Penelitian Yang Relevan LANDASAN TEORI

36 Syarat benda melayang di zat cair:  Massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair  Berat benda sama dengan gaya apung yang bekerja pada benda c. Tenggelam Suatu benda dikatakan tenggelam jika benda berada di dasar zat cair. Gambar 2.4 Benda Tenggelam Syarat benda tenggelam di zat cair:  Massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair  Berat benda lebih kecil daripada gaya apung yang bekerja pada benda Beberapa produk teknologi yang menerapkan konsep gaya apung ini diantaranya jembatan ponton, kapal laut, kapal selam, dan galangan kapal.

G. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Liadif, 2013 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Media KIT Terhadap Hasil Belajar Dalam 37 Pembelajaran IPA”. Penelitian ini dilakukan pada tingkat Sekolah Dasar di Kecamatan Jembrana tahun pelajaran 20122013 dan menggunakan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional ceramah dan kelas eksperimen dengan pembelajaran inkuiri terbimbing. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar secara signifikan antara pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional ceramah yang terlihat dari hasil uji-T terlihat t hitung = 8,25 t tabel = 1,997. Berdasarkan rata-rata hasil belajar, diketahui bahwa rata-rata siswa yang diberi pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan media KIT lebih tinggi daripada rata-rata siswa yang diberi pembelajaran konvensional ceramah. Dengan demikian, penggunaan pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan media KIT berpengaruh terhadap hasil belajar IPA dan hasil belajar IPA pada siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan media KIT lebih baik daripada kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional ceramah. Penelitian Liadif memiliki perbedaan dengan penelitian ini yakni terletak pada perbedaan tingkat sekolah pada subyek penelitian dan mata pelajaran yang diteliti. Dalam penelitian ini meneliti juga hasil belajar aspek proses dan minat siswa terhadap pembelajaran. 2. Wulanningsih, 20 12, dengan judul “Pengaruh model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains ditinjau dari Kemampuan Akademik Siswa”. Sampel penelitian ini adalah kelas X4 38 sebagai kelompok eksperimen penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas X2 sebagai kelompok kontrol pembelajaran konvensional dengan pembelajaran ceramah. Hasil penelitian ini menunjukkan harga sig 2-tailed = 0,000 α = 0,05 dengan maksud terdapat perbedaan signifikan pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siwa dibandingkan pembelajaran ceramah Rata-rata nilai keterampilan proses sains di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap proses sains siswa di SMA Negeri 5 Surakarta. Penelitian Wulanningsih memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu mengukur proses sains pada hasil belajar siswa. Perbedaannya terletak pada mata pelajaran yang digunakan pada penelitian Wulanningsih adalah biologi, sedangkan pada penelitian ini adalah fisika. Dalam penelitian Wulanningsih tidak mengukur hasil belajar aspek produk dan tidak mengukur minat belajar siswa terhadap pembelajaran, sedangkan dalam penelitian ini mengukur hasil belajar fisika aspek produk pembelajaran inkuiri terbimbing dan mengukur minat siswa terhadap pembelajaran. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen kuantitatif . Dikatakan eksperimen karena pada penelitian ini ada perlakuan khusus pada subjek penelitian. Dikatakan penelitian kuantitatif karena kesimpulan yang diambil menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui Nasoetion, 1992: 81-82. Analisis kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar fisika aspek produk dan proses pada pembelajaran metode inkuiri terbimbing dan pembelajaran metode ceramah, serta untuk mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran yang diperoleh dari hasil pretest, posttest, tes belajar fisika aspek proses serta hasil dari angket minat siswa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian : SMP Pius Pekalongan Waktu Penelitian : 6-20 September 2013

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa siswi SMP Pius Pekalongan kelas VIII D dan VIII E tahun ajaran 20132014. Siswa yang tergabung dalam