Hasil Observasi dan Wawancara

113 Pada Gambar 77 S4 hanya kurang dalam menuliskan kesimpulan, yaitu menuliskan himpunan penyelesaiannya.

2. Hasil Observasi dan Wawancara

Hasil observasi pembelajaran terlampir pada Lampiran 9. Rincian hasil wawancara peneliti terhadap guru dan keempat subyek penelitian mata pelajaran disajikan sebagai berikut: a. Wawancara guru mata pelajaran setelah diadakannya tes penelaahan status Guru mata pelajaran pada kelas penelitian yaitu Bapak Joko Budi Santosa, S. Pd. Beliau sekaligus wali kelas pada kelas tersebut. Peneliti P : “Selamat siang, Pak. Saya membawa hasil dari tes penelaahan status yang sudah saya laksanakan kemarin. Dari hasil yang diperoleh, nilai terendah diperoleh oleh S1 dengan nilai 30 dan S1 akan saya pilih sebagai subyek penelitian saya. Nilai rendah selanjutnya yaitu nilai 50 dan 55. Kebanyakan siswa 114 memperoleh nilai 50 dan 55, Pak. Dari beberapa siswa yang mendapat nilai 50 dan 55, apakah Bapak dapat memberikan pendapat dan pertimbangan siswa mana yang tepat untuk saya jadikan subyek penelitian, Pak?” Guru G : “Ya, Mbak. Saya kira S1 tepat untuk dijadikan subyek penelitian. Dari beberapa siswa ini saya merekomendasikan S2, S3, dan S4, Mbak. Pertimbangan saya, pada beberapa bulan terakhir ini, khususnya di semester 2, ketiga siswa tersebut kelihatan sangat lemah dalam mata pelajaran matematika, termasuk juga S1. Nilai mereka tertinggal oleh teman lainnya di kelas. Terutama pada S4, dia terlihat lemah dari semester 1.” P : “Baik. Terima kasih, Pak. Apakah Bapak bisa memberikan gambaran mengenai masing- masing siswa tersebut, Pak.” G : “Ya, Mbak. Kalai S1, dia anaknya mudah untuk diajak belajar dan serius. Saya rasa Mbak Prapti tidak akan kesulitan mendampingi S1. Kalau S2, orang tuanya pernah cerita ke saya kalau dia sangat menyukai handphone. Di rumah keseringan main handphone daripada belajar. S3 anaknya tidak serius, Mbak. Banyak bercandanya. Jadi mungkin lumayan susah kalau diajak belajar. Beda dengan S4. S4 sangat pendiam, Mbak. Saya juga 115 belum menemui kenapa dia bisa sangat pendiam. Rasa percaya dirinya tidak kelihatan. Ya dicoba saja, Mbak. Pasti bisa. Untuk langkah selanjut nya bagaimana, Mbak?” P : “Baik, Pak. Terima kasih untuk penjelasannya. Untuk langkah selanjutnya saya mau minta ijin untuk observasi di kelas, Pak. Saya mau pendekatan dulu dengan mereka agar mereka bisa terbiasa dengan saya.” G : “Ya, Mbak. Saya rasa itu baik. Kalau nanti butuh bantuan saya bilang saja ya.” P : “Baik, Pak. Terima kasih banyak, Pak.” b. Wawancara keempat subyek penelitian setelah diadakannya tes diagnostik 1 S1 P : “Hai, S1. Kemarin kan kamu sudah mengerjakan soal-soal yang saya berikan. Bagaimana kemarin dalam mengerjakannya?” S1 : “Hai, Mbak. Menurut aku soal-soalnya lumayan mudah, Mbak. Untuk nomor 1 sampai nomor 4 aku merasa bisa mengerjakannya dan yakin akan jawabanku. Tapi aku ada yang kurang teliti, Mbak. Di nomor 3 aku kurang teliti. Yang ditanyain kan nilai perbandingan trigonometri pada kuadran II. Aku malah nulisnya semua nilainya positif, Mbak.” 116 P : “Wah bagus. Kamu bisa menyadari akan kesalahanmu dalam mengerjakan soal-soal itu. Lalu untuk yang nomor 5 gimana?” G : “Nomor 5 aku tidak bisa, Mbak. Pertanyaannya kan diminta membuktikan ruas kiri harus sama dengan ruas kanan, tapi aku ga ketemu jawabannya, Mbak. Aku tahu jawabanku salah, tapi aku tidak tahu dimana letak kesalahan pengerjaanku.” P : “Baik tidak apa-apa. Berarti kamu sudah mengerti maksud soal tersebut, hanya saja kebingungan dalam menjawabnya ya. Besok kita bahas bersama-sama . Terima kasih, S1.” S1 : “Iya betul banget, Mbak. Aku masih bingung tentang identitas trigonometri . Oke, Mbak. Makasih juga ya.” 2 S2 P : “Hai, S2. Kemarin kan kamu sudah mengerjakan soal-soal yang saya berikan. Bagaimana kemarin dalam mengerjakannya?” S2 : “Hai, Mbak. Menurut aku kemarin soalnya lumayan mudah, Mbak. Lebih mudah dari soal di tes sebelumnya. Kalau yang kemarin itu aku bisa ngerjainnya, Mbak. Tapi ada satu nomor yang tidak bisa, yaitu nomor 5. Aku tidak menemukan ruas kanan sama dengan ruas kiri, Mbak. Aku tidak tahu 117 kesalahanku ada dimana. Kalu yang nomor 1 sampai 4 aku yakin jawabanku benar.” P : “Baik sekali, S2. Kamu sudah mengerti akan maksud soal tersebut hanya saja bingung penyelesaian soalnya ya. Besok kita akan bahas soal tersebut bersama-sama. Terima kasih, S2.” S2 : “Iya betul, Mbak. Oke, Mbak. Makasih juga.” 3 S3 P : “Hai, S3. Kemarin kan kamu sudah mengerjakan soal-soal yang saya berikan. Bagaimana kemarin dalam mengerjakannya?” S3 : “Hai juga, Mbak. Menurut aku kemarin soalnya mudah, Mbak. Kesulitanku hanya di nomor 5. Poin a dan poin b keduanya susah. Aku memang masih bingung di identitas trigonometri, Mbak. Kalau dapat soal tentang identitas trigonometri pasti bingung gimana mengerjakannya.” P : “Wah bagus itu. Berarti untuk nomor 1 sampai nomor 4 kamu bisa dan yakin benar ya jawabannya.” S3 : “Iya, Mbak. Insya Allah jawabannya benar.” P : “Untuk yang mengenai identitas trigonometri, kebingungannya gimana?” 118 S3 : “Ya bingung aja, Mbak. Tidak tahu mengerjakannya harus gimana. Aku juga sering lupa sama kesamaan-kesamaannya. Misal sin sama dengan apa gitu.” P : “Ouw begitu. Baik, besok kita bahas bersama-sama ya. Terima kas ih, S3.” S3 : “Ya, Mbak. Terima kasih juga.” 4 S4 P : “Hai, S4. Kemarin kan kamu sudah mengerjakan soal-soal yang saya berikan. Bagaimana kemarin dalam mengerjakannya?” S4 : “Hai juga, Mbak. Menurutku kemarin soalnya lumayan sulit.” P : “Soal mana yang menurutmu sulit?” S4 : “Nomor 1 dan nomor 5. Aku bingung cara mengerjakannya. Kalau nomor 2 sampai nomor 4 aku bisa dan yakin jawaba nnya benar.” P : “Baik. Apa yang ditanyakan di nomor 1, S4?” S4 : “Kan yang ditanyain panjang diagonal, Mbak. Lalu keliling dan l uas segitiga.” P : “Kemudian apa yang diketahui?” S4 : “Luas persegi panjang dan panjang persegi panjang, Mbak.” 119 P : “Baik. Dari situ bisa tidak kamu menentukan panjang diagonalnya?” S4 : “Emm… Oh iya, Mbak. Itu pakai Pythagoras bukan?” P : “Iya betul.” S4 : “Kemarin tidak berpikir sampai situ, Mbak.” P : “Nah. Kalau sudah tahu panjang diagonalnya, bisa tidak kamu menentukan keliling dan luas segitiga?” S4 : “Iya bisa, Mbak. Sekarang aku tahu. Kemarin aku kebingungan, Mbak.” P : “Baik. Kemudian untuk nomor 5, apa yang menjadi kesulitanmu?” S4 : “Aku tidak bisa identitas trigonometri, Mbak. Jadi kalau ada soal identitas trigonometri aku tidak tahu bagaimana harus mengerjakannya.” P : “Baik, S4. Besok kita akan bahas soalnya bersama-sama dan akan lebih mendalamai materi bersama-sama. Terima kasih, S4.” S4 : “Oke, Mbak. Sama-sama.” c. Wawancara guru mata pelajaran dan keempat subyek penelitian setelah tahap-tahap penelitian selesai dilaksanakan 1 Bapak Joko Budi Santosa, S. Pd. P : “Selamat siang, Pak. Saya ingin bertanya beberapa hal mengenai penelitian yang telah saya laksanakan.” 120 G : “Selamat siang, Mbak. Silakan.” P : “Menurut Bapak, bagaimana kehadiran peneliti dalam melaksanakan penelitian kepada keempat siswa bimbingan Bapak?” G : “Menurut saya kehadiran peneliti sangat bagus, intens, dan efektif; baik kehadiran di kelas dalam mengikuti proses KBM, proses bimbingan dilakukan di luar jam pelajaran yaitu setelah selesai sekolah, dan juga dilanjut sampai bimbingan di rumah peneliti.” P : “Menurut bapak, bagaimana perbedaan sikap dari keempat siswa bimbingan setelah memperoleh bimbingan belajar dari peneliti, Pak?” G : “Dari pengamatan saya, sikap antusias belajar anak-anak yang mendapat perlakuan bimbingan sangat meningkat. Indikasinya terbukti dari hasil belajar anak-anak, yaitu pada ulangan harian materi trigonometri justru nilai tertinggi ada pada S2 dimana S2 adalah murid yang dibimbing oleh peneliti. Kemudian S3 mendapat nilai tertinggi kedua. Ini suatu hasil yang sangat memuaskan. ” P : “Bagaimana pendapat Bapak mengenai metode latihan yang peneliti terapkan dalam melaksanakan bimbingan belajar kepada keempat siswa Bapak?” 121 G : “Menurut saya, metode yang digunakan peneliti sangat praktis dan efektif, yaitu suatu metode pembimbingan secara personal. Kelemahan belajar secara klasikal adalah perhatian dari guru kepada anak-anak kurang maksimal karena perhatian guru harus terpecah kepada banyak siswa.” P : “Apa harapan Bapak untuk keempat siswa yang menjadi subyek penelitian saya, Pak?” G : “Alangkah lebih baiknya bila pada keempat subyek penelitian bisa diberikan bimbingan berkelanjutan. Bila dari peneliti berkenan bisa dilanjutkan, tetapi bila keterbatasan waktu nanti akan kami coba sarankan agar keempat siswa tersebut bisa mendapat bimbingan dari guru yang lain atau mungkin mereka dapat mencari guru pembimbing di luar jam pelajaran.” P : “Yang terakhir, Pak. Apa kesan dan pesan dari Bapak bagi peneliti untuk ke depannya?” G : “Kesan saya terhadap peneliti, saya mengucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian peneliti kepada anak-anak sehingga dapat meningkatkan belajar mereka pada materi trigonometri. Semoga model-model pendekatan personal seperti ini tetap dilanjutkan saat peneliti sudah menjadi guru di kelas.” 122 2 S1 - Pendapat S1 mengenai mata pelajaran matematika yaitu matematika susah, banyak materi yang tidak dipahaminya. Ia pun pernah berpikiran bahwa matematika adalah pelajaran paling sulit diantara pelajaran lain. - Menurutnya, bimbingan belajar yang telah berlangsung memberikan manfaat baginya. Manfaatnya yaitu ia jadi lebih mau untuk belajar matematika dan mau berlatih soal-soal matematika. - Setelah bimbingan belajar yang telah diperolehnya, S1 memiliki pendapat yang berbeda mengenai mata pelajaran matematika. Menurutnya, ia menjadi lumayan suka pelajaran matematika, menjadi lebih mudah dalam mengerjakan soal- soal matematika, dan lebih tidak menilai bahwa matematika itu sulit. - Harapan bagi dirinya sendiri untuk ke depannya yaitu semoga ia lebih suka pada pelajaran matematika, makin menghargai pelajaran matematika, makin tidak malas belajar, dan makin berjuang untuk mendapat nilai bagus pada pelajaran matematika. - Pesan S1 untuk peneliti yaitu ia ingin peneliti cepat lulus, mendapat nilai yang bagus, dan setelah lulus nanti langsung mengajar di SMA Negeri 3 Cilacap untuk mengajar dirinya. 123 Kesan dari S1 bagi peneliti yaitu peneliti suka memotivasi dirinya dan mengatakan bahwa matematika itu sebenarnya mudah. 3 S2 - Pendapat S2 mengenai mata pelajaran matematika yaitu lumayan susah, banyak rumus yang harus dihafal sehingga pada saat mengerjakan soal ia sering lupa dengan rumus. - Menurut S2, bimbingan belajar yang telah berlangsung asik dan peneliti mengajarnya mudah dimengerti. Manfaat yang ia peroleh dari bimbingan yaitu ia dituntut untuk lebih banyak mengerjakan soal-soal latihan. - Pendapat S2 mengenai mata pelajaran matematika setelah bimbingan yaitu matematika asik, mudah untuk dimengerti, dan sudah tidak hilang fokus dalam mengerjakan soal-soal matematika. - Harapan bagi dirinya sendiri yaitu bisa mengurangi bermain handphone , selalu fokus dalam mengerjakan soal-soal matematika, dan selalu mendapat nilai di atas KKM. - Pesan S2 untuk peneliti yaitu semoga cepat lulus dan kembali lagi di SMA Negeri 3 untuk mengajar di kelas XI. 124 4 S3 - Pendapat S3 mengenai mata pelajaran matematika yaitu cukup mengasikkan. Apalagi jika materinya berhubungan dengan uang. - Menurutnya, bimbingan belajar yang diadakan cukup bagus dan hebat. Apalagi kalau diadakan setiap tahun bagi dirinya agar ia lebih pintar. - Manfaat yang diperoleh setelah bimbingan yaitu sekarang lebih giat belajar matematika dan latihan soal-soal matematika. - Harapan bagi dirinya sendiri yaitu bisa menjadi lebih cerdas dan lebih rajin belajar untuk meraih cita-cita. - Pesan S3 untuk peneliti yaitu semoga peneliti cepat lulus dan skripsinya cepat selesai. 5 S4 - Pendapat S4 mengenai mata pelajaran matematika yaitu pelajaran yang bermanfaat bagi kehidupan. Namun ia juga berpendapat bahwa matematika buruk baginya karena ia merasa tidak bisa matematika. - Menurutnya, bimbingan belajar yang diadakan ini bagus. Bahkan ia berharap, ia akan mendapat bimbingan seperti ini lagi sampai pada kelas XII. 125 - Manfaat yang diperolehhnya dari bimbingan belajar yaitu ia menjadi bisa matematika, lebih percaya diri, dan lebih berani maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal di papan tulis. - Harapan bagi dirinya sendiri yaitu lebih giat belajar agar lebih bisa matematika. Pesan S4 untuk peneliti yaitu semoga peneliti cepat lulus.

G. Rangkuman Hasil Analisis dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

analisis kesulitan beleaar dalam mengerjakan soal-soal akutansi pokok bahasan laporan keuangan pad siswa kelas 1.3 cawu 1 man 2 jember tahun ajaran 2000/2001

0 12 64

peranan guru agama islam dalam mengatasi kesulitan siswa membaca al-Quran: studi kasus di SMP Negeri 17 Tangerang Selatan

19 138 85

Persepsi siswa tehadap kepribadian guru hubungannya dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI : ( studi kasus di kelas VIII SMPN 3 Bogor )

0 58 118

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Persepsi siswa tentang kondisi kelas dan hubungannya dengan minat belajar siswa : studi kasus di MTsN 8 Jakarta

10 104 61

Peranan Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa SMU Islam Al-Azhar 3

1 30 107

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Penerapan metode e-learning dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas vii pada mata pelajaran IPS terpadu: penelitian tindakan kelas di SMP IT Al-Atiqiyah Cipanengah-Sukabumi.

0 6 139

Penerapan metode permainan tradisional bebentengan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi akuntansi perusahaan jasa di kelas XI IPS 3 SMA N 6 Tangerang Selatan (kuasi eksperimen di SMA N 6 Tangerang Selatan)

0 11 0

Penerapan metode permainan tradisional bebentengan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi akuntansi perusahaan jasa di kelas XI IPS 3 SMA N 6 Tangerang Selatan: Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

3 25 156