Validitas dan Reliabilitas Instrumen

50

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Seluruh instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dikonsultasikan terlebih dahulu pada dosen pembimbing dan guru mata pelajaran fisika di sekolah tempat penelitian dilaksanakan. Instrumen tersebut meliputi: silabus, RPP, soal pretest, soal posttest, soal tes belajar fisika aspek proses, dan LKS pembelajaran. Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu peneliti mengetahui validitas dan reliabilitas dari intrumen yang akan digunakan untuk penelitian. Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang dinginkan untuk diukur. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur Purwanto, 2012: 123-124. Sedangkan menurut Purwanto 2012: 161 reliabilitas dalam bahasa Indonesia berasal dari kata reliabel yang artinya dapat dipercaya. Reliabilitas dapat dinyatakan sebagai keajegan atau kemantapan hasil dari hasil dua pengukuran terhadap hal yang sama. Hasil pengukuran itu diharapkan akan sama apabila pengukuran tersebut di ulangi kembali. Validitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan validitas oleh pakar dan validitas butir soal. Validitas pertama yang dilakukan adalah validitas oleh pakar, orang yang memiliki kompetensi dalam suatu bidang. Validitas oleh pakar dilakukan pada instrumen pretest dan posttest dengan cara memberikan nilai pada setiap soal apakah sesuai dengan indikator, materi dan kesesuaian antara soal dengan kemampuan tingkat 51 kognitif. Soal pretest dan posttest dikatakan valid jika memiliki rata-rata skor ≥ 3,5. Sedangkan angket minat dan tes belajar fisika aspek proses dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Setelah dilakukan validitas oleh pakar, intrumen kemudian di uji butir soalnya dengan cara di uji cobakan pada siswa dengan level yang sama dengan subyek penelitian. Hasil uji coba tersebut kemudian dihitung dan dianalisis menggunakan program SPSS untuk mengetahui valid tidaknya item soal. Soal yang tidak valid kemudian diperbaiki atau dihilangkan. Menurut Widoyoko 2010: 139, perhitungan validitas yang menggunakan program SPSS, penafsiran didasarkan pada signifikansi pada output dengan ketentuan : a signifikansi ≤ 0,05 artinya korelasi bersifat signifikan, instrumen dikatakan valid, b signifikansi 0,05 artinya korelasi tidak signifikan, instrumen dikatakan tidak valid. Sedangkan dalam menganalisis reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian Arikunto, 2010:239. Menurut Remmers et al 1960 dalam Surapranata 2009: 114 instrumen dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitas nya ≥ 0,5. 52

H. Teknik Analisis Data