109
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Mixed orientation marriage membawa individu lesbian dalam situasi yang sangat kompleks dan problematik. Individu harus berhadapan dengan
ketidaknyamanan karena harus berelasi intim, fisik maupun emosional, dengan seorang lawan jenis. Hal ini tentu mempengaruhi relasi suami-istri di dalam
pernikahan. Relasi individu dengan suaminya cenderung dingin dan banyak diwarnai konflik, sehingga memunculkan berbagai emosi negatif di diri individu
lesbian, misalnya perasaan tidak bahagia, putus asa, tertekan, lelah, takut dan lain sebagainya. Pernikahan di sisi lain juga berdampak pada relasi individu di dalam
lingkungan sosialnya. Terhadap lingkungan secara umum, individu cenderung bersikap negatif sebagai balasan atas perlakuan yang diterimanya. Dengan
komunitas LGBT, individu cenderung menghindar dan menjauh karena merasa tidak lagi diterima.
Jika berfokus pada konflik interpersonal, konflik individu lesbian dengan suami cenderung bervariasi, mulai dari konflik kecil hingga konflik besar dan
berlarut-larut. Bentuk pengungkapan maupun penyelesaiannya pun juga berbeda satu sama lain. Meskipun demikian, salah satu konflik yang pasti terjadi dalam
mixed orientation marriage adalah adanya ketidakpuasan dan ketidaknyamanan dalam hubungan seksual.
Individu di dalam penelitian ini belum menemukan cara yang efektif untuk meregulasi diri dalam menghadapi situasi sulit di pernikahan. Kedua individu
hanya berusaha berdamai dengan keadaan dan menjalani hidup apa adanya. Anak memang membuat kedua individu merasa lebih kuat, namun besarnya tekanan
yang dihadapi membuat kedua subjek yang menikah secara terpaksa pada akhirnya berusaha untuk keluar dari relasi dengan segala cara, bahkan dengan
mengkambinghitamkan suami. Hal ini juga dikarenakan munculnya kesadaran dalam diri individu bahwa pernikahan yang tidak sehat akan memberikan dampak
buruk bagi perkembangan psikologis anak.
B. Kontribusi Penelitian
1. Penelitian ini memaparkan salah satu dampak jangka panjang yang disebabkan
oleh pelekatan stigma negatif terhadap homoseksual. 2.
Penelitian ini memberikan gambaran yang menyeluruh dan mendasar akan kehidupan pernikahan heteroseksual yang harus dihadapi oleh individu
lesbian. Penemuan tersebut cukup berguna mengingat penelitian mengenai mixed orientation marriage cenderung berfokus pada motif individu
homoseksual untuk menikah dengan lawan jenis. 3.
Penelitian ini menyuguhkan fakta bahwa lesbian yang menikah perlu menghadapi banyak penyesuaian baik emosional maupun seksual dengan
suami. Untuk berhasil dalam penyesuaian tersebut, komitmen pernikahan harus ada di dalam diri individu sehingga kemungkinan perceraian bisa
dihindari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Penelitian ini menunjukkan bahwa individu lesbian yang terlibat dalam mixed
orientation marriage tidak mendapatkan dukungan dan perlindungan darimanapun. Satu-satunya hal yang mereka percayai, yaitu komunitas LGBT,
kurang bisa menerima mereka tanpa penilaian subjektif.
C. Keterbatasan Penelitian