TEKNIK ANALISIS DATA Data kuantitatif

diteliti, dan juga apabila ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dapat dilakukan secara terstuktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan telepon Wawancara dilakukan oleh peneliti ditujukan guru kelas V sesudah melaksanakan pembelajaran. Pertanyaan yang diajukan telah disusun oleh peneliti. Wawancara digunakan untuk melengkapai data penelitian agar lebih akurat.

3.6 TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan adalah:

a. Data kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa hasil belajar kognitif yang dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean, median, modus, nilai terendah dan nilai tertinggi dan ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal dan di tampilkan dalam bentuk persentase. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: 1 Data hasil belajar ketuntasan belajar siswa secara perseorangan dianalisis dengan menggunakan rumus: Skor = x 100 skala 0- 100 Keterangan: B = Banyaknya butir soal yang dijawab benar N = Banyaknya butir soal Poerwanti dkk, 2008: 6-3 2 Mean Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata mean ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudain dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut Keterangan: �̅ = rerata hitung �X = jumlah semua data n = jumlah seluruh siswa Awalludin,2008:2.5 3 Median Median adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil Sugiyono, 2010: 53 Keterangan : b = batas bawah, dimana median akan terletak n = banyak datajumlah sampel p = panjang kelas interval F = Jumlah semua frekuensi sebelum Kelas median �̅ = �� � Median= b + p│ n−F � │ f = Frekuensi Kelas median 4 Modus Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut Keterangan : b = batas klas interfal dengan frekuensi terbanyak p = panjang klas interfal b1 = frekuensi pada kelas modus frekuensi pada kelas interval terbanyak dikurangi kelas interfal terdekat sebelumnya b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi klas interfal berikutnya. Sudjana, 2005: 77 5 Ketuntasan belajar Hasil penghitungan ketuntasan belajar belajar siswa SDN Tugurejo 01 Kota Semarang dengan KKM klasikal dan individual yang dikelompokkan ke dalam dua kualifikasi tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut: Modus= b + p │ + │ Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Belajar IPS Kriteria Tuntas Kualifikasi Individual Klasikal ≥ 65 ≥ 75 Tuntas 65 75 Tidak tuntas Sumber: KKM mata pelajaran IPS SDN Tugurejo 01 Keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan keberhasilan tersebut menurut Djamarah dan Zain 2006:107 adalah sebagai berikut: a. Istimewamaksimal: apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa b. Baik sekalioptimal: apabila sebagian besar 76 s.d. 99 bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa c. Baikminimal: apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60 s.d. 75 saja dikuasai oleh siwa d. Kurang: apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 dikuasai oleh siswa Apabila 75 dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal atau bahkan maksimal, maka proses pembelajaran berikutnya dapat membahas pokok bahasan yang baru. Sedangkan apabila 75 atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran mencapai taraf keberhasilan kurang dibawah taraf minimal, maka proses pembelajaran berikutnya hendaknya bersifat perbaikan remidial. Aqib 2010:41 menyebutkan untuk mengetahui presentase ketuntasan belajar klasikal menggunakan rumus: P = ∑ n n ∑ x 100 Penyajian data ketuntasan belajar diawali dengan pembuatan distribusi frekuensi. Adapun langkah-langkahnya menurut Arikunto 2007:294-295 ialah sebagai berikut: a Mengidentifikasi nilai tertinggi dan nilai terendah b Menentukan rentangan nilai yaitu mengurangkan nilai paling rendah dari nilai paling tinggi c Menentukan banyaknya kelas. K banyaknya kelas= 1+3,3log n I lebar kelas= R:k d Membuat distribusi frekuensi dengan lebar kelas dan banyaknya kelas interval e Memasukkan setiap nilai ke dalam kelas interval Kriteria nilai tuntas yang digunakan ialah sangat baik, baik dan cukup. Untuk menentukan interval dalam distribusi frekuensi ialah sebagai berikut: a Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 63 b Rentang nilai: R= nilai tertinggi-nilai terendah = 100-65 = 35 c Banyaknya kelas: K=3, karena menggunakan 3 kriteria ketuntasan. i= = = 11,6 dibulatkan menjadi 12 Tabel 3.6 Kriteria Ketuntasan Minimal Hasil Belajar Skor Kriteria Kualifikasi 89-100 Sangat Baik SB Tuntas 77-88 Baik B Tuntas 65-76 C Cukup Tuntas 64 K Kurang Tidak tuntas

b. Data Kualitatif

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT DI SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

1 8 304

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 12 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 20 251

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

0 31 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY – TWO STRAY DENGAN POWER POINT PADA SISWA KELAS IV SD KARANGAMPEL 01 KALIWUNGU KUDUS

0 11 327

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL ROLE PLAYING BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

1 24 287

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 5 179

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77