Sikap Pengetahuan dan Sikap Responden Setelah Konseling Kelompok dan

pernyataan Levie, yaitu rangsangan dengan media audio visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas mengingat, mengenali dan mengingat kembali serta menghubung-hubungkan fakta dan konsep Arsyad,2007.

5.3.2. Sikap

Perubahan sikap juga tampak setelah responden menjalani konseling dan melihat tayangan video perawatan kaki diabetes. Pada kelompok konseling, setelah dilakukan konseling, responden menunjukkan sikap sangat baik sebanyak 63,3 dan sikap baik sebanyak 36,7. Dari uji paired t-test, terdapat peningkatan rata-rata sikap sebelum konseling 39,00 dan setelah konseling 57,46 dengan nilai p=0,000. Ini berarti secara statistik, ada perbedaan bermakna perubahan sikap sebelum dan setelah konseling. Hal ini sesuai dengan penelitian Razak 2012 menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada pengetahuan, sikap dan praktek pemilihan makanan ODHA setelah diberikan konseling gizi. Penelitian Siswanto dkk 2012 juga menunjukkan perbedaan yang bermakna dari rata-rata sikap sebelum dan sesudah konseling gizi pada penderita diabetes di Puskesmas Kedungkandang. Meningkatnya sikap responden setelah konseling dalam penelitian ini dapat disebabkan karena adanya motivasi yang berasal dari adanya persamaan kondisi penyakit dan saling bertukar pengalaman sesama penderita diabetes yang menjadi responden dalam kelompok konseling Lubis,2011. Proses perubahan sikap hampir selalu dilakukan dengan adanya objek dan manipulasi situasi dan lingkungan sehingga perubahan sikap yang diinginkan dapat tercapai. Video yang 101 Universita Sumatera Utara digunakan pada penelitian ini memberikan informasi tentang perawatan kaki diabetes dan gerakan senam kaki. Informasi yang ada dapat meningkatkan pengetahuan sehingga turut mempengaruhi sikap penderita diabetes. Peningkatan nilai sikap yang bermakna juga ditunjukkan pada kelompok video, dimana pada kelompok ini rata-rata sikap setelah melihat tayangan video 55,56 dan sebelumnya 36,83 dengan nilai p 0,05. Hal ini sesuai dengan penelitian Kapti 2010 yang menyatakan adanya perubahan yang bermakna pada sikap ibu dalam tatalaksana balita dengan diare yang setelah penggunaan media audiovisual. Demikan juga dengan penelitian Sitepu 2008 yang menggambarkan keefektivan VCD dalam hal perubahan pengetahuan dan sikap ibu tehadap penyakit pneumonia pada balita. Hasil uji statistik Independent Samples T Test terhadap pengetahuan setelah perlakuan kedua kelompok menunjukkan perbedaan bermakna, dengan nilai p=0,002 p0,05, sementara untuk penilaian sikap setelah mendapat perlakuan tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok konseling dan video, dengan nilai p=0,14 p0,05.

5.4. Pengetahuan dan Sikap Responden Seminggu Setelah Konseling