26
G. Metode Latihan
Menurut Tiurlina, dalam modulnya yang berjudul “Metode Pembelajaran
Matematika Bermain Sambil Belajar dan Penemuannya dalam Matematika ”,
menyatakan pembelajaran matematika tradisional lama untuk melatih otak bersifat latihan. Hal ini didasari doktrin disiplin formal, dimana yang lebih
diutamakan adalah proses latihan dari pada bahan yang diajarkan. Karena itu bahan atau materi yang diajarkan bukanlah merupakan suatu persoalan, baik
isi maupun pendekatannya. Pada abad ke 20, latihan otak itu diganti oleh teori pengaitan dari E.
Thorndike. Menurut teori ini, dalam proses pembelajaran harus terdapat dua hal yang saling terkait satu sama lain yaitu stimulus dan respon. Sehingga pada
akhirnya diperoleh penguasaan atau pemahaman terhadap materi yang dipelajari.
Thorndike mengemukakan tiga dalil tentang belajar. Salah satunya yaitu Law of Exercise
DalilHukum Latihan Atau Pembiasaan. Dalilhukum ini menunjukkan bahwa stimulus dan respon akan semakin kuat manakala terus
menerus dilatih atau diulang. Sebaliknya hubungan stimulus dan respon akan semakin melemah jika tidak pernah dilatih atau dilakukan pengulangan
http:edukasi.kompasiana.com20140430konsep-stimulus-respon-el- thorndike-652676.html.
1. Pengertian Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga dengan metode training yaitu merupakan suatu cara kebiasaan tertentu, juga sarana untuk memelihara kebiasaan
27
yang baik. Selain itu, metode ini juga dapat digunakan untuk ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan ketrampilan Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain, 1996:108. Pengertian metode latihan menurut beberapa
pendapat memiliki arti sebagai berikut:
1. Roestiyah N. K. 1985:125 mengatakan bahwa metode latihan adalah
suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar siswa melakukan kegiatan latihan, sehingga siswa memiliki ketangkasan dan
keterampilan lebih tinggi dari apa yang dipelajari. 2.
Zuhairini 1983:106 mengatakan bahwa metode latihan adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih siswa
terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. 3.
Shalahuddin 1987:100 mengatakan bahwa metode latihan adalah suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang
dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen.
4. Nana Sudjana 1989 mengatakan bahwa metode latihan pada
umumnya digunakan untuk memperoleh suatu keterangan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari.
5. Winarno Surakhmad 1994:76 mengatakan bahwa metode latihan
dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan dan keterampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengan melakukannya
secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan dan disiap siagakan.
28
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode latihan adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali secara
kontinyu untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. Dari segi pelaksanaannya, siswa
terlebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan secara teori. Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa diminta mempraktikkannya
sehingga menjadi mahir dan terampil.
2. Bentuk-bentuk Metode Latihan