Alasan Individu Homoseksual Menikah Secara Heteroseksual

2. Alasan Individu Homoseksual Menikah Secara Heteroseksual

Ross dalam Tornello Patterson, 2011 menemukan bahwa alasan yang paling sering muncul mengenai kenapa seorang laki-laki gay memutuskan untuk memasuki pernikahan heteroseksual adalah keinginan mereka akan penerimaan sosial, tekanan dari keluarga dan teman, rasa cinta dan afeksi terhadap pasangan serta keinginan untuk memiliki anak. Hasil yang ditemukan ini sama dengan hasil penelitian Saghair dan Robins dalam Tornello Patterson, 2011. Pearcey dalam Tornello Patterson, 2011 melaporkan bahwa alasan utama seorang homoseksual menikah secara heteroseksual adalah tekanan dari sosial dan keluarga serta keinginan mereka untuk menjadi “normal”. Isay dalam Alessi, 2008 menyatakan bahwa kebanyakan pria gay memutuskan menikah karena mereka tidak mampu menerima orientasi seksual yang mereka miliki. Alasan lain yang membuat seorang homoseksual menikah secara heteroseksual adalah karena individu tersebut tidak menyadari status orientasi seksual mereka sampai setelah mereka menikah. Scott dan Ortiz dalam Alessi, 2008 mengungkapkan bahwa terdapat dua kelompok motivasi pria homoseksual menikah dengan wanita, yaitu : a. Menikah sebagai solusi Berkaitan dengan keinginan menyembunyikan, menolak, menyembuhkan dan berkompensasi dengan orientasi seksual yang mereka miliki Scott Ortiz dalam Alessi, 2008. Masyarakat menganggap homoseksual termasuk lesbian berlaku tidak sesuai dengan norma – norma yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berlaku sehingga masyarakat selalu menyisihkan mereka dengan tidak sebagaimana mestinya. Dengan perlakuan masyarakat yang selalu menyisihkan para homoseksual, para pelaku homoseksual sering melakukan tindakan - tindakan untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Contohnya, mereka sering melakukan sandiwara untuk mendapatkan pengakuan yang baik di tengah – tengah masyarakat, sehingga masyarakat akan tetap mengganggap mereka sebagaimana semestinya, walaupun sebenarnya, jauh di dalam diri mereka, mereka adalah seorang homoseksual Optistasari, 2013. b. Peran seks yang konservatif Berkaitan dengan keyakinan yang dipelajari individu sejak kecil, bahwa menikah dengan perempuan adalah hal yang memang seharusnya dilakukan. Biasanya saat menikah, individu belum menyadari orientasi homoseksual yang mereka miliki Scott Ortiz dalam Alessi, 2008. Pada penelitian Bozzett dalam Tornello Patterson, 2011 yang terdiri dari sampel 18 partisipan, hanya satu orang yang sudah mengidentifikasi diri mereka sebagai gay sebelum pernikahan. 15 sisanya tidak menyadari ketertarikan sesama jenis yang mereka miliki sebelum pernikahan. Selain itu, Wyers dalam Tornello Patterson, 2011 menemukan bahwa hampir 70 partisipan melaporkan bahwa mereka baru menyadari diri mereka gay saat mereka sudah menikah, namun hanya 12 di antaranya yang mengungkapkan informasi ini kepada istri mereka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Bentuk Mixed Orientation Marriage