11
langkah percobaan, melakukan pengukuran, menganalisis data, dan menarik kesimpulan Sund dalam Budi, 1998: 61.
3. Aspek Sikap Sains
Aspek sikap sains yang dimaksud adalah sikap yang diperlukan agar dapat melakukan proses keilmuan antara lain tidak
mudah putus asa, rasa ingin tahu, jujur, kritis, kreatif, terbuka, tidak mudah puas, menghargai pendapat orang lain dan bersedia menerima
kritik dari orang lain. Secara umum pembelajaran fisika bertujuan untuk menguasai
konsep-konsep fisika dan saling keterkaitannya, serta mampu menggunakan metode proses sains yang dilandasi sikap keilmuan untuk
memecahkan masalah-masalah fisika yang dihadapinya Kurikulum 1994
dalam Budi, 1998: 165.
B. Hakekat Inkuiri
1. Pengertian Metode Inkuiri
Inkuiri yang dalam bahasa Inggris adalah
inquiry
mempunyai arti penyelidikan. Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang
konstruktivistik dimana siswa dilibatkan untuk aktif berfikir dan menemukan konsep atau prinsip yang ingin diketahuinya sendiri
Suparno, 2007: 65. Yang pantas dicatat dari metode ini adalah isi dan proses penyelidikan diajarkan bersama dalam waktu yang bersamaan.
12
Kindsvatter, Wilen, dan Ishler 1996 dalam Suparno 2007: 65 menjelaskan inkuiri sebagai model pembelajaran dimana guru melibatkan
kemampuan berpikir kritis siswa untuk menganalisis dan memecahkan persoalan
secara sistematik.
Pembelajaran inkuiri
merupakan pembelajaran yang berpusat pada keaktifan siswa dan menggunakan
prinsip metode ilmiah atau saintifik dalam menemukan suatu hukum, ataupun teori. Secara umum metode ilmiah memiliki langkah-langkah
seperti merumuskan persoalan, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan mengambil kesimpulan.
Amin 1987: 126-127 menjelaskan inkuiri sebagai perluasan dari proses d
iscovery
dimana dalam proses
discovery
meliputi mengamati, menggolongkan, memprediksi, mengukur, dan menyimpulkan tanpa
harus lengkap prosesnya. Sedangkan inkuiri lebih pada penyelidikan
masalah yang secara ketat melalui metode ilmiah sehingga inkuiri memiliki proses mental yang lebih tinggi tingkatannya karena prosesnya
lebih kompleks melalui metode ilmiah serta menumbuhkan sikap ilmiah objektif, jujur, rasa ingin tahu, dan berpikiran terbuka. Proses
discovery
biasanya berupa penemuan biasa dan digunakan pada sekolah dasar sedangkan inkuiri terbimbing dapat digunakan pada tingkat sekolah
menengah.
13
2. Jenis-jenis Pembelajaran Inkuiri
Kindsvatter dalam Suparno 2007: 68 membedakan antara dua jenis pembelajaran inkuiri, yaitu
guided inquiry
dan
open inquiry
, yakni sebagai berikut:
a. Guided Inquiry
Guided inquiry
adalah pembelajaran inkuiri dengan guru masih membimbing dan mengarahkan siswa serta memberikan petunjuk
baik lewat prosedur yang lengkap dan pertanyaan-pertanyaan pengarahan selama proses inkuiri. Bahkan guru sudah punya
jawaban sebelumnya, sehingga siswa tidak begitu bebas mengembangkan gagasan dan idenya. Guru memberikan persoalan
dan siswa diminta memecahkan persoalan tersebut dengan prosedur tertentu yang diarahkan oleh guru. Siswa dalam menyelesaikan
prosedur menyesuaikan dengan prosedur yang telah ditetapkan guru. Pada penyelidikan ini, guru ikut campur tangan dalam penyelidikan
yang dilakukan oleh siswa. Campur tangan guru ini misalnya dalam pengumpulan data, guru sudah memberikan beberapa data dan siswa
tinggal melengkapi. Guru banyak memberikan pertanyaan di sela- sela proses, sehingga kesimpulan lebih cepat dan mudah diambil.
Dengan model inkuiri ini, maka kesimpulan akan selalu benar dan sesuai dengan kehendak guru. Model inkuiri ini lebih cocok untuk
siswa yang belum biasa melakukan inkuiri. Dengan model tersebut,
14
siswa tidak mudah bingung dan tidak akan gagal karena guru terlibat penuh.
b. Open Inquiry
Pada
open inquiry
, siswa diberi kebebasan dan inisiatif untuk memikirkan bagaimana akan memecahkan persoalan yang dihadapi.
Siswa sendiri berpikir, menentukan hipotesis, lalu menentukan peralatan yang akan digunakan, merangkainya, dan mengumpulkan
data sendiri. Pada inkuiri terbuka, siswa lebih bertanggung jawab, lebih mandiri, dan guru tidak banyak ikut campur tangan. Siswa
sendiri yang menentukan hipotesis, memilih peralatan, merangkai peralatan, dan mengumpulkan data. Guru hanya sebagai fasilitator
dan membantu sejauh diminta oleh siswa. Guru tidak banyak memberikan pengarahan dan memberikan kebebasan kepada siswa
untuk menemukan sendiri. Amin 1987: 136 juga menjelaskan beberapa jenis pembelajaran
inkuiri diantaranya sebagai berikut: a.
Guided Inquiry
Inkuiri Terbimbing Pembelajaran
dimana guru
menyediakan kesempatan
bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Pada
guided inquiry
, sebagian besar perencanaan disiapkan oleh guru seperti: guru memberikan permasalahan, menyediakan alat dan bahan yang
diperlukan hingga memberikan langkah-langkah dalam memecahkan
15
persoalan. Secara umum, inkuiri terbimbing dilaksanakan dengan cara berikut:
1 Problema untuk masing-masing kegiatan dapat dinyatakan
sebagai pertanyaan atau pernyataan biasa. 2
Konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang harus ditemukan siswa melalui kegiatan belajar harus dituliskan dengan jelas dan tepat.
3 Alat atau bahan harus disediakan sesuai dengan kebutuhan siswa
untuk melakukan kegiatan inkuiri terbimbing. 4
Diskusi pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa kelas untuk didiskusikan sebelum pada
siswa melakukan kegiatan. 5
Kegiatan inkuiri terbimbing oleh siswa berupa kegiatan percobaan atau penyelidikan yang dilakukan oleh siswa untuk
menemukan konsep-konsep dan atau prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh guru.
6 Pertanyaan yang bersifat
open-ended
harus berupa pertanyaan yang mengarah kepada pengembangan tambahan kegiatan
penyelidikan yang dapat dilakukan oleh siswa. 7
Catatan guru berupa catatan yang meliputi: penjelasan tentang hal-hal atau bagian-bagian yang sulit
dari kegiatan-kegiatan atau pelajaran. isi atau materi pelajaran yang relevan dengan kegiatan.
16
faktor-faktor variabel yang terutama dapat mempengaruhi hasil-hasilnya menjadi penting apabila percobaan atau
penyelidikan tidak berjalan gagal. b.
Modified Inquiry
Inkuiri yang Dimodifikasi Dalam inkuiri yang dimodifikasi ini guru memberikan
permasalahan dan menyediakan alat dan bahan yang diperlukan kemudian
siswa diminta
untuk memecahkannya
melalui pengamatan, eksplorasi, dan melalui prosedur penelitian untuk
memperoleh jawabannya. Langkah-langkah pemecahan masalah dilakukan atas inisiatif sendiri atau kelompok. Peran guru disini
sebagai pendorong, narasumber, dan bertugas memberikan bantuan yang diperlukan untuk menjamin kelancaran proses belajar siswa.
c. Free Inquiry
Kegiatan free inquiry dilakukan setelah siswa mempelajari dan mengerti bagaimana memecahkan suatu problema. Dalam metode ini
siswa sendiri yang harus mengidentifikasi, dan merumuskan masalah serta mencari penyelesaian dari masalah tersebut.
3. Pengertian Inkuiri Terbimbing