Metode Ceramah Hasil Belajar

23 g. Pembelajaran inkuiri dapat menghindarkan siswa dari cara-cara belajar yang tradisional menghafal dan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengumpulkan dan mengolah informasi. h. Pembelajaran metode inkuiri ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang dipelajari oleh siswa sehingga pengetahuan di dalam ingatan siswa “tahan lama” menjadi lebih baik. Amin 1987: 163 juga menjelaskan siswa yang diberikan pembelajaran dengan inkuiri akan memperoleh hasil belajar kognitif yang lebih baik dibandingkan pada siswa dengan pembelajaran tradisional ceramah. Selain itu Gulo 2002 dalam Trianto 2011: 168 menambahkan dalam inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan pengembangan proses yang bermula dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.

C. Metode Ceramah

Menurut Sudirman 1987: 113, metode ceramah ialah cara penyampaian pelajaran yang dilakukan guru dengan penjelasan lisan secara langsung tehadap siswa. 24 Metode ceramah sangat efektif untuk menyampaikan fakta-fakta Bligh, 1972, dalam Budi, 2001: 47, tetapi sulit untuk melibatkan siswa dalam proses mengkonstruksi pengetahuan. Dengan demikian metode ceramah tidak cocok untuk pembelajaran yang konstruktivistik Budi, 2001: 47.

D. Hasil Belajar

Menurut Purwanto 2011: 46 hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan perilaku ini disebabkan karena siswa mencapai penguasaan atas sejumlah materi yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Proses belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempunyai indikasi terhadap hasil belajar. Menurut Daryanto 2009: 51-78 faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar antara lain: 1. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal yang mempengaruhi siswa dalam belajar, antara lain: a. Faktor jasmaniah, seperti kesehatan dan cacat tubuh dapat berupa buta, tuli, patah kaki, patah tangan, dan lain-lain. b. Faktor psikologi, seperti intelegensi, perhatian siswa terhadap bahan yang dipelajari, minat, bakat, dan motivasi. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu. Fakor eksternal yang mempengaruhi siswa dalam belajar, antara lain: 25 a. Faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik siswa, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga. b. Faktor sekolah seperti metode mengajar, kurikulum, alat pelajaran c. Faktor masyarakat, seperti kegiatan siswa dalam masyarakatnya, dan mass media. Agar siswa dapat menggunakan media dengan baik maka perlu bantuan dari orang tua untuk mengawasi anak dalam menggunakan media yang ada. Menurut Bloom dalam Winkel 1996: 245-247 ada tiga ranah hasil belajar yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi pengetahuan atau ingatan C 1 , pemahaman C 2 , penerapan C 3 , analisis C 4 , sintesis C 5 , dan evaluasi C 1 dan dijabarkan sebagai berikut: 1. Pengetahuan atau Ingatan C 1 Pengetahuan ditunjukkan dengan kemampuan siswa mengingat semua materi yang pernah dipelajari oleh siswa, meliputi fakta, kaidah dan prinsip, yang telah dipelajari siswa. Contoh kemampuan mengingat adalah siswa akan mampu menyebutkan semua nama provinsi di Indonesia. 2. Pemahaman C 2 Pemahaman ditunjukkan dengan kemampuan siswa untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi dari kemampuan mengingat. Contoh kemampuan ini adalah siswa akan mampu 26 memperkirakan kecelakaan lalu lintas selama lima tahun yang akan datang berdasarkan data dalam grafik kecelakaan lima tahun yang lalu jika situasi lalu lintas tetap sama. 3. Penerapan C 3 Penerapan ditunjukkan dengan kemampuan siswa dalam menerapkan konsep atau hukum dalam mengerjakan soal dan dalam memecahkan suatu permasalahan. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi dari kemampuan 2, karena memahami suatu materi belum tentu dapat menerapkannya terhadap suatu kasus atau problem. Contoh dari penerapan adalah siswa akan mampu menghitung luas lingkaran berjari- jari 7 cm. 4. Analisis C 4 Analisis ditunjukkan dengan kemampuan siswa untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhannya dapat dipahami dengan baik. Kemampuan ini dinyatakan dalam penganalisaan bagian-bagian pokok atau komponen-komponen dasar bersamaan dengan hubungan atau relasi dari bagian-bagian tersebut. Misalnya siswa akan mampu menempatkan suatu kumpulan bungan berjumlah 20 kuntum dalam empat kategori menurut pilihannya sendiri. 5. Sintesis C 5 Sintesis ditunjukkan dengan kemampuan siswa untuk menghubungkan bagian yang satu dengan bagian yang lain sehingga 27 tercipta suatu bentuk baru. Kemampuan ini misalnya dinyatakan dalam membuat suatu rencana, seperti penyusunan suatu proposal penelitian ilmiah atau mahasiswa akan mampu merumuskan suatu hipotesa penelitian berdasarkan sejumlah data tentang siswa yang drop-out di Sekolah Dasar. 6. Evaluasi C 6 Evaluasi tunjukkan dengan kemampuan siswa untuk membentuk suatu pendapat tentang suatu hal disertai adanya pertanggungjawaban pendapat tersebut. Kemampuan ini adalah tingkatan tertinggi karena mencakup semua kemampuan dalam 1 sampai 5. Kemampuan evaluasi ini contohnya mahasiswa mampu memberikan penilaian terhadap sesuatu, misalnya penilaian terhadap pengguguran kandungan berdasarkan norma moralitas. Karangan maksimal 3 halaman folio bergaris dan minimal 2 halaman. Dibawah ini dijabarkan tabel kata kerja operasional dalam ranah kognitif Winkel, 1996: 250-252: Tabel 2.1 Kata Kerja Ranah Kognitif Berdasarkan Taksonomi Bloom Kategori Jenis Perilaku Kemampuan Internal Kata Kerja Pengetahuan atau ingatan Mengetahui Misalnya: istilah, aturan, urutan, metode - Mengidentifikasi - Menyebutkan fakta - Menunjukkan - Memberi nama pada - Menyusun daftar - Menggarisbawahi - Menjodohkan - Memilih - Memberikan definisi - Menyatakan Pemahaman - Menerjemahkan - Menafsirkan - Menjelaskan - Menguraikan 28 Kategori Jenis Perilaku Kemampuan Internal Kata Kerja - Memperkirakan - Menentukan Misalnya: metode, prosedur - Memahami Misalnya: konsep, kaidah, prinsip, kaitan antara fakta, isi pokok - Mengartikan menginterpretasikan Misalnya : tabel, grafik, bagan - Merumuskan - Merangkum - Mengubah - Memberikan contoh tentang - Menyadur - Meramalkan - Menyimpulkan - Memperkirakan - Menerangkan - Mendemonstrasikan - Menarik kesimpulan - Meringkas - Mengembangkan - Membuktikan Penerapan - Memecahkan masalah - Membuat bagan dan grafik - Menggunakan Misalnya: metodeprosedur, konsep, kaidah, prinsip - Mendemonstrasikan - Menghitung - Menghubungkan - Memperhitungkan - Membuktikan - Menghasilkan - Menunjukkan - Melengkapi - Menyediakan - Menyesuaikan - Menemukan Analisis - Mengenali kesalahan - Membedakan Misalnya: fakta dan interpretasi data dari kesimpulan - Menganalisis Misalnya: struktur dasar, bagian-bagian, hubungan antara - Memisahkan - Menerima - Menyisihkan - Menghubungkan - Memilih - Membandingkan - Mempertentangkan - Membagi - Membuat diagram skema - Menunjukkan hubungan antara - Membagi Sintesis - Menghasilkan Misalnya: klasifikasi, karangan, kerangka teoritis - Menyusun Misalnya: rencana, skema, program kerja - Mengkategorikan - Mengkombinasikan - Mengarang - Menciptakan - Mendesain - Mengatur - Menyusun kembali - Merangkaikan - Menghubungkan - Menyimpulkan - Merancangkan - Membuat pola Evaluasi - Menilai berdasarkan norma internal . Misalnya: hasil karya seni, - Memperbandingkan - Menyimpulkan - Mengkritik 29 Kategori Jenis Perilaku Kemampuan Internal Kata Kerja mutu karangan, mutu pekerjaan, mutu ceramah, program penataran - Menilai berdasarkan norma eksternal . Misalnya: hasil karya seni, mutu karangan, mutu pekerjaan, mutu ceramah, program penataran - Mempertimbangkan Misalnya: baik buruknya, pro- kontranya, untung- ruginya - Mengevaluasi - Membuktikan - Memberikan argumentasi - Menafsirkan - Membahas - Menaksir - Memilih antara - Menguraikan - Membedakan - Melukiskan - Mendukung - Menyokong - Menolak Berikut ini juga terdapat beberapa kata kerja operasional berdasarkan kesalahan-kesalahan untuk mengukur hasil belajar menurut pernyataan Suwito 2004: 1. Mengidentifikasi besaran dan satuan a Mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan b Mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak transparan c Mengidentifikasi besaran yang ditanyakan d Mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak langsung e Mengidentifikasi besaran vektor f Mengidentifikasi besaran skalar g Menentukan simbol h Menuliskan satuan i Mengkonversi satuan ke dalam bentuk yang saling cocok 2. Menggambarkan diagram bebas sesuai rumusan soal a Menggambarkan objek atau sistim b Menentukan besaran yang ada pada objek atau sistim 30 3. Mengidentifikasi formula a Mengidentifikasi formula dasar b Mengidentifikasi formula antara 4. Kesalahan melakukan penyelesaian secara matematik a Memanipulasi persamaan b Mensubtitusi nilai besaran ke dalam suatu persamaan c Menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik

E. Minat