Kesimpulan Pendahuluan Kegiatan Inti

89

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang perbandingan minat dan hasil belajar fisika aspek produk dan proses pada sub pokok bahasan gaya apung antara pembelajaran metode inkuiri terbimbing dan metode ceramah dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing lebih dapat meningkatkan hasil belajar fisika aspek produk dengan lebih baik dibandingkan pembelajaran dengan metode ceramah. Hal ini dapat dilihar dari nilai rata-rata hasil belajar fisika aspek produk pada pembelajaran metode inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan pembelajaran dengan metode ceramah. 2. Pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing yang hanya dua kali pertemuan belum dapat meningkatkan hasil belajar fisika semua aspek proses dengan lebih baik dibandingkan pembelajaran metode ceramah. Peningkatan hasil belajar fisika aspek proses secara keseluruhan pun belum meyakinkan. Hal ini dilihat dari skor rata-rata tiap kemampuan proses yang didapatkan terlihat nilainya masih kecil dan belum memuaskan. 90 3. Minat siswa terhadap pembelajaran metode inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan minat siswa terhadap pembelajaran metode ceramah dengan rata-rata pada skor total minat siswa terhadap pembelajaran metode inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan pembelajaran metode ceramah pada sub pokok bahasan gaya apung.

B. Saran

1. Disarankan bagi guru untuk menggunakan pembelajaran metode inkuiri terbimbing sebagai salah satu metode dalam proses belajar mengajar karena pembelajaran metode inkuiri terbimbing mampu meningkatkan hasil belajar fisika aspek produk dan membuat siswa berminat terhadap pembelajaran. 2. Dalam pengukuran kemampuan proses diharapkan soal yang diberikan tidak terikat atau tidak melekat pada materi pelajaran yang diajarkan agar peneliti dapat mengetahui dengan detail dan dengan pasti kemampuan proses siswa. 3. Guru dalam menerapkan pembelajaran metode inkuiri terbimbing hendaknya mampu mengatur waktu pelaksanaan dengan baik sehingga dapat berjalan dengan maksimal karena pelaksanaan pembelajaran metode inkuiri terbimbing memerlukan waktu yang lebih banyak. 4. Perlu diteliti apakah pembelajaran metode inkuiri terbimbing juga cocok untuk topik-topik fisika yang lain. 91 5. Apabila penelitian ini hendak ditindaklanjuti, maka akan lebih baik jika peneliti melakukan wawancara pada siswa untuk mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran fisika. Wawancara juga dapat digunakan untuk mengetahui permasalahan pada materi yang yang diberikan. 92 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 2010. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar . Jakarta: Rineka Cipta. Amin, Moh. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam IPA dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inquiry. Jakarta: Depdikbud. Budi, Kartika, dkk. 1998. Pendidikan Sains Yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius. Budi, Kartika. 2001. Berbagai Strategi Untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif Dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitasnya, dan Sikap Mereka Pada Strategi Tersebut. Widya Dharma Edisi Bulan April. Yogyakarta: Sanata Dharma. Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif . Jakarta: Publisher. Francom, Greg, dkk. 2010. A Significant Contributor To The Field Of Educational Technology . Educational Technology Edisi Mei-Juni. http:www.arcsmodel.com. Diakses tanggal 5 Oktober 2013 pukul 21.58 WIB. Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar, Untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama . Jakarta: PT. Bengawan Ilmu. Keller, John.http:www.ziddu.comdownload9437020AngketMinatdanMotivasi BelajarModelARCSpdf.html. Diakses tanggal 27 Februari 2013 pukul 23.37 WIB Liadif, Irfan Maulana. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terbimbing Berbantuan Media KIT terhadap Hasil Belajar dalam Pembelajaran IPA”. Dalam jurnal http:ejournal.undiksha.ac.idindex.phpJJPGSDarticleview1388 Nasoetion, Andi Hakim. 1992. Panduan Berpikir dan Meneliti secara Ilmiah bagi Remaja. Jakarta: Grasindo. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwanto. 2012. Intrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudirman, dkk. 1987. Ilmu Pendidikan . Bandung: Remadja Karya CV. 93 Suparno, Paul. 2006. Diktat Statistik untuk Mahasiswa Pendidikan Fisika . Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika . Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004 . Bandung: Remaja Rosdakarya. Suwito, Alphonsus. 2004. Skripsi: Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Fisika Ragam Esai Untuk Pokok Bahasan Hukum Newton dan Gaya Gesek . Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif . Jakarta: Kencana. Widoyoko, Eko. 2010. Evaluasi Program Pembelajaran .Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran . Jakarta: Gramedia. Wulanningsih, Sri. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau Dari Kemampuan Akademik Siswa SMA Negeri 5 Surakarta. Skripsi : Universitas Sebelas Maret.http:digilib.uns.ac.idpengguna.php?mn=showviewid=26757. Diakses tanggal 10 November 2013 pukul 21.22 WIB. 94 LAMPIRAN A 1. Silabus Pembelajaran Kelas Kontrol 2. Silabus Pembelajaran Kelas Eksperimen 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Kelas Kontrol 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Kelas Eksperimen 5. Lembar Kerja Siswa 1 dan Kunci Jawaban 6. Lembar Kerja Siswa 2 dan Kunci Jawaban 7. Soal Pretest dan Kunci Jawaban 8. Soal Posttest dan Kunci Jawaban 9. Soal Tes Belajar Fisika Aspek Proses dan Kunci Jawaban 10. Rubrik Penilaian Pretest 11. Rubrik Penilaian Posttest 12. Rubrik Penilaian Tes Belajar Fisika Aspek Proses 13. Angket Minat Siswa Terhadap Pembelajaran 95 Lampiran A.1. Silabus Pembelajaran Kelas Kontrol Sekolah : SMP Pius Pekalongan Mata Pelajaran : Fisika KelasSemester : VIII E I Satu Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Alokasi waktu : 12 Jam Pelajaran x 40 menit 6 x pertemuan Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi S u mb e r BahanAlat 5.5. Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Tekanan  Penjelasan konsep gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya  Penjelasan konsep bejana berhubungan dan hukum Pascal  Peneliti menjelaskan konsep  Mengidentifikasi hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya  Mendeskripsikan prinsip bejana berhubungan dalam kehidupan sehari-hari  Mendeskripsikan hukum Pascal melalui percobaan sederhana dan penerapannya dalam sehari-hari  Mengaplikasikan hukum Pascal dalam - Handout Pembelajaran Fisika - Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar, Untuk 96 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi S u mb e r BahanAlat hukum Archimedes  Siswa mencari informasi alat-alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Pascal dan Hukum Archimedes  Siswa memecahkan soal- soal yang berkaitan dengan penerapan hukum Pascal dan Archimedes penyelesaian persoalan matematis  Menjelaskan konsep gaya apung pada zat cair dalam masalah fisika sehari-hari  Meyebutkan syarat benda dapat terapung, melayang, dan tenggelam di dalam zat cair  Menunjukkan beberapa produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari berhubungan dengan konsep benda terapung, melayang, dan tenggelam di dalam zat cair  Menerapkan konsep gaya apung ke dalam penyelesaian persoalan matematis  Menerapkan konsep terapung, melayang dan tenggelam ke dalam penyelesaian persoalan matematis  Menerapkan gaya apung pada hukum Archimedes ke dalam penyelesaian persoalan matematis Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama . Jakarta : PT. Bengawan Ilmu. 97 Lampiran A.2. Silabus Pembelajaran Kelas Eksperimen Sekolah : SMP Pius Pekalongan Mata Pelajaran : Fisika KelasSemester : VIII D I Satu Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Alokasi Waktu : 12 Jam Pelajaran x 40 menit 6 x pertemuan Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi S u mb e r A l a t Bahan 5.5. Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 1. Tekanan Benda Padat 2. Tekanan Zat Cair 3. Tekanan Gas  Merencanakan dan melaksanakan percobaan : - untuk menyelidiki adanya gaya apung pada zat cair dalam hukum Archimedes - untuk menyelidiki penyebab terapung, melayang, dan tenggelam  Berdiskusi dalam mencari Kognitif Produk: Siswa dapat: a. Mengidentifikasi hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya b. Menerapkan prinsip bejana berhubungan dalam kehidupan sehari-hari c. Mendeskripsikan hukum Pascal - LKS Fisika - Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar, Untuk Kelas VIII Sekolah 98 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi S u mb e r A l a t Bahan informasi teknologi yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Pasal dan Archimedes  Memecahkan soal-soal yang berkaitan dengan penerapan hukum Pascal dan Archimedes melalui percobaan sederhana serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari d. Menerapkan hukum Pascal untuk menyelesaikan persoalan matematis e. Menjelaskan konsep gaya apung pada zat cair dalam masalah fisika sehari-hari f. Menyebutkan syarat benda dapat terapung, melayang, dan tenggelam di dalam zat cair g. Menunjukkan beberapa produk teknologi dalam kehidupan sehari- hari berhubungan dengan konsep benda terapung, melayang dan tenggelam di dalam zat cair h. Menerapkan konsep gaya apung ke dalam penyelesaian persoalan matematis i. Menerapkan konsep terapung, melayang, dan tenggelam ke dalam penyelesaian persoalan matematis j. Menerapkan konsep gaya apung pada hukum Archimedes ke dalam penyelesaian persoalan matematis Menengah Pertama . Jakarta : PT. Bengawan Ilmu. - LP 1 : Produk dilengkapi Kunci LP 1 - LP 2: Proses - Alatbahan: Gelas bekker, gelas ukur, gelas berpancuran, neraca pegas, neraca ohaus, air, garam, telur, kubus identik. 99 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi S u mb e r A l a t Bahan Kognitif Proses: Siswa dapat merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki adanya gaya apung pada zat cair dalam hukum Archimedes meliputi: a. Mengidentifikasi variabel kontrol b. Mengidentifikasi variabel bebas c. Mengidentifikasi variabel terikat d. Mengidentifikasi alat dan bahan percobaan e. Menentukan langkah percobaan f. Melaksanakan percobaan g. Melakukan analisis data h. Menarik kesimpulan Psikomotorik : 1. Siswa dapat merakit alat-alat percobaan untuk mengetahui adanya gaya apung dalam zat cair dan mengetahui penyebab benda dapat terapung, melayang dan tenggelam di dalam zat cair. 2. Siswa dapat membaca dengan cermat pengukuran berat benda menggunakan neraca pegas. 3. Siswa dapat membaca pengukuran massa air dengan cermat menggunakan neraca 100 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi S u mb e r A l a t Bahan ohaus dan membaca pengukuran volum air dengan cermat menggunakan gelas ukur, menganalisis data dan menarik kesimpulan tentang gaya apung dalam zat cair dan tentang penyebab benda dapat terapung, melayang, dan tenggelam di dalam zat cair. Afektif : 1. Mengembangkan keterampilan berkarakter, meliputi : a. Teliti b. Jujur c. Bertanggung jawab 2. Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: a. bertanya, b. berpendapat, c. menjadi pendengar yang baik, d. berkomunikasi, dan e. bekerja sama 101 Lampiran A.3. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Satuan Pendidikan : SMP Pius Pekalongan Mata Pelajaran : Fisika KelasSemester : Kontrol VIII E 1 Tahun Pelajaran : 2013 2014 Alokasi waktu : 10 x 40 menit 5 x pertemuan Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar 5.5.Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Indikator 1. Menjelaskan konsep gaya apung pada zat cair dalam masalah fisika sehari- hari 2. Menyebutkan syarat benda dapat terapung, melayang, dan tenggelam di dalam zat cair 3. Menunjukkan beberapa produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari berhubungan dengan konsep benda terapung, melayang dan tenggelam di dalam zat cair 4. Menerapkan konsep gaya apung ke dalam penyelesaian persoalan matematis 5. Menerapkan konsep terapung, melayang, dan tenggelam ke dalam penyelesaian persoalan matematis 6. Menerapkan konsep gaya apung pada hukum Archimedes ke dalam penyelesaian persoalan matematis 102 Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat:  Mengidentifikasi penyebab perbedaan berat benda di udara dan berat benda di dalam air  Mengidentifikasi syarat benda dapat terapung, melayang dan tenggelam di dalam zat cair  Menunjukkan beberapa produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari berhubungan dengan konsep benda terapung, melayang dan tenggelam  Menerapkan konsep gaya apung ke dalam persoalan matematis  Menerapkan konsep terapung, melayang, dan tenggelam ke dalam persoalan matematis  Menerapkan konsep gaya apung dalam hukum Archimedes pada persoalan matematis Materi Pembelajaran Pokok Bahasan : Tekanan Sub Pokok Bahasan : Gaya Apung pada Hukum Archimedes

1. Gaya Apung

Pernahkah kamu mengapungkan punggungmu di dalam kolam renang? Apa yang kamu rasakan? Kamu merasa seperti tidak memiliki berat pada saat air tersebut menopangmu. Jika kamu perlahan-lahan naik keluar dari kolam, kamu merasa tubuhmu seperti berat, dan kamu harus semakin banyak mengerahkan otot-ototmu untuk menopang tubuhmu. Apa yang menyebabkan tubuhmu terasa ringan saat kamu di dalam kolam renang yang berisi air? Untuk dapat mengetahuinya, mari kita pelajari materi berikut ini: 103 Suatu benda yang diukur beratnya di udara berbeda dengan berat benda yang diukur di dalam zat cair, seperti pada gambar dibawah ini. Benda ditimbang beratnya dengan neraca pegas Ketika suatu benda di masukkan ke dalam air, ternyata beratnya seolah- olah berkurang. Hal ini terlihat pada penunjukkan neraca pegas yang lebih kecil saat benda ditimbang di dalam air. Peristiwa ini tentu bukan berati ada massa yang hilang, namun disebabkan oleh suatu gaya yang mendorong benda yang arahnya berlawanan dengan arah berat benda. Gaya apakah itu?? Seorang ahli Fisika yang bernama Archimedes mempelajari hal ini dengan cara memasukkan dirinya pada bak mandi. Ternyata, ia memperoleh hasil yang sama dengan hasil percobaan pada gambar kedua diatas, yaitu beratnya menjadi lebih ringan ketika di dalam air. Gaya ini disebabkan oleh adanya gaya apung atau gaya keatas F A . Apabila kamu lihat hasil percobaanmu, ternyata gaya apung sama dengan berat benda di udara dikurangi berat benda di dalam air. F A = W u – W a dengan, F A = gaya apung atau gaya ke atas N W u = gaya berat benda di udara N W a = gaya berat benda di dalam air N Besarnya gaya apung ini bergantung pada banyaknya air yang didesak oleh benda tersebut. Semakin besar air yang didesak maka semakin besar pula gaya apungnya, hal ini dikenal dengan hukum Archimedes yang berbunyi: 104 “Apabila suatu benda dicelupkan sebagian atau seluruhny a ke dalam zat cair, benda akan mendapat gaya apung yang besarnya sama dengan berat zat cair yang didesaknya dipindahkan oleh benda tersebut.” Secara matematis ditulis sebagai berikut: F A = W f Karena, W f = m f . g dan m f = ρ f . V maka W f = ρ f . V. g Jadi : F A = ρ f V g dengan : F A = gaya apung N ρ f = massa jenis zat cair kgm 3 V = volum zat cair yang dipindahkan oleh benda = volume bendayang tercelup di dalam zat cairm 3 g = konstanta gravitasi atau percepatan gravitasi ms 2 W f = berat zat cair yang didesak dipindahkan benda N m f = massa zat cair yang didesak dipindahkan benda kg

2. Terapung, Melayang, Tenggelam

Apa yang akan terjadi apabila benda-benda tersebut di masukkan ke dalam air? Suatu benda yang di celupkan ke dalam zat cair akan mengalami tiga keadaan, yakni terapung, melayang, dan tenggelam. 105

a. Mengapung

Jika sebuah balok kayu dijatuhkan kedalam air, pada balok tersebut akan bekerja gaya apung F a yang lebih besar daripada berat balok w. Pada saat itu balok akan muncul ke permukaan air. Peristiwa ini disebut mengapung. Syarat benda mengapung di zat cair:  Massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair  Berat benda lebih kecil daripada gaya apung yang bekerja pada benda

b. Melayang

Suatu benda dikatakan melayang jika benda berada dalam zat cair, tetapi tidak berada di dasar zat cair. Jadi benda tersebut berada di tengah-tengah antara permukaan zat cair dan dasar bejana Benda berada pada posisi antara dasar wadah air dan permukaan air. Syarat benda melayang di zat cair:  Massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair.  Berat benda sama dengan gaya apung yang bekerja pada benda.

c. Tenggelam

Suatu benda dikatakan tenggelam jika benda berada di dasar zat cair. Syarat benda tenggelam di zat cair:  Massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair.  Berat benda lebih besar daripada gaya apung yang bekerja pada benda. 106 Beberapa produk teknologi yang menerapkan konsep terapung, melayang, tenggelam: 1. Jembatan ponton  terapung 2. Kapal laut  terapung 3. Kapal selam  terapung, melayang, tenggelam 4. Galangan Kapal  terapung, melayang, tenggelam Langkah-langkah proses sains melalui metode ilmiah untuk menemukan suatu pengetahuan dilakukan sebagai berikut: 1. Merumuskan masalah Dalam melakukan penelitian, pertama yang harus dilakukan adalah harus mempunyai pemikiran apa yang ingin kita temukan dari peneltian tersebut. Misalnya ingin mengetahui penyebab benda dapat terapung, melayang, dan tenggelam.

2. Merumuskan hipotesis

Setelah peneliti menemukan permasalahan, yang dipirkan selanjutnya peneliti harus menemukan dugaan jawaban hipotesis dari permasalahan tersebut. Dugaan jawaban dari masalah tersebut misalnya karena massanya lebih berat dari massa zat cair. 3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi permasalahan kemudian mengidentifikasi faktor tersebut ke dalam variabel. Setelah mengetahui apa yang ingin kita cari dalam penelitian kemudian harus mengetahui faktor-faktor dari permasalahan tersebut. Misalnya dari masalah diatas, faktor permasalahannya jenis benda dan jenis zat cair. Jenis benda terdiri dari massa benda, volum benda, dan massa jenis benda. Begitu pula dengan jenis cairan. Variabel merupakan objek penelitian, yang menjadi perhatian suatu penelitian. Variabel terdiri dari variabel bebas, terikat dan variabel kontrol. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya memperngaruhi variabel lain dalam suatu percobaan. Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lain dalam suatu penelitian. Dari permasalahan 107 tersebut ingin mengetahui jika satu benda dicelupkan ke dalam tiga cairan yang berbeda maka apa yang terjadi? Yang menjadi variabel kontrolnya variabel yang dibuat tetap adalah jenis benda massa, volum, massa jenis benda, volum zat cair. Variabel bebasnya adalah massa zat cair dan massa jenis zat cair. Sedangkan variabel terikatnya adalah keadaan benda. 4. Mengidentifikasi alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian. Setelah mengetahui faktor permasalahan dan variabel yang digunakan kemudian harus mengidentifikasi peralatan yang akan digunakan agar mendapatkan jawaban dari permasalahan tersebut. 5. Menentukan langkah percobaan Selanjutnya peneliti harus dapat menentukan selangkah demi selangkah sesuatu yang hendak diukur. Seperti contoh mengukur massa gelas bekker yang kosong menggunakan neraca ohahus. 6. Menganalisis data dan menarik kesimpulan Setelah peneliti dapat menentukan langkah-langkah percobaan, peneliti dapat memulai eksperimennya kemudian memperoleh data. Data terebut kemudian dianalisis, dan dapat ditarik kesimpulan dari data dan percobaan yang telah dilakukan. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran : Ceramah Aktif Proses Belajar Mengajar No Kegiatan Alokasi Waktu Pertemuan pertama 2 x 40 menit

A. Pendahuluan

Siswa diminta untuk mempersiapkan diri untuk mengerjakan soal pretest. 10 ’

B. Kegiatan Inti

Pada awal pembelajaran, siswa diberi soal pretest. Pretest 60 ’ 108 ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa memahami konsep gaya apung. C. Penutup Siswa diminta untuk membaca materi gaya apung. 10 ’ Pertemuan ke dua 2 x 40 menit A. Pendahuluan 1. Siswa diajak membahas pengalamannya tentang gaya apung sebagai berikut “Mengapa ketika menimba air di sumur, berat timba ketika di dalam air sumur terasa lebih ringan dari pada ketika berada di luar air?” 2. Peneliti menjelaskan bahwa pertanyaan tersebut ada kaitannya dengan konsep gaya apung pada hukum Archimedes yang akan dipelajari pada pertemuan ini. 10’

B. Kegiatan Inti