4. Relasi Dengan Suami
a. Relasi Emosional
Subjek I telah menikah selama 13 tahun, sedangkan subjek II telah menikah selama 7 tahun. Selain usia pernikahan, nuansa relasi kedua
subjek dengan suami juga cenderung berbeda. Subjek I mengatakan bahwa pada saat tertentu, ia dan suami bisa jadi cukup dekat, bahkan seperti
berteman. Ia juga cenderung terbuka terhadap suaminya, kecuali mengenai orientasi seksual. Sebaliknya, subjek II menceritakan bahwa ia dan suami
cenderung dingin dan hanya tampak baik di luar saja. Kedua subjek mengakui bahwa sebenarnya suami menyayangi dan
memperhatikan mereka. Akan tetapi, perlakuan baik tersebut tetap membuat kedua subjek merasa tidak nyaman, bahkan cenderung merasa
risih. Subjek I menceritakan bahwa meskipun suami menyayanginya dan
memperlakukannya dengan cukup baik, suami seringkali mendominasi dan posesif. Hal ini membuat subjek I harus pintar-pintar mencari alasan
dan membohongi suami demi bisa pergi menemui pacar perempuannya. Kondisi ini jauh berbeda dengan kondisi subjek II. Subjek II mengatakan
bahwa suami tidak dominan di dalam relasi. Hal ini dikarenakan subjek II cenderung keras sehingga tidak gampang menerima perlakuan atau
permintaan dari suami. Ketidaknyamanan kedua subjek disadari oleh masing-masing
suami karena mereka pernah mengungkapkan ketidaknyamanannya secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
langsung. Subjek II juga yakin bahwa ketidaknyamanan tersebut terlihat secara tidak langsung melalui perilakunya sehari-hari. Walaupun begitu,
hal tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan karena kedua suami seringkali tidak mau peduli dan hanya mengabaikan
ketidaknyamanan pasangannya. Suami cenderung mengalah dan membiarkan saja. Hal ini dikarenakan suami tidak menginginkan
pernikahan mereka berakhir. “Dia senyum senyum aja sih.. Nggak terlalu ditanggepin.. karena
dia tau emang aku tuh emang emang pengen keluar dari kehidupan dia gitu.. Jadi dia berusaha untuk netral aja .. Ya udah ya udah
gitu.. Dia berusaha ngalah.. Dia berusaha ngalah karena kayaknya dia juga nggak.. nggak mau sampai bubaran.. gitu gitu..
Kayaknya dia masih ngejaga yang kayak gitu.” Subjek I, Line 414-420
Meskipun demikian, terkadang subjek II juga harus berhadapan dengan kemarahan suaminya karena suaminya tersebut menganggap
subjek II tidak berusaha menyesuaikan dirinya dan tidak berkorban untuk mempertahankan pernikahan ini.
“Ya dia tergantung mood-nya juga sih. Maksudnya kadang dia ngerasin aku balik. Bilang aku ini nggak ada usaha buat
menyesuaikan diri, berkorban sedikit blablabla.. Tapi seringnya ya dia ngediemin aku sih. Mungkin karena udah keseringan kayak
gini kali kan.” Subjek II, Line 783-789 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Relasi Seksual