Populasi Sampel Populasi dan Sampel

35 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Menurut Sugiyono 2011: 119, populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas III di SD Negeri Randugunting 1 dan 3 yang berjumlah 75 siswa. Rincian siswa kelas III sebagai berikut: 1 Kelas III SD Negeri Randugunting 1 sebanyak 36 siswa. 2 Kelas III SD Negeri Randugunting 3 sebanyak 39 siswa. Alasan penentuan populasi tersebut yaitu karena kedua sekolah tersebut memiliki karakteristik sebanding dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Karakteristik sekolah yang dimaksud yaitu: 1 Siswa yang memiliki kondisi dan karakteristik yang relatif sama, yaitu berasal dari daerah dan tempat tinggal yang sama, yang berdekatan dengan sekolah; 2 Kondisi guru yang mempunyai klasifikasi yang sama, yaitu guru dengan kualifikasi S-1; dan 3 Kurikulum dan materi pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan standar yang berlaku. Di samping itu, kedua sekolah tersebut juga memiliki tingkat akreditasi yang sama, yaitu A.

3.1.2 Sampel

Menurut Sugiyono 2011: 120, sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi . Sukardi 2008: 58 menyatakan 36 bahwa pemilihan teknik pengambilan sampel dengan probability sampling sangat dianjurkan, karena prinsip objektivitas antara peneliti dan yang diteliti masih dapat dijamin. Cara pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, yaitu cara pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu Sugiyono 2011: 82. Berdasarkan tabel Krecjie dengan α = 5 dan jumlah populasi 75 siswa, diambil sampel sebanyak 63 siswa. Berdasarkan banyak siswa masing-masing kelas, sampel dalam penelitian ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Sampel tiap kelas = x jumlah sampel Berdasarkan penghitungan dengan rumus di atas, rincian siswa kelas eksperimen dan kontrol sebagai berikut: 1 Kelas eksperimen sebanyak 33 siswa. 2 Kelas kontrol sebanyak 30 siswa.

3.2 Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS III SD NEGERI KEMANDUNGAN 3 KOTA TEGAL

2 10 210

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA KELAS III SD NEGERI KEMANDUNGAN 3 TEGAL

0 6 290

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV SD Negeri Pekiringan 02 Kabupaten Tegal.

0 0 217

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 PALAR, KLATEN.

0 0 237

Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Kooperatif Tipe Make a Match

0 0 7