Uji t Secara Parsial

maka hipotesis nol ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik X 1 berpengaruh secara signifikan terhadap semangat kerja Y. 2 Variabel persepsi lingkungan kerja non fisik X 2 a Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H 03 = Persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik tidak berpengaruh secara parsial terhadap semangat kerja. Ha 3 = Persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik berpengaruh secara parsial terhadap semangat kerja. b Menetukan taraf signifikansi 0,05 c Menentukan t hitung dan t tabel 1 t hitung adalah 3.153 diperoleh dari uji regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel V.12. 2 t tabel pada signifikansi 0,052= 0,025 uji 2 sisi dengan df= n-k-1 atau 100-2-1=97 k adalah jumlah variabel independen Di dapat t tabel dengan menggunakan program Ms Excel. Pada cell kosong ketik FINV 0,05;97 kemudian enter, jadi besarnya t tabel adalah 1.9847. d Pengambilan keputusan t hitung t tabel atau – t hitung -t tabel jadi diterima. t hitung t tabel atau – t hitung -t tabel jadi ditolak. e Kesimpulan Dapat diketahui bahwa t hitung 3.153 t tabel 1.9847 jadi hipotesis nol ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik X 2 berpengaruh terhadap semangat kerja Y. Nilai koefisien dan t hitung adalah positif sehingga lingkungan kerja non fisik X 2 berpengaruh secara positif terhadap semangat kerja Y. Pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi dapat dilihat pada tabel V.12. Dari table tersebut dapat diketahui signifikansi adalah 0,002. Pengambilan keputusan signifikansi 0,05 jadi Ho diterima, sedangkan signifikansi 0,05 jadi Ho ditolak. Dan juga diketahui bahwa signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik X 2 berpengaruh secara signifikan terhadap semangat kerja Y.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan regresi berganda penelitian di atas maka dapat diketahui bahwa: 1. Pembahasan hasil analisis Berdasarkan analisis deskriptif variabel persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik SP Alumuinium Yogyakarta masuk dalam kategori “Positif Baik”, dan persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik SP Alumuinium Yogyakarta masuk dalam kategori “Positif Baik” 2. Pembahasan hasil analisis Regresi Berganda Diketahui bahwa secara simultan persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik berpengaruh secara positif terhadap semangat kerja karyawan SP Alumunium Yogyakarta. Berdasarkan penelitian di atas juga didapati bahwa persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif terhadap semangat kerja karyawan SP Alumunium Yogyakarta secara parsial. Dari hasil analisis bab V juga dapat diketahui bahwa persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik memiliki skor rata-rata 4.0900 dan persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik memiliki skor rata-rata 4.0139. Skor tersebut masuk dalam rentang 3,40 – 4,19. Rentang tersebut menunjukkan bahwa persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik dan non fisik masuk dalam kategori baik. Bila dilihat pada variabel lingkungan kerja fisik nilai rata-rata terendah sebesar 3.5400 terdapat pada aspek penataan peralatan kerja item ke 2 Peralatan kerja ditata dengan rapi sehingga memudahkan operasional kerja saya. Untuk meningkatkan semangat kerja perusahaan SP Aluminium Yogyakarta perlu melakukan penataan peralatan kerja dengan lebih teratur dan rapi agar memudahkan operasional kerja karyawan. Hal tersebut dilakukan dengan harapan persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik semakin baik sehingga semangat kerja karyawan diharapkan meningkat. Sedang bila dilihat pada variabel persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik nilai rata-rata terendah sebesar 3.8500 terdapat pada aspek tekanan kerja item ke 2 saya tidak melihat ada rekan kerja yang mendapatkan tekanan kerja yang berarti. Jadi meski nilai rata-rata variabel lingkungan kerja non fisik item ke 2 memiliki nilai rata-rata terendah dibanding item lain di variabel lingkungan kerja non fisik, skor tersebut tetap masuk dalam rentang kategori baik. Variabel lingkungan kerja non fisik item ke 2 yang sudah masuk dalam rentang kategori baik ini, tetap masih berpeluangberpotensi untuk diperbaiki agar semangat kerja karyawan meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan adalah dengan melakukan perbaikan terhadap tekanan kerja. Perbaikan tekanan kerja yang dimaksudkan adalah dengan memberikan kelonggaran kerja kepada karyawan. Dengan memberikan sedikit kelonggaran kerja kepada karyawan diharapkan persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik semakin baik dan semangat kerja karyawan diharapkan akan meningkat.