E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
D.R. Sugiyono 1999:2-3 menyatakan bahwa “variabel merupakan gejala yang menjadi fokus untuk diamati.”
a. Motivasi Belajar X
1
adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan
dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya. Menurut Dimyati dan Mudjiono 1999:44, Syah 2003:153 dan Wahyuni 2004:87 variabel
motivasi belajar ini menggunakan motivasi intrinsik dan ekstrinsi k yang dijabarkan ke dalam indikator -indikator seperti terlihat pada tabel
operasionalisasi variabel berikut ini :
Tabel III.1 Operasionalisasi Variabel
b. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru X
2
Persepsi adalah suatu proses penginderaan terhadap rangsangan dari obyek tertentu sehingga kita dapat menilai dan memberi tanggapan
terhadap obyek tersebut. Kompetensi guru adalah gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat
dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik Dimensi
Indikator No Butir
Positif Negatif
Motivasi Belajar
1. Kemauan
untuk mengikuti
pelajaran 2. Kerelaan untuk menyediakan
waktu belajar 3. Ketekunan
4. Keinginan untuk menguasai materi
1,2,3 5,6,9
10,11,13 14,15,16,
18 4
7,8 12
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan. Menurut UU Profesionalisasi Guru dan Murti 2010:26 variabel persepsi
siswa tentang kompetensi guru dijabarkan ke dalam indikator -indikator seperti yang terlihat dalam tabel operasionalisasi berikut ini :
Tabel III.2 Operasionalisasi Variabel
Dimensi Indikator
No. Pernyataan Positif
Negatif
Kompetensi Bidang
Pedagogik 1. Menguasai
karakteristik peserta didik dari aspek fisik,
moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum
yang terkait dengan mata pelajaranbidang
pengembangan yang diampu. 4. Menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik. 5. Memanfaatkan
teknologi informasi
dan komunikasi
untuk kepentingan
pembelajaran. 6. Memfasilitasi pengembangan
potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik. 8. Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar. 9. Memanfaatkan hasil penilaian
dan evaluasi
untuk kepentingan pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
1, 2, 3
6
9, 10
11 13
14, 15
16
17 18
19 4, 5
7, 8
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi Bidang
Kepribadian 1. Bertindak
sesuai dengan
norma agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional
Indonesia. 2. Menampilkan diri sebagai
pribadi yang jujur, berakhlak mulia,
dan teladan
bagi peserta didik dan masyarakat.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa. 4. Menunjukkan
etos kerja,
tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri. 5. Menjunjung tinggi kode etik
profesi guru.
20, 21
22
25 27
28 23
24 26
Kompetensi Bidang
Sosial 1. Bersifat inklusif, bertindak
objektif, serta
tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis kelamin,
agam, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status
sosial ekonomi.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat. 3. Beradaptasi di tempat bertugas
di seluruh wilayah Republik Indonesia
yang memiliki
keragaman sosial budaya. 4. Berkomunikasi
dengan komunitas profesi sendiri dan
profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
29
32 30
31
Kompetensi Bidang
Profesional 1. Menguasai materi, struktur,
konsep, dan
pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaranbidang pengembangan yang diampu.
3. Mengembangkan materi
33
34 35
36, 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran yang diampu secara kreatif.
4. Mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan
dengan melakukan tindakan reflektif.
5. Memanfaatkan teknologi
informasi dan
komunikasi untuk
berkomunikasi dan
mengembangkan diri
38
39
c. Aktivitas Belajar X
3
adalah prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Menurut Wahyuni 2004:88 variabel
aktivitas belajar dijabarkan ke dalam indikator-indikator seperti yang terlihat dalam tabel operasionalisasi berikut ini :
Tabel III.3 Operasionalisasi Variabel
Dimensi Indikator
No butir Positif
Negatif Aktivitas
belajar 1. Belajar tatap muka di sekolah
2. Belajar terstruktur di rumah 3. Belajar mandiri di rumah
4. Belajar kreatif 1,2,3
6,7,8 11,13,14,15
16,17 4,5
9,10 12
18 d.
Prestasi belajar Y adalah sejauh mana anak menguasai dan memahami materi pelajaran yang ditunjukkan dengan adanya nilai yang berhasil
dicapai siswa, yang tampak dari nilai rapor kelas XII semester I.
F. Pengukuran Variabel Penelitian