56
c. Menggunakan uji-T untuk 2 group yang independen untuk
membandingkan pembelajaran yang lebih baik antara pembelajaran metode inkuiri terbimbing dan pembelajaran metode ceramah.
2. Analisis Hasil Belajar Fisika Aspek Proses antara Pembelajaran
Metode Inkuiri Terbimbing Kelas Eksperimen dan Metode Ceramah Kelas Kontrol
Dilakukan analisis jawaban siswa pada tes belajar fisika aspek proses yang dibagi dalam dua tahap, yaitu:
a. Jawaban siswa pada tes belajar fisika aspek proses dinyatakan dalam
skor yang telah ditentukan terlebih dahulu. Pada setiap soal dibuat sesuai dengan proses sains yang diukur. Cara penilaian tes belajar
fisika aspek proses yaitu skor total yang dicapai siswa dibagi dengan skor total maksimal kemudian dikalikan 100.
Nilai = skor total yang diperoleh
skor total maksimal x 100
Pedoman skoring rubrik penilaian proses dapat dilihat dalam
lampiran A.12.
b. Menggunakan uji-T untuk 2 group yang independen untuk
membandingkan hasil belajar fisika aspek proses pada pembelajaran metode inkuiri terbimbing dengan hasil belajar fisika aspek proses
pada pembelajaran metode ceramah.
57
3. Analisis Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Metode Inkuiri
Terbimbing Kelas Eksperimen dan Metode Ceramah Kelas Kontrol
Dilakukan analisis minat siswa terhadap pembelajaran yang dibagi menjadi dua tahap:
a. Setiap pernyataan dalam angket ini memiliki lima pilihan jawaban.
Pilihan jawaban tersebut menggunakan skala Likert. Skala Likert terdiri dari sangat tidak setuju STS, tidak setuju TS, ragu-ragu
R, setuju S dan sangat setuju SS. Angket ini merupakan instrumen yang memuat pernyataan positif dan pernyataan negatif.
Skor yang diberikan siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam angket ini dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.6 Pemberian Skor Angket Pernyataan Positif
Pilihan Jawaban Nilai
Sangat Tidak Setuju 1
Setuju 2
Ragu-ragu 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
Tabel 3.7 Pemberian Skor Angket Pernyataan Negatif
Pilihan Jawaban Nilai
Sangat Tidak Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Setuju 2
Sangat Setuju 1
58
Tabel 3.8 Penggolongan Pernyataan Dalam Angket Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Berdasarkan Kondisi
Setelah didapatkan skor total minat pada setiap siswa kemudian skor tersebut diberi kategori minat dan dihitung prosentase siswa yang
ada dalam tiap kategori sebagai berikut:
Tabel 3.9 Kategorisasi Minat Siswa Terhadap Pembelajaran
Range Kategori
146 – 173
Sangat tinggi 118
– 145 Tinggi
90 – 117
Cukup 62
– 89 Rendah
34 – 61
Sangat rendah
Skor maksimal = 34 x 5 = 170 Skor minimal = 34 x 1 = 34
Banyak kelas = 5 Panjang kelas =
170 − 34
5 =
136 5
= 27,2 ≈ 28
No. Kondisi
Nomor Angket Minat Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
1. Perhatian
Attention 1, 15, 21, 24, 29
4, 10, 26 2.
Relevansi Relevance
2, 5, 13, 20, 22, 23, 28
8, 25 3.
Percaya diri Confidence
3, 6, 11, 27, 30 9, 17
4. Kepuasan
Satisfaction 7, 12, 14, 16, 18, 19,
32, 33, 34 31
59
Tabel 3.10 Prosentase Tiap Kategori Minat
Range Kategori
fx fx
146 – 173
Sangat tinggi 118
– 145 Tinggi
90 – 117
Cukup 62
– 89 Rendah
34 – 61
Sangat rendah
b. Menggunakan uj-T untuk 2 group yang independen. Analisis ini
digunakan untuk membandingkan minat siswa yang lebih baik terhadap pembelajaran antara pembelajaran dengan metode inkuiri
terbimbing dan pembelajaran dengan metode ceramah.
60
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini, peneliti akan mendeskripsikan tentang pelaksanaan penelitian, menyajikan dan menganalisis data yang diperoleh selama penelitian
tentang pembelajaran metode inkuri terbimbing pada sub pokok bahasan gaya apung, serta pembahasan terhadap data yang dianalisis.
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, peneliti mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan, seperti mempersiapkan
instrumen yang terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, lembar kerja siswa LKS untuk kelas eksperimen, handout
pembelajaran kelas kontrol, soal pretest, soal posttest, soal tes belajar fisika aspek proses serta angket minat siswa terhadap pembelajaran.
Selain itu peneliti juga melaksanakan beberapa kegiatan sebelum penelitian dilaksanakan. Jadwal kegiatan persiapan penelitian dapat
dilihat dalam tabel 4.1.
Tabel 4.1 Kegiatan Persiapan Penelitian
No. Hari, tanggal
Kegiatan Tempat
1. Pertengahan
Bulan Maret- April 2013
Meminta izin secara lisan pada sekolah yang dijadikan tempat penelitian
Bertemu dengan guru fisika kelas VIII SMP Pius
Pekalongan