya hingga periode kedua belas direspon negatif. Pada tahap ini juga menunjukkan bahwa diperlukan time lag 1 satu bagi GDP untuk dapat merespon shock INF dan respon GDP terhadap shock INF relatif lemah. 4.4.5.2 Jalur Nilai Tukar 4.4.5.2.1 Indonesia