15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJ IAN TEORI
2.1.1 Hakikat Filsafat Pendidikan
2.1.1.1 Pengertian Filsafat Pengertian Filsafat menurut Soetrionon dan Rita Hanafie 2007:7 bahwa
secara umum filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan tentang hakikat yang
menanyakan apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu. Filsafat adalah ilmu pengetahuan komprehemsif yang berusaha
memahamai persoalan-persoalan yang timbul di dalam keseluruhan ruang lingkup pengalaman manusia, diharapkan manusia dapat mengerti dan memiliki
pandangan yang menyeluruh dan sistematis mengenai alam sesesta dan tempat manusia di dalamnya Jalaludin Idi ,2007:18
Sejalan dengan pendapat tersebut, Sanjaya 2011:46 menyatakan filsafat diartikan sebagai cara berfikir. Berfikir filosofis adalah berfikir yang memiliki
ciri-ciri tertentu seperti berfikir radikal berfikir sampai keakar-akarnya, sistematis berfikir logis yang bergerak selangkah-demi selangkah, dan universal
berfikir mencakup keseluruhan secara sistematis dan logis sampai keakar- akarnya
Menurut berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan filsafat adalah cara berfikir untuk memahami persoalan-persoalan dalam ruang lingkup
keseluruhan secara sistematis dan logis serta mendalam sampai keakar-akar masalahnya.
2.1.1.2 Pengertian Pendidikan Yahya Khan 2010: 1 menyatakan pendidikan merupakan sebuah proses
yang menumbuhkan,
mengembangkan, mendewasakan,
menata, dan
mengarahkan. sejalan dengan pendapat itu, Sukmadinata 2010:24 menyatakan pendidikan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi,
kecakapan, karakteristik pribadi peserta didik. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional memuat pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara. Dari berbagai pengertian tentang pendidikan dapat disimpulkan
pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar yang diwujudkan dalam proses pembelajaran dengan mengoptimalkan perkembangan potensi anak.
2.1.1.3 Pengertian Filsafat Pendidikan Mudyaharjo 2008:5-10 filsafat pendidikan merupakan ilmu yang
mempelajari hakikat pelaksanaan dan pendidikan. Bahan yang dipelajari meliputi tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan hakikat pendidikan.
Filsafat pendidikan menurut Jalaludin Idi 2007:22 yaitu sebagai ilmu pengetahuan yang normatif alam bidang pendidikan merumuskan kaidah-
kaidah norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya
Dari berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan filsafat pendidikan adalah suatu aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat itu sebagai
jalan mengatur, menyelaraskan, memadukan, mencari akar permasalahan sampai soal-soal yang paling mendalam dalam proses pendidikan sebagai suatu ilmu
pengetahuan yang dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya 2.1.1.4 Hubungan Filsafat dan Filsafat Pendidikan
Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Menurut Jalaludin
Idi 2007: 32 filsafat pendidikan merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses, pendidikan,
menyelaraskan dan mengharmoniskan serta menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin di capai. Lebih jauh, hubungan fungsional antara filsafat dan teori
pendidikan, sebagai berikut: a. Filsafat merupakan suatu cara pendekatan yang dipakai untuk memecahkan
problematika pendidikan dan menyususn teori-teori pendidikan. b. Filsafat berfungsi memberi arah terhadap teori pendidikan yang memiliki
relevansi dengan kehidupan yang nyata. c. Filsafat, dalam hal ini fisafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk
memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.
2.1.1.5 Aliran Filsafat Pendidikan Modern Filsafat pendidikan modern dikenal memiliki beberapa aliran, Menurut
Jalaludin Idi 2007:84-123 ada beberapa aliran filsafat pendidikan diantaranya: a. Aliran Progresivisme
Aliran progresivisme dalam belajar bertitk tolak dari asumsi bahwa siswa bukan mansia kecil, melainkan manusia seutuhnya yang mempunyai potensi
untuk berkembang, yang berbeda kemampuannya, aktif, kreatif dan dinamis serta punya motivasi untuk memenuhi kebutuhannya. Filsafat progresivisme
menghendaki sekolah memiliki kurikulum yang fleksibel, luas dan terbuka. b. Aliran Esensialisme
Aliran eseensialisme memandang pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memliki kejelasan dan tahan lama yang berasal dari kebudayaan. Aliran
Esensialialisme memandang belajar didefinisikan sebagai jiwa yang berkembang dengan sendirinya sebagai substansi spiritual yang membina dan
menciptakan diri sendiri. c. Aliran Perenialisme
Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan sekarang. Sekolah diharapkan mempersiapkan anak
didik ke arah kematangan akal dengan memberikan pengetahuan. d. Aliran Rekonstruktivisme
Lembaga pendidikan dalam pandangan rekonstruksionisme perlu merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang baru
2.1.2 Kurikulum