4.1 Perkembangan Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia, Malaysia, dan Singapura
Dengan meningkatnya globalisasi dan meningkatnya arus modal internasional, menentukan kebijakan moneter yang tepat menjadi penting khususnya negara-negara yang
menganut perekonomian terbuka seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Pemahaman tentang kebijakan moneter yang dalam semua upaya atau tindakan yang dilakukan oleh bank
sentral dalam mempengaruhi perkembangan variabel moneter uang beredar, suku bunga, kredit, dan nilai tukar untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu. Tujuan kebijakan moneter untuk
membantu mencapai pertumbuhan ekonomi yang maksimal, menjaga inflasi yang rendah, dan dapat diprediksi.
Mekanisme transmisi kebijakan moneter bermula dengan adanya paradigma yang menyatakan bahwa otoritas moneter dapat secara langsung mengendalikan uang primer,
kemudian dengan asumsi bahwa angka pengganda uang cukup stabil dan dapat diperkirakan dengan baik sehingga uang beredar dapat dikendalikan. Kemudian, asumsi bahwa income
velocity relatif stabil, otoritas moneter melalui pengendalian uang dapat mempengaruhi kegiatan
ekonomi yang diinginkan sesuai dengan sasaran akhir kebijakan moneter yang ditetapkan. Indonesia termasuk dalam kekuatan ekonomi terbesar kelima di Asia, dengan populasi
terbesar keempat didunia dan dikaruniai dengan sumber daya alam yang melimpah. Kebijakan reformasi yang kokoh dan peningkatan kinerja pemerintah, kemajuan signifikansi telah mampu
diraih pada dimensi sosial dan pendidikan sejak krisis Asia tahun 1997-1998, dan human capital meningkat secara signifikan. Kinerja ekonomi makro yang kuat merupakan dampak dari
keberhasilan pengelolaan kebijakan dan reformasi substansial yang dilakukan sejak krisis Asia yang turut menguatkan kerangka ekonomi makro dan meliberalisasikan rezim perdangangan
Universitas Sumatera Utara
internasional. Investasi yang besar pada jejaring industri telah mendorong dihasilkannya output potensial, dan kelanjutan usaha peningkatan ini diharapkan terus dilakukan dengan
diterapkannya Master Plan Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia MP3EI secara perlahan. Perekonomian juga didukung oleh dinamisnya usaha kecil yang mampu
membuka banyak lapangan pekerjaan yang mendorong pertumbuhan produksi sejak tahun 2008. Efektivitas mekanisme transmisi kebijakan moneter setiap waktu dipengaruhi oleh
perkembangan struktur yang membentuk proses intermediasi keuangan. Perubahan ini bisa berdampak pada efektifitas mekanisme transmisi kebijakan moneter dengan menaikkan atau
menurunkan suku bunga, perubahan ini akan mempengaruhi perilaku investor dalam kegiatan ekonominya. Hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Mengingat ukuran negara
Malaysia yang kecil dan keterbukaannya terhadap dunia luar, teori mengatakan bahwa jalur nilai tukar cenderung menjadi saluran yang penting dari mekanisme transmisi kebijakan moneter yang
dilaksanakan di Malaysia. Kebijakan moneter Singapura melalui bank sentralnya MAS Monetary Authority of
Singapura menargetkan nilai tukar Dollar Singapura terapresiasi terhadap nilai tukar mata uang
asing yaitu Dollar US. Kebijakan moneter Singapura bertujuan menahan ekspektasi inflasi dan memastikan stabilitas harga dalam jangka menengah, dan memberikan dukungan bagi
pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang penuh gejolak dan ketidakpastian. Masyarakat Singapura menghadapi perekonomian “demographic cliff”MAS Annual report penuaan tenaga
kerja ketika perekonomian mengalami restruktuisasi sulit setelah krisis yang terjadi. Tahun 2009 Singapura memfokuskan kebijakan nilai tukar dalam mentransmisikan kebijakan moneternya
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Direktur Otoritas Moneter Singapura MAS Ravi Menon mengatakan bahwa kebijakan nilai tukar tetap alat yang paling ampuh untuk menghadapi tekanan inflasi yang sedang terjadi
dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
4.2 Perkembangan Variabel pada Jalur Suku Bunga dan Jalur Nilai Tukar 4.2.1 Suku Bunga Deposito