mengumpulkan informasi secara terperinci menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode waktu yang berkelanjutan Stake dalam
Creswell, 2009. Dalam hal ini, peneliti menggunakan studi kasus intrinsik, dimana peneliti fokus pada kasus yang telah dipilih karena kasus tersebut
merepresentasikan sebuah situasi yang unik dan tidak biasa Creswell, 2007. Peneliti merasa perlu menerapkan pendekatan studi kasus intrinsik karena 80
mixed orientation marriage berakhir dengan perceraian dan hanya ada 15 mixed orientation marriage yang mampu bertahan dalam durasi lebih dari tiga tahun.
Jika dilakukan perbandingan, usia pernikahan perempuan lesbian dengan laki-laki cenderung jauh lebih singkat daripada laki-laki gay dengan perempuan. Selain itu,
prevalensi perempuan lesbian yang bercerai dari suaminya jauh lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki gay yang bercerai dari istrinya. Hal ini dikarenakan
perempuan lesbian yang menikah dengan lawan jenis cenderung tidak bahagia di dalam pernikahan mereka. Maka, dapat terlihat bahwa lesbian yang mampu
menjalin pernikahan heteroseksual selama lebih dari tiga tahun adalah sebuah kasus yang sangat jarang terjadi sehingga peneliti tertarik untuk melakukan studi
eksploratif terhadap individu tersebut dengan menggunakan pendekatan studi kasus.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran dasar yang menyeluruh mengenai individu lesbian yang terlibat dalam mixed orientation
marriage, yang dijelaskan dalam beberapa dimensi, yaitu motif yang mendasari pernikahan, relasi dengan suami, konflik interpersonal dan intrapersonal yang
dialami beserta penyelesainnya, dampak psikologis, dan rencana serta harapan individu terhadap pernikahannya.
C. Subjek Penelitian
Dalam memilih subjek, peneliti menggunakan purposive sampling. Peneliti memilih individu tertentu yang dapat memberikan informasi dan
pemahaman yang dibutuhkan mengenai masalah penelitian dan fenomena utama yang ingin diteliti Creswell, 2007. Peneliti menyusun kriteria-kriteria terrentu
yang dijadikan dasar untuk memilih subjek. Kriteria tersebut adalah : 1.
Mengidentifikasi diri memiliki orientasi seksual lesbian. 2.
Memiliki hubungan pernikahan dengan lawan jenis lebih dari tiga tahun.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti
dalam melakukan penelitian ini. Tahapan tersebut adalah :
1. Peneliti menentukan topik penelitian dan menyusun rancangan
penelitian. Peneliti juga mengumpulkan data yang berkaitan dengan topik penelitian, yaitu lesbian dan mixed orientation marriage. Data
dikumpulkan dari buku, jurnal, artikel serta informasi-informasi terkait yang bisa ditemukan di internet.
2. Peneliti menentukan karakteristik subjek penelitian dan menentukan
individu yang akan menjadi subjek di dalam penelitian ini. 3.
Peneliti menyusun panduan pertanyaan yang akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan wawancara.
4. Peneliti bertemu dengan subjek dan membangun rapport kepada
subjek. Di dalam tahap ini, peneliti juga menanyakan kesediaan subjek untuk menjadi subjek dalam penelitian ini. Selanjutnya, peneliti dan
subjek menentukan waktu dan tempat pengambilan data dan wawancara.
5. Sebelum melakukan wawancara, peneliti menanyakan kembali
kesediaan subjek untuk menjadi subjek dalam penelitian ini dengan menandatangani lembar Informed Consent yang berisi proses
pengambilan data, efek yang akan didapatkan oleh subjek dan hak-hak yang bisa didapatkan oleh subjek ketika melakukan proses wawancara
ini. 6.
Peneliti melakukan wawancara semi-terstruktur dengan informan. 7.
Setelah melakukan wawancara, peneliti menyusun verbatim dari hasil wawancara yang diperoleh dengan bantuan tape recorder. Peneliti juga
membuat kode-kode dan keterangan kode pada hasil verbatim tersebut untuk selanjutnya dianalisis sesuai dengan metode yang sudah
ditentukan. 8.
Peneliti menarik kesimpulan dari hasil olah data yang sudah dikonsultasikan pada dosen pembimbing. Dari hasil olah data tersebut
juga didapatkan saran bagi masyarakat dan peneliti lain.
E. Metode Pengumpulan Data