7 Mental activities, seperti menanggapi, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, mengambil keputusan.
8 Emosional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
B. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa
Motivasi belajar adalah suatu yang menyebabkan seseorang melakukan perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar itu
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Winkel 1987: 93, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi menggapai tujuan
tertentu. Seorang siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan berusaha semaksimal mungkin untuk m endalami materi pelajaran yang
dipelajari sehingga prestasi yang dicapai juga maksimal. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang
baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat
melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya Sardiman, 2010:85-86.
Cicilia Sari Wahyuni 2004:82 menyatakan bahwa motivasi belajar mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan prestasi siswa.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Bila motivasi belajar tinggi
maka prestasi belajar tinggi. Sebaliknya bila motivasi rendah maka prestasi belajar juga rendah.
2. Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan pr estasi belajar siswa.
Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal, banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar mengajar. Sebagai contoh bagaimana cara
mengorganisasikan materi, metode yang diharapkan, media yang digunakan, dan lain-lain. Tetapi di samping komponen-komponen pokok
yang ada dalam kegiatan belajar mengajar, ada faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan siswa, yaitu hubungan antara guru dan siswa.
Hubungan guru dengan siswa di dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan Sardiman, 2010:147.
Guru mempunyai peran yang sangat penting di dalam kelas. Mereka tidak hanya bertugas untuk menyampaikan materi pelajaran saja
tetapi juga dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Menurut pandangan
siswa, guru yang benar -benar kompeten di bidangnya bisa menciptakan suasana belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyenangkan. Guru menyampaikan materi dengan cara yang menarik dan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan bekal
ilmu yang benar-benar bermutu diharapkan siswa memperoleh pengetahuan yang luas dan mendalam sehingga siswa dapat mengerjakan
ujian dengan baik. Bila siswa dapat mengerjakan ujian dengan baik diharapkan prestasi belajar yang dicapai juga baik.
Proses belajar dan hasil belajar para si swa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian
besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu mengelola kelasnya,
sehingga belajar para sisw a berada pada tingkat optimal Hamalik, 2003:36.
Michael G.Fullan yang dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam 2000 mengemukakan bahwa “ educational change depends on what
teachers do and think. ....”. pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan sangat bergantung pada
apa yang dilakukan dan dipikirkan oleh guru atau dengan kata lain bergantung pada penguasaan kompetensi guru.
Cicilia Sari Wahyuni 2004:82 menyatakan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru mempunyai hubungan positif dan signifikan
dengan prestasi siswa. Kesimpulannya adalah ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Hubungan antara aktivitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa Aktivitas merupakan prinsip yang sang at penting di dalam
interaksi belajar mengajar. Menurut Montessori dalam bukunya Sardiman 2010:96, anak memiliki tenaga untuk berkembang sendiri, membentuk
sendiri. Menyatakan bahwa yang banyak melakuk an aktivitas di dalam pembentukan diri adalah anaknya sendiri, sedang pendidik memberikan
bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat oleh anak didik. Menurut Rousseau dalam bukunya Sardiman 2010:96,
segala pengetahuan itu harus diper oleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan
fasilitas yang diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis. Setiap orang yang belajar harus aktif sendiri. Tanpa aktivitas proses belajar tidak
akan berlangsung dengan baik dan akan mempengaruhi prestasi belajar . Kegiatan belajar akuntansi merupakan suatu proses, sehingga tidak
langsung menjadi baik untuk memperoleh hasil yang baik. Untuk belajar akuntansi siswa perlu secara teratur tekun melaksanakan kegiatan belajar
akuntansi. Cicilia Sari Wahyuni 2004:82 menyatakan bahwa semakin
terampil siswa dalam kegiatan belajar semakin baik prestasi belajar yang akan dicapainya. Bisa disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan
signifikan antara aktivitas belajar dan prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Model Penelitian