Teori Belajar Dienes Teori Belajar Matematika

14 Bruner t.t dalam Aisyah dkk. 2007: 1.20 memaparkan bahwa terdapat beberapa langkah dalam penerapan teori belajarnya. Langkah-langkah yang dimaksud yaitu sebagai berikut: 1 Sajikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang hendak diajarkan. Misalnya: guru hendak mengajarkan bentuk bangun datar segiempat. Untuk contoh, guru memberikan bangun datar persegi dan persegi panjang, sedangkan segitiga, segilima, dan lingkaran mewakili bangun yang bukan merupakan contoh dari segiempat. 2 Bantu siswa untuk melihat adanya hubungan antara konsep-konsep. Misalnya berikan pertanyaan kepada siswa seperti berikut ini: ”Apakah nama bentuk ubin yang sering digunakan untuk menutupi lantai rumah? Berapa cm ukuran ubin-ubin yang dapat digunakan?”. 3 Berikan satu pertanyaan dan biarkan siswa untuk mencari jawabannya sendiri. Misalnya: “Jelaskan ciri-ciri bangun ubin tersebut”. 4 Ajak dan beri semangat siswa agar mereka berani mengemukakan pendapatnya. Guru dapat menggunakan pertanyaan yang dapat memandu siswa untuk berpikir dan mencari jawaban yang benar sehingga akan tercipta pembelajaran yang efektif.

2.1.5.2 Teori Belajar Dienes

Teori belajar Dienes menekankan pada tahapan permainan. Dienes 1992 dalam Aisyah dkk. 2007: 2.8 memaparkan tahap-tahap belajar, yaitu permainan bebas, menggunakan aturan, kesamaan sifat, representasi, simbolisasi, dan formalisasi. 15 1 Permainan Bebas Dalam setiap tahap belajar, tahap yang paling awal dari pengembangan konsep bermula dari permainan bebas. Permainan bebas merupakan tahap belajar konsep yang aktivitasnya tidak berstruktur dan tidak diarahkan. Siswa diberi kebebasan untuk mengatur dan memanipulasi benda benda. Selama permainan, pengetahuan siswa akan muncul. Dalam tahap ini, siswa mulai membentuk struktur mental dan sikap dalam mempersiapkan diri untuk memahami konsep yang sedang dipelajari. 2 Permainan yang Menggunakan Aturan Dalam permainan yang menggunakan aturan, siswa sudah mulai meneliti pola-pola serta keteraturan yang terdapat dalam konsep tertentu. Keteraturan ini mungkin terdapat dalam konsep tertentu, tetapi tidak terdapat dalam konsep yang lainnya. Makin banyak bentuk-bentuk berlainan yang diberikan dalam konsep tertentu, akan semakin jelas konsep yang dipahami siswa, karena akan memperoleh hal-hal yang bersifat logis dan matematis dalam konsep yang dipelajari itu. Menurut Dienes, untuk membuat konsep abstrak, anak didik memerlukan suatu kegiatan untuk mengumpulkan bermacam-macam pengalaman yang dapat diperoleh dari permainan. 3 Permainan Kesamaan Sifat Dalam permainan kesamaan sifat, siswa akan mencari kesamaan sifat dari objek yang mereka amati. Siswa mulai diarahkan dalam kegiatan menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang diikuti. 16 4 Permainan Representasi Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi yang sejenis. Siswa menentukan representasi dari konsep-konsep tertentu s etelah mereka berhasil menyimpulkan kesamaan sifat yang terdapat dalam situasi-situasi yang dihadapinya. 5 Permainan dengan Simbolisasi Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep dengan menggunakan simbol matematika atau melalui perumusan verbal. 6 Permainan dengan Formalisasi Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir. Dalam tahap ini, siswa dituntut untuk mengurutkan sifat-sifat konsep dan kemudian merumuskan sifat-sifat baru konsep tersebut.

2.1.5.3 Teori Belajar Van Hiele

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS III SD NEGERI KEMANDUNGAN 3 KOTA TEGAL

2 10 210

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA KELAS III SD NEGERI KEMANDUNGAN 3 TEGAL

0 6 290

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV SD Negeri Pekiringan 02 Kabupaten Tegal.

0 0 217

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 PALAR, KLATEN.

0 0 237

Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Kooperatif Tipe Make a Match

0 0 7