Neraca Perdagangan Dalam Sistem Pembayaran Internasional

Neraca pembayaran bukanlah neraca dalam arti pembukuan biasa. Neraca dalam arti pembukuan biasa adalah suatu daftar semua harta, hutang dan modal suatu usaha kegiatan perdagangan pada saat tertentu selama 1 periode, dan tidaklah menunjukkan besarnya atau keadaan modal suatu negara, melainkan perubahan-perubahan posisinya.

2.2.4.4. Keseimbangan dan Ketidak seimbangan Neraca Pembayaran

Awal teori neraca pembayaran, terutama konsep neraca perdagangan muncul dalam sejarah pemikiran ekonomi di era merkantilisme. Ide dasar faham ini adalah suatu negara seharusnya memiliki surplus neraca perdagangan sehingga terjadi aliran emas masuk, dengan demikian kekayaan negara semakin besar. Thomas Mun salah satu tokoh merkantilisme mengemukakan prinsip neraca perdagangan harus surplus. Untuk surplus ini dia merekomendasikan pembatasan impor serta mendorong ekspor. David Hume mengangkat pendapat diatas dengan mengatakan bahwa pemerintah tidak perlu mengatur perdagangan internasional. Dia percaya bahwa neraca perdagangan internasional akan seimbang dengan sendirinya melalui mekanisme aliran emas Specie Flow Mechanism. Bekerjanya mekanisme ini adalah sebagai berikut : jika suatu negara itu mengalami surplus dalam neraca perdagangan, maka akan terjadi aliran emas masuk yang menyebabkan jumlah uang beredar bertambah, yang pada gilirannya akan mengakibatkan kenaikan harga. Efek selanjutnya adalah nilai ekspor menurun dan impor naik sampai keseimbangan neraca pembayaran kembali tercapai. Meskipun neraca pembayaran harus selalu dalam keadaan keseimbangan secara akuntansi, namun tidak harus dalam keadaan keseimbangan secara ekonomis. Hal ini karena kredit otonomi tidak selalu sama dengan debit otonomi. Transaksi otonomi dilakukan untuk pos-pos itu sendiri sebagai respon stimulasi ekonomi, sosial, bahkan politik yang berbeda-beda. Transaksi demikian diciptakan untuk menciptakan pendapat serta memperbaiki kesejahteraan ekonomi. Pos-pos yang termasuk dalam transaksi otonomi adalah ekspor-impor barang dan jasa, investasi asing, bantuan pemerintah, bantuan militer, serta kelompok bagian tertentu arus kapital. Semua ini dicatat dalam rekening neraca pembayaran sebagai kredit dan debit seusai dengan yang dicerminkan. Transaksi penampungan atau mengakomodasikan sebaliknya dilakukan untuk mengkompensasikan transaksi otonomi dan secara esensial mencerminkan mitra finansial dari transaksi tersebut. Transaksi pengakomodasi ini pada dasarnya terdiri atas arus kapital jangka pendek swasta dan pemerintah yang dicatat sebagai kredit dan debit sesuai arus yang mencerminkan Jamli, 1992:4. Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain :