23
a. Melaksanakan bantuan berupa melaksanakan pengajaran remedial
untuk mata pelajaran tertentu. b.
Membagi tugas dan peranan orang-orang tertentu dalam memberikan bantuan kepada siswa.
c. Senantiasa mencek dan recek kemajuan siswa.
Pendapat Koestoer Partowisastro dan Hadisuparto 1984 dan Entang 1984 tentang langkah-langkah diagnosis dan remediasi di atas sesuai
juga dengan pendapat Mulyono Abdurrahman 2009 yang menyebutkan bahwa pada diagnosis dan remediasi harus ada langkah-langkah
menentukan letak kesulitan siswa dan memperkirakan penyebab terjadinya kesulitan belajar siswa.
F. Prosedur Remediasi Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar
1. Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial merupakan langkah lanjutan dari kegiatan diagnosis kesulitan belajar dan memang kegiatan ini harus dilandasi dengan kegiatan
diagnosis. Dalam melaksanakannya, seorang guru dituntut untuk: a.
Menelaah kembali siswa yang akan diberi bantuan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang lebih
definitif tentang seorang siswa dengan permasalahan yang dihadapinya, kelemahan yang dideritanya, letak kelemahannya, faktor
utama penyebab kelemahan tersebut apakah masih bisa ditolong guru
24
atau memerlukan bantuan orang lain, berapa lama bantuan harus diberikan, kapan, oleh siapa, dan sebagainya.
b. Alternatif tindakan
Kegiatan ini dapat berupa: 1
Disuruh mengulang bahan yang telah diberikan dengan memberikan petunjuk.
2 Disuruh mencoba alternatif kegiatan lain yang setara dengan
kegiatan belajar mengajar yang sudah ditempuhnya dan mempunyai tujuan yang sama baik yang sifatnya instruksional
maupun efek pengiring. c.
Evaluasi pengajaran remedial Pada akhir kegiatan pengajaran remedial hendakya dilakukan evaluasi
kembali re-evaluasi sampai sejauh mana pengajaran remedial tersebut dapat meningkatkan prestasi mereka. Tujuan paling utama
adalah dipenuhinya kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan, misalnya 75 taraf penguasaan level of mastery. Bila ternyata masih
belum berhasil maka hendaknya dilakukan kembali diagnosis re- diagnosis
, prognosis, dan pengajaran remedial berikutnya. Dan demikian daursiklus ini akan berulang terus.
25
2. Pendekatan Pengajaran Remedial
Ada tiga pendekatan yang dapat dipergunakan dalam pengajaran remedial, yaitu:
a. Pendekatan Pencegahan preventive
Dari hasil pre-test sebelum memulai pengajaran, seorang guru sudah akan dapat mendeteksi bahwa seorang siswa mungkin akan
mengalami hambatan dalam proses belajar mengajarnya. Oleh karena itu, guru hendaknya menciptakan kondisisituasi belajar yang nyaman
sedemikian rupa untuk meminimalisir hambatan-hambatan tersebut. b.
Pendekatan Penyembuhan curative Pendekatan penyembuhan diberikan kepada siswa yang sudah nyata
mengalami hambatan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Gejala yang terlihat yaitu prestasinya yang sangat rendah
dibandingkan dengan teman-temannya dan jauh dari kriteria tingkat keberhasilan yang telah ditetapkan.
c. Pendekatan Perkembangan developmental
Pendekatan ini menuntut upaya guru untuk sangat memperhatikan kegiatan siswa secara terus-menerus. Setiap ada hambatan yang
muncul, segera mungkin guru membicarakannya dengan siswa untuk mencari alternatif pemecahannya. Hal ini dilakukan secara terus-
menerus sehingga guru dapat mengetahui perkembangan siswanya secara sistematis.
26
G. Metode Latihan