Singapura Tabel 4.15 Hasil Jalur Suku Bunga .1 Indonesia

4.4.4.1.3 Singapura Tabel 4.15 Hasil

Varians Decomposition pada Jalur Suku Bunga di Singapura Period S.E. SBDSINGAPU RA SBPSINGAPU RA SBRSINGAPU RA INFSINGAPU RA GDPSINGAPU RA 1 0.046862 25.42528 7.916671 64.23833 1.661295 0.758428 2 0.059358 16.28403 11.50590 70.17725 1.121132 0.911694 3 0.066028 16.05087 15.68373 66.07637 1.098673 1.090359 4 0.073010 15.86544 21.41013 59.71831 1.808655 1.197464 5 0.079421 15.63809 25.93043 54.80545 2.353511 1.272521 6 0.085407 15.18073 29.40344 51.30299 2.787125 1.325721 7 0.090930 14.79348 31.99479 48.75667 3.088223 1.366829 8 0.096100 14.47322 34.01211 46.79529 3.320331 1.399052 9 0.100968 14.22099 35.62781 45.22191 3.504179 1.425108 10 0.105583 14.01490 36.95702 43.92569 3.655872 1.446528 11 0.109976 13.84343 38.07017 42.83897 3.782953 1.464466 12 0.114172 13.69775 39.01625 41.91523 3.891070 1.479700 Dari tabel di atas ditampilkan bahwa pada periode pertama, variasi GDP yang dapat dijelaskan oleh GDP sendiri adalah sebesar 0,75. Bila dibandingkan dengan yang lainnya, variasi GDP yang dijelaskan oleh SBR cukup kuat yaitu 64,23, SBD sebesar 25,45, SBP 7,91, INF sebesar 1,66. Pada periode pertama variasi GDP yang paling besar dijelaskan oleh SBR. Selanjutnya pada periode keenam, variasi GDP dijelaskan oleh variasi SBR sebesar 51,30 menurun jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sementara pada variasi lainnya pada periode yang sama menunjukkan hal yang berbeda, seperti pada variasi SBP sebesar 29,40, SBD sebesar 15,18, INF 2,78. Bila dilanjutkan pada dua belas periode mendatang, variasi GDP dapat dijelaskan oleh SBR menurun sebesar 41,91, untuk SBP meningkat menjadi sebesar 39,01, INF meningkat menjadi 3,89, SBD meningkat menjadi 13,69. Hasil uji Varians Decomposition ini menunjukkan bahwa variabel SBR memiliki predictive power yang cukup kuat untuk menjelaskan variasi GDP yaitu pada periode pertama sebesar 64,23 dan di periode dua belas mendatang 41,91. Variasi GDP yang cukup kuat juga Universitas Sumatera Utara diikuti oleh SBP dan INF yang meningkat setiap periodenya, hingga pada periode dua belas masing-masing sebesar 39,01 dan INF 3,89. 4.4.4.2 Jalur Nilai Tukar 4.4.4.2.1 Indonesia