Definisi dan Label Gender

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Lesbian

1. Definisi dan Label Gender

Lesbian merupakan perempuan yang mencintai perempuan, baik secara fisik, seksual, emosional atau secara spiritual. Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan pilihan orientasi seksualnya secara homoseksual Agustina dalam Yuwono, 2013. Homoseksual yaitu ketertarikan seseorang secara seksual terhadap individu dengan jenis kelamin yang sama Supratiknya dalam Mastuti, Winarno Hastuti, 2012. Pada kelompok lesbian, terdapat label gender yang dibedakan berdasarkan pola sikap, perilaku dan gaya berpakaian, misalnya butch, femme dan butchfemme Tan dalam Setya, 2013. a. Butch yaitu lesbian yang merepresentasikan gender maskulin, bertingkahlaku dan berpenampilan seperti seorang laki-laki. b. Femme yaitu lesbian yang berpenampilan dan berpakaian feminim, bertingkahlaku lembut layaknya perempuan pada umumnya. c. Andro atau androgyne atau butchfemme adalah perpaduan penampilan antara butch dan femme. Mereka menghadirkan sifat maskulin dan feminin secara bersamaan dalam kadar yang relatif sama, atau menghadirkan dua hal tersebut secara bergantian. Seiring dengan label ini, ada gradasi label gender lesbian dalam komunitas lesbian, misalnya adalah soft butch dan stone butch Agustine dalam Setya, 2013. a. Soft butch adalah lesbian yang merepresentasikan spektrum maskulin, namun tetap memiliki beberapa kualitas feminim. b. “Stone butch” digambarkan lebih maskulin dalam cara berpakaian maupun potongan rambutnya. Mereka mengenakan pakaian laki-laki, terkadang membebat dadanya agar terlihat lebih rata dan menggunakan sesuatu di dalam pakaian dalamnya sehingga menciptakan kesan berpenis. Studi kualitatif yang dilakukan oleh Levitt dan Hiestand dalam Walker, Golub, Bimbi Parsons, 2012 mengeksplorasi pengalaman lesbian butch. Levitt dan Hiestand dalam Walker et al, 2012 menemukan bahwa lesbian butch merasa orang lain mengharapkan mereka menjadi tangguh, menjadi pemimpin, mengurus dan melindungi orang lain, tidak menangis, tidak berkencan dengan sesama butch, menjadi dominan secara seksual, dan mengurus tugas-tugas yang sebenarnya merupakan tanggung jawab laki-laki”. Beberapa butch merasa bahwa stereotipe tersebut akurat, namun beberapa merasa bahwa ada stereotipe yang tidak mewakili identitas butch mereka Levitt Hiestand dalam Walker et al, 2012. Dalam sebuah penelitian yang saling melengkapi, Levitt, Gerrish, dan Hiestand dalam Walker et al, 2012 mengeksplorasi pengalaman lesbian femme. Lesbian femme menjelaskan bahwa stereotipe yang mengatakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI lesbian femme hanya memiliki relasi romantis dengan butch dan hanya terlibat dalam kegiatan feminin cenderung tidak akurat dan membatasi identitas mereka. Femme memang cenderung tertarik dengan butch, akan tetapi mereka tetap terbuka pada jenis kencan lainnya, misalnya femme-femme. Mereka merasa bahwa relasi romantik didasarkan pada daya tarik kepribadian dan perilaku, bukan label gender lesbian Levitt et al dalam Walker et al, 2012.

2. Relasi Lesbian